webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#FATEDLOVE

COUPLE WORLD FOR 'JOMLO'

Sebagai seorang perempuan, umur 26 tahun itu sudah harus mencapai apa saja sih? Karir? Rumah? Kendaraan mahal? Apa lagi? Pasti yang ditanyakan orang kebanyakan hal yang itu-itu saja. Kalau bukan tentang kapan menikah, maka yang akan ditanyakan pasti begini : "Sudah terkumpul apa saja dari hasil kerjamu selama ini? Sudah mencapai apa saja? Nggak naik jabatan?" Hmm, sebagian besar orang pasti mengalami pertanyaan itu. Kesal? Tentu saja. Nea Adzkiya juga sangat kesal kalau ditanya begitu. Nea seorang gadis dewasa berusia 26 tahun. Karir tetap, wajah cantik, body goals, dan ramah pada semua orang. Tapi satu hal yang belum Nea punya hingga sekarang. Satu hal itu adalah kekasih. Di umurnya yang sudah 26 tahun, Nea dijuluki 'Magister Jomlo Akut'. Kejombloannya itu sudah terjadi sejak umurnya masih 18 tahun. Hal apa sih yang membuat Nea menolak banyak pria? Padahal juga ada Gilang sang teller tampan dan ramah di kantornya. Tapi Nea tidak suka. Pada satu hari, ia diberi target baru dari ibunya untuk segera mendapatkan pasangan. Dan Nea berimajinasi tentang dunia lain yang berisi banyak pria tampan. Dan ia benar-benar bisa memasuki dunia imajinasi itu. Akan ada amplop misterus yang datang padanya. Dunia imajinasi itulah yang membawanya hingga bertemu dengan Ezra. Setampan apa Ezra? Bisakah Ezra dibawa ke dunia nyata dan menghapus gelar 'Magister Jomlo Akut' pada Nea? Baca saja. Mulailah pada halaman pertama^^

oktaviarrk · Fantasy
Not enough ratings
394 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#FATEDLOVE

CWFJ 155 : Dua Keluarga Yang Sama-Sama Lega

Sudah ada sekitar lima menit lamanya, lima orang di hadapan Nea hanya melihat ke arahnya dengan tatapan terharu dan sedikif bengong.

Nea terkekeh pelan. "Aku tidak apa-apa." Ujarnya.

Hana menghembuskan napas panjangnya dengan jelas. Kemudian ia menggenggam hangat tangan kiri putrinya yang masih dikenakan selang infus.

"Yakin nggak kenapa-napa? Nggak ada yang sakit?" Tanya Hana lagi. Sejak tadi Hana menanyakan pertanyaan itu berulang kali. Hingga Nea bosan mendengarnya.

Nea terkekeh lagi. "Nggak apa-apa Maa.. cuman sedikit lemes aja."

"Kalau gitu mau disuapin bubur? Bubur ayam kesukaan kamu. Kuahnya banyak tuh." Tawar Hana.

Dan Nea mengangguk saja. Perutnya sudah bisa merasakan lapar.

Sudah ada tiga puluh menitan Nea sadar dan tetap bangun. Rasa kantuknya masih ada, namun Nea enggan terpejam lagi. Ia masih menelan sendirian tentang apa yang sudah ia impikan tadi.