"Aku, setia nungguin kamu. Lima tahun. Bukanlah waktu yang sedikit ataupun sebentar. Apa pantas aku mendengar hal ini setelah perjuanganku menantimu selama lima tahun kamu koma? Perasaanku belum berubah, Zra. Sama sekali belum berubah. Dan dengan mudahnya, kamu menyuruhku berhenti tiba-tiba. Apa ini yang dinamakan sakitnya dari patah hati? Kurasa kamu dulu yang memulainya, tapi sekarang kamu juga yang mengakhirinya lebih dulu. Aku kira aku tidak akan mendengar hal ini. Tapi nyatanya sekarang aku mendengarnya dengan jelas. Ternyata, pemenangnya bukan aku?" Tanya Kinan.
Air matanya tumpah membasahi kedua pipinya. Dan ia bicara dengan sedikit sesenggukan.
"Aku hanya tidak mau memaksakan hatiku, Kinan. Aku tidak ingin membuatmu kecewa."
"Tapi mengapa harus gini Zra? Apa kamu gak ingat telah banyak momen indah yang kita lalu berdua?"
"Aku ingat. Semuanya aku ingat. Semua foto-foto kita juga masih ada. Tapi--"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com