Nea masih mengamati lukisan tersebut. Jemari tangan kanannya meraba pelan cat lukisan yang sudah sangat kering itu.
Di pojok kanan bawah tertera goresan tinta hitam berupa tanda tangan Ezra. Tanda tangannya simple dengan awalan huruf latin 'e' kecil. Nea merasa tanda tangan itu dengan tersenyum. Perasaannya masih sedikit kehilangan dan sedih ketika tahu Ezra memutuskan hal yang tidak ia ketahui sebelumnya.
Apa yang dikatakan David semua itu sangat benar dan jujur.
Ezra memang sudah berangkat ke Amerika kemarin hari Sabtu, pukul sebelas pagi. Tentu saja dari bandara Soekarno-Hatta. Ia berangkat bersama Sandra.
Erick tidak bisa menemani istri dan putra bungsunya. Ia sudah mudah lelah dan ingin di rumah saja bersama David. Jadi Erick membiarkan Ezra dan Sandra pergi berdua. Lagi pula setiap hari akan video call setiap selesai makan malam. Meskipun ada perbedaan jam. Tak apa hanya sebentar, yang penting bisa tetap berkomunikasi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com