webnovel

COUPLE WORLD FOR 'JOMLO'

Sebagai seorang perempuan, umur 26 tahun itu sudah harus mencapai apa saja sih? Karir? Rumah? Kendaraan mahal? Apa lagi? Pasti yang ditanyakan orang kebanyakan hal yang itu-itu saja. Kalau bukan tentang kapan menikah, maka yang akan ditanyakan pasti begini : "Sudah terkumpul apa saja dari hasil kerjamu selama ini? Sudah mencapai apa saja? Nggak naik jabatan?" Hmm, sebagian besar orang pasti mengalami pertanyaan itu. Kesal? Tentu saja. Nea Adzkiya juga sangat kesal kalau ditanya begitu. Nea seorang gadis dewasa berusia 26 tahun. Karir tetap, wajah cantik, body goals, dan ramah pada semua orang. Tapi satu hal yang belum Nea punya hingga sekarang. Satu hal itu adalah kekasih. Di umurnya yang sudah 26 tahun, Nea dijuluki 'Magister Jomlo Akut'. Kejombloannya itu sudah terjadi sejak umurnya masih 18 tahun. Hal apa sih yang membuat Nea menolak banyak pria? Padahal juga ada Gilang sang teller tampan dan ramah di kantornya. Tapi Nea tidak suka. Pada satu hari, ia diberi target baru dari ibunya untuk segera mendapatkan pasangan. Dan Nea berimajinasi tentang dunia lain yang berisi banyak pria tampan. Dan ia benar-benar bisa memasuki dunia imajinasi itu. Akan ada amplop misterus yang datang padanya. Dunia imajinasi itulah yang membawanya hingga bertemu dengan Ezra. Setampan apa Ezra? Bisakah Ezra dibawa ke dunia nyata dan menghapus gelar 'Magister Jomlo Akut' pada Nea? Baca saja. Mulailah pada halaman pertama^^

oktaviarrk · Fantasy
Not enough ratings
394 Chs

CWFJ 227 : Surat Dari Ezra

Nea masih mengamati lukisan tersebut. Jemari tangan kanannya meraba pelan cat lukisan yang sudah sangat kering itu.

Di pojok kanan bawah tertera goresan tinta hitam berupa tanda tangan Ezra. Tanda tangannya simple dengan awalan huruf latin 'e' kecil. Nea merasa tanda tangan itu dengan tersenyum. Perasaannya masih sedikit kehilangan dan sedih ketika tahu Ezra memutuskan hal yang tidak ia ketahui sebelumnya.

Apa yang dikatakan David semua itu sangat benar dan jujur.

Ezra memang sudah berangkat ke Amerika kemarin hari Sabtu, pukul sebelas pagi. Tentu saja dari bandara Soekarno-Hatta. Ia berangkat bersama Sandra.

Erick tidak bisa menemani istri dan putra bungsunya. Ia sudah mudah lelah dan ingin di rumah saja bersama David. Jadi Erick membiarkan Ezra dan Sandra pergi berdua. Lagi pula setiap hari akan video call setiap selesai makan malam. Meskipun ada perbedaan jam. Tak apa hanya sebentar, yang penting bisa tetap berkomunikasi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com