Julian menyibak gordeng jendela, melihat Lucas berlari keluar dan membawa Ema dengan banyak pengawalan. Hati Julian meringan, jika Ema sudah pergi keluar dia bisa lebih leluasa mengeluarkan kemarahannya.
Sudah saatnya Julian menyelesaikan semuanya dengan cepat, Julian membalikan tubuhnya dengan cepat dan di dapatinya Thomas berdiri di hadapannya.
“Kau terlihat tenang dan semakin terlatih” puji Thomas dengan bangga melihat Julian yang masih berdiri kokoh tanpa luka yang mencolok. “Apa kau sudah memiliki keputusan yang tepat, Julian?.”
“Keputusanku, bukan urusanmu.” Banyak ketegangan yang menjadi jarak pemisah antara Thomas dan Julian, keduanya terlalu menyimpan banyak kata-kata yang seharusnya di keluarkan hingga menciptakan sebongkah permusuhan.
Kepala Thomas bergerak ke satu sisi, “Aku sudah cukup bersabar dengan kegilaanmu, banyak yang telah ku korbankan untuk masa depanmu. Ka_” Tubuh Thomas terbentur ke dinding karena cengkraman Julian di lehernya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com