Gilang terdiam sejenak. Tapi ia berusaha tidak memasang wajah panik dan bersalah. Ia hanya menelan ludahnya pelan dan mengepalkan kedua tangannya di balik meja. Kedua tangannya itu juga meremas lututnya karena ia juga berpikir alasan apa yang akan ia gunakan untuk membuat Nea tidak marah.
Di detik berikutnya, Gilang tersenyum dan menatap Nea.
"Kamu ngefoto aku sama temennya Ghea?" Tanya Gilang. Raut wajahnya terlihat santai dan tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang rapi. Ia padahal tak tahu mengapa dirinya bertanya begitu. Padahal Gilang sudah keceplosan sendiri tentang siapa gadis yang ia temui.
Nea menatap Gilang dan berkedip sekali. "M-maksud kamu.. kamu lagi ketemuan sama temennya Ghea? Buat apa?" Tanya Nea tak paham.
"Itu Ney.. dia minta ijin gitu buat ngajakin Ghea muncak. Dia gak berani minta ijin ke Mama aku. Jadi ijnnya ke aku." Ujar Gilang.
Tapi Nea langsung bersedekap dada. "Kamu nggak bohong kan?"
"Buat apa aku bohong. Ya nggak lah.."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com