Selesai mentraktir makan sesuai janji, akhirnya Riska dan Aditya sudah dalam perjalanan pulang. Tentunya Adit mengantarkan Riska terlebih dahulu sampai gadis itu aman sampai rumahnya.
Mobil pajero putihnya berhenti mulus di depan rumah ukuran 45 yang hanya satu lantai.
"Blok E nomor 14?" Tanya Adit.
Riska mengangguk dan tersenyum. Ia segera melepaskan sabuk pengamannya dan turun lalu berdiri di depan pagar rumahnya sambil menghadap Adit yang menurunkan kaca jendela mobil.
"Makasih ya, Adit."
"Sama-sama. Makasih juga sudah balas mentraktir."
"Iya. Maaf, gak bisa nawarin mampir. Aku tinggal sendirian. Nggak enak kalau tahu tetangga." Jelas Riska sambil nyengir.
"Hahaha, tidak apa-apa. Lain kali saja kalau kita tidak sedang berdua. Misalnya, ketika ada adik kamu."
"Eh, memangnya mau ada niatan mampir?"
"Nggak boleh?"
"Ah, y-ya boleh saja kok. Silakan mampir kalau waktunya tepat."
Aditya mengangguk. "Hm, tentu."
"Hati-hati ya, di jalan. Aku masuk duluan." Ujar Riska.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com