webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#FATEDLOVE

COUPLE WORLD FOR 'JOMLO'

Sebagai seorang perempuan, umur 26 tahun itu sudah harus mencapai apa saja sih? Karir? Rumah? Kendaraan mahal? Apa lagi? Pasti yang ditanyakan orang kebanyakan hal yang itu-itu saja. Kalau bukan tentang kapan menikah, maka yang akan ditanyakan pasti begini : "Sudah terkumpul apa saja dari hasil kerjamu selama ini? Sudah mencapai apa saja? Nggak naik jabatan?" Hmm, sebagian besar orang pasti mengalami pertanyaan itu. Kesal? Tentu saja. Nea Adzkiya juga sangat kesal kalau ditanya begitu. Nea seorang gadis dewasa berusia 26 tahun. Karir tetap, wajah cantik, body goals, dan ramah pada semua orang. Tapi satu hal yang belum Nea punya hingga sekarang. Satu hal itu adalah kekasih. Di umurnya yang sudah 26 tahun, Nea dijuluki 'Magister Jomlo Akut'. Kejombloannya itu sudah terjadi sejak umurnya masih 18 tahun. Hal apa sih yang membuat Nea menolak banyak pria? Padahal juga ada Gilang sang teller tampan dan ramah di kantornya. Tapi Nea tidak suka. Pada satu hari, ia diberi target baru dari ibunya untuk segera mendapatkan pasangan. Dan Nea berimajinasi tentang dunia lain yang berisi banyak pria tampan. Dan ia benar-benar bisa memasuki dunia imajinasi itu. Akan ada amplop misterus yang datang padanya. Dunia imajinasi itulah yang membawanya hingga bertemu dengan Ezra. Setampan apa Ezra? Bisakah Ezra dibawa ke dunia nyata dan menghapus gelar 'Magister Jomlo Akut' pada Nea? Baca saja. Mulailah pada halaman pertama^^

oktaviarrk · Fantasy
Not enough ratings
394 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#FATEDLOVE

CWFJ 283 : Rasanya Memiliki Pria Tampan

Lalu Riska menatap Aditya setelah ia menghela napas panjangnya. Ia tersenyum tipis. "Vincent itu mantan kekasihku, Dit." Ujarnya jujur.

"Sudah berapa lama putus?" Tanya Aditya.

"Mungkin baru sekitar tiga bulanan ini. Atau dua bulanan. Memang belum lama."

"Kalian lama menjalin hubungan?"

Riska menatap Aditya lagi. Tampaknya pria itu akan terus bertanya sampai ke akar-akarnya. "Tujuh tahun." Jawab Riska jujur sambil tersenyum simpul.

Mendengar jawaban itu, membuat Aditya cukup terpaku beberapa detik. "Kenapa putus?" Tanyanya lagi dengan suara yang lembut.

"Coba kamu tebak. Ada pembatas berupa dinding yang sangat tinggi dan kokoh di antara kami berdua. Jika ingin dinding itu roboh, maka harus ada yang mengalah salah satu. Menurutmu apa?"

Aditya tampak diam dan berpikir sambil mengalihkan pandangannya ke danau.

Beberapa detik kemudian ia menoleh ke kanan lagi menatap Riska. "Perbedaan agama?" Tanyanya.