Kinan mengangguk dan tersenyum tipis. "David, boleh aku tanya satu hal?"
"Oh, sure. Apa?"
"Lima tahun yang lalu, tiga hari sebelum hari kecelakaan. Kamu pernah janji satu hal sama aku. Kamu masih ingat?" Tanya Kinan.
Ditanya seperti itu, raut wajah panik langsung terlihat di wajah David. Pria itu yang semula duduk bersandar, jadi menegakkan punggungnya. Yang semula ia fokus pada layar ponsel, jadi menaruh ponselnya di atas meja kaca.
David tersenyum getir sambil berkedip bekali-kali karena gelagat resah. Seperti orang yang bingung mencari sebuah jawaban dari pertanyaan jebakan.
"Umm, sorry aku agak agak nggak inget nih kayaknya." Ujar David berlagak polos.
Kinan tersenyum melihat reaksi itu. "Padahal di rekam medis kamu waktu itu, kamu sama sekali nggak ada gejala atau keterangan medis berupa amnesia singkat ataupun permanen. Kenapa lupa? Padahal seharusnya kamu nggak melupakan janji itu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com