webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#FATEDLOVE

COUPLE WORLD FOR 'JOMLO'

Sebagai seorang perempuan, umur 26 tahun itu sudah harus mencapai apa saja sih? Karir? Rumah? Kendaraan mahal? Apa lagi? Pasti yang ditanyakan orang kebanyakan hal yang itu-itu saja. Kalau bukan tentang kapan menikah, maka yang akan ditanyakan pasti begini : "Sudah terkumpul apa saja dari hasil kerjamu selama ini? Sudah mencapai apa saja? Nggak naik jabatan?" Hmm, sebagian besar orang pasti mengalami pertanyaan itu. Kesal? Tentu saja. Nea Adzkiya juga sangat kesal kalau ditanya begitu. Nea seorang gadis dewasa berusia 26 tahun. Karir tetap, wajah cantik, body goals, dan ramah pada semua orang. Tapi satu hal yang belum Nea punya hingga sekarang. Satu hal itu adalah kekasih. Di umurnya yang sudah 26 tahun, Nea dijuluki 'Magister Jomlo Akut'. Kejombloannya itu sudah terjadi sejak umurnya masih 18 tahun. Hal apa sih yang membuat Nea menolak banyak pria? Padahal juga ada Gilang sang teller tampan dan ramah di kantornya. Tapi Nea tidak suka. Pada satu hari, ia diberi target baru dari ibunya untuk segera mendapatkan pasangan. Dan Nea berimajinasi tentang dunia lain yang berisi banyak pria tampan. Dan ia benar-benar bisa memasuki dunia imajinasi itu. Akan ada amplop misterus yang datang padanya. Dunia imajinasi itulah yang membawanya hingga bertemu dengan Ezra. Setampan apa Ezra? Bisakah Ezra dibawa ke dunia nyata dan menghapus gelar 'Magister Jomlo Akut' pada Nea? Baca saja. Mulailah pada halaman pertama^^

oktaviarrk · Fantasy
Not enough ratings
394 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#FATEDLOVE

CWFJ 169 : Kenangan Yang Masih Sama

David mendorong kursi roda adiknya ke lantai dua. Menuju sebuah kamar berpintu putih dan memiliki tulisan 'Ezra's Room'. Tulisan itu sudah sejak pemilik kamar itu masih duduk di bangku SD. Masih awet sampai sekarang dan tidak mau Ezra hilangkan dari pintu itu.

Begitu pintu kamar itu dibuka, aroma mint dan kayu manis menguar jelas di indera penciuman Ezra. Pria itu tersenyum dengan permukaan bibir yang masih sedikit pecah-pecah dan terlihat mengkilap tipis karena olesan madu murni.

David mendekatkan kursi roda adiknya pada samping kanan ranjang.

Dengan sigap, sang kakak langsung membantu berdiri tubuh Ezra, kemudian dengan cepat langsung didudukkan ke tepi ranjang.

"Enakan gak duduknya?" Tanya David sabar.

"Agak mundur deh Bang."

Dengan hati-hati, David menarik tubuh Ezra sedikit menengah ke ranjang. Hingga akhirnya Ezra mengangguk, tanda bahwa posisi seperti itu sudah cukup nyaman baginya.

"Aku---"