Mawar melihat orang yang mengulurkan tangannya, ternyata dia seorang laki laki yang sangat tampan. Mawar menggenggam tangan laki laki tersebut. "Terimakasih.... sekali lagi terimakasih" mawar tersenyum kearah laki laki tersebut, "Iya...lain kali harus lebih hati hati ya" ucap laki laki berkaos putih, dan membalas senyuman mawar. "Kalau begitu aku harus segera pergi, sekali lagi terimakasih." Mawar berlari pergi meninggalkan laki laki itu. Mawar masuk kedalam restoran di sana ramai oleh orang orang yang sedang bersantap, mawar mencari erika, ke sekeliling restoran dan melihat erika sedang makan pesananya. "Ahhh! erika... kok makan duluan sih?" Tanya mawar,sambil duduk di kursinya. "Kamu sihh lama.. dari mana?" erika nanya balik. "Aku tadi ketabrak pesepeda tau gak." Jelas mawar "Ahhh kertabrak pesepedah terus kamu gak kenapa kenapa kan?" Rasa khawatir muncul di hati sahabat mawar. "Engga aku engga kenapa kenapa." Mulai terasa sikap mawar yang begitu manja, dan sangat suka di perhatikan meminta perhatian dari sahabatnya. "Ya udah jangan marah... aku udah pesenin makan buat kamu, ayo makan." Paham akan sikap mawar,erika berusaha merayunya dengan caranya yang selalu membuat mawar luluh. "Ya udah.." Mawar duduk di kursinya, ia melihat santapan malam yang begitu lezat, membuat siapapun yang melihat pasti kehilangan akal sehat, karena dari bentuknya saja membuat perut berguncang, apalagi saat sudah masuk kedalam perut, mungkin perut akan menari kegirangan. "Ayo makan." erika mempersilahkan mawar untuk mencicipi hidangan yang sudah tersedia. satu piring spageeti berwarna merah berbumbu pedas dengan bertabur daging yang lembut di atasnya membuat air liur pun menetes. "Mmm, sepertinya lezat banget....., aku makan yakk ika.." Mawar menyuapkan satu sendok spagheti ke dalam mulutnya, sempat terdiam sejenak merasakan rasa dari spagheti.. itu. "Enak.. banget... ika!! kamu pinter banget... tau selera aku. Makasih ya.. ika." Mawar tersenyum bahagia, sambil terus menyuapkan spagheti kedalam mulutnya. Setelah kenyang menyantap makanan, mawar dan erika kini sedang bersiap siap untuk menunggu kedatangan lusiana. sekarang jam sudah menunjukan pukul 18.55, masih 5 menit lagi menuju pukul 19.00, tapi lusiana sudah datang dengan senyuman yang ramah dan juga hangat tersenyum ke arah mawar dan erika. "Hallo! apa kalian wartawan dari majalah berita ternama?" Tanya lusiana, "Iya.. nama saya mawar, dan ini teman saya erika. Silahkan duduk." Mawar menjawab dengan sangat ramah dan sopan. Sikap yang selalu membuat orang lain suka dengan mawar. "Silahkan jika anda mau memesan minuman atau makanan." Tanya erika."Ohhh oke.. saya ingin jus lemon." Jawab lusiana sambil duduk di kursinya, erika mengangguk dan pergi untuk memesan minuman untuk lusiana. Sementara mawar memulai untuk mewawancarai lusiana.
setelah selesai wawancara, lusiana pamit untuk pulang. "Kalau begitu saya pamit pulang, terimakasih yah." ucap lusiana dengan begitu sopan. "sama sama, hati hati di jalan, kami juga berterimakasih anda telah meluangkan waktu untuk melakukan wawancara." Jawab mawar dengan sopan. Setelah itu lusiana pergi meninggalkan mawar dan erika. "Kalau semua artis ramah dan sopan seperti lusiana, pasti semua orang akan sangat senang bisa mengobrol lama bersamanya." Kata erika sambil membereskan barang barang yang berada di atas meja. "Kalau semua artis seperti lusiana, tidak akan ada pekerjaan untuk kita, sudahlah ayo kita pulang." Ajak mawar pada erika, erika mengagguk dan berjalan keluar mengikuti mawar dari belakang. Mawar berjalan dengan sangat cepat, sehingga erika tertinggal di belakang. "Mawar.. tunggu aku.. susah nihh jalan pake sepatu hils, jangan cepet cepet!" erika berusaha mengejar mawar yang sudah berlajan jauh keluar restoran. "Erika... ayo buruan, aku takut gak ada bis atau taksi menuju rumah ku." jelas mawar kenapa dia berjalan dengan begitu cepatnya.Sesampainya di halte bus erika langsung terduduk lemas di kursi. "Huuuh kaki ku rasanya mau copot," Erika mengusap usap kakinya. "Maaf rika, tapi aku sangat takut kalau sampai gak ada bus atau taksi, ini tuh udah malem bahaya kalau aku harus pulang jalan kaki." Jelas mawar lagi pada erika "Iya aku paham kok! Oh yah besok akan ku berikan hasil wawancara ini pada bususi, semoga bu susi tidak kecewa lagi!" kata erika pada mawar. "Iya... untung saja lusiana ada waktu kalau tidak..." Khayal mawar. setelah menunggu beberapa menit, datang bus, tapi bus itu adalah jurusan menuju rumah erika,jarak rumah mawar dan erika sangat jauh. "ya udah.. bye mawar!" Erika masuk kedalam bus, meninggalkan mawar sendirian di halte bus. Malam itu sepertinya, orang orang tidak perduli dengan keadaan siapapun, hanya lewat begitu saja sambil sibuk dengan kegiatan nya masing masing. Mobil lalulalang melewati jalan raya yang sangat terang, angin semilir melewati tubuh mawar yang sedang memperhatikan jalan raya. Tak sadar sebuah motor berhenti tepat di hadapan mawar yang dari tadi tak menyadari kedatangan motor ke hadapannya. "Hai?" pengendara motor yang berhenti di depan mawar membuka helmnya dan menyapa mawar, ternyata dia adalah seorang laki laki, yang tadi menolong mawar,mawar melirik laki laki tersebut yang sedang duduk di atas motor. "Ohhh kamu, hai!" Mawar menyapa laki laki itu. "Hai juga. Kamu lagi nunggu bus yak?" Tanya laki laki itu "Iya aku lagi nunggu bis nihh..tumben belum dateng"Kata mawar.