Tanpa diduga, ternyata David kini sudah mengeluarkan benda yang sangat bercahaya. Cahayanya putih namun tidak menyilaukan.
Kedua mata Nea membulat dan ia langsung menutup mulutnya dengan tangan kanannya. "Mata berlian? I-itu yang dibutuhkan Ezra? Mata berlian itu beneran ada di tangan Dav-- Ah, Vincent? Gimana caraku bisa ngambil itu?" Gumamnya pelan.
"Mbak Nea? Sedang apa?" Tanya Mirna yang memergoki Nea mengintip kamar David.
Nea langsung menoleh dan menegakkan badannya. Ia terpergok oleh Mirna. Bagaimana ini?
Sedangkan di dalam kamar, dengan tergesa-gesa David alias Vincent itu langsung mengembalikan benda yang ia ambil. Pintu kamarnya menjadi terbuka karena tangan kiri Nea langsung terlepas dari handel pintu ketika dipergoki oleh Mirna.
Nea tergagap dan bingung mau berkata apa. Dan David langsung keluar dari kamarnya.
"Ah, Bi.. a-aku cuman mau--"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com