Tepat pukul sembilan malam, Nea sudah duduk tenang di jok samping Gilang.
Mereka berdua saling tersenyum ketika Gilang mulai menjalankam mobilnya meninggalkan alun-alun kota. Perasannya kembali menghangat. Setelah melalui banyak pertanyaan dan memberikan jawaban untuk Nea, kini Gilang merasa lebih memahami Nea.
Tidak ada salahnya jika diperlukan masa pendekatan yang sedikit lama. Gilang rela menunggu Nea hingga gadis itu siap menjadi miliknya.
Ya. Gilang tetap percaya diri saja bahwa suatu hari nanti Nea akan menyukainya. Pria itu berusaha memiliki pikiran positif setiap hari.
Sedangkan Nea kali ini juga merasa senang. Kehangatan dari kedekatannya dengan Gilang mampu ia rasakan sendiri. Gilang selalu memperlakukannya dengan nyaman. Pria itu memberikan perhatian-perhatian kecil padanya secara langsung.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com