"Jaga diri lo," Wiga terkekeh mendengar Ferdan berbicara padanya, matanya meliruk Ferdan yang tersenyum senang melihat kearahnya karena dia bebas. "Satu bulan lagi gue akan menjemputmu lebih dulu sebelum keluarga lo mengambil lo," ucap Ferdan lagi, Wiga terkekeh mendengarnya.
"Lo bisa aja lupa," ucap Wiga mengatakan jika sebenarnya dia sangat berharap pada pada Ferdan hanya saja dia tidak begitu banyak percaya dengannya. "Gue janji," ucap Ferdan membuat Wiga terkekeh.
Wiga memukul bahu kanan Ferdan cukup keras sebagai sambutan selamat tinggal sementara diantara mereka berdua. "Tetaplah hidup," balas Ferdan hanya dengan suara, Wiga menganggukan kepalanya pelan. "Tentu,"
"Adik gue menjemput gue sekarang," adu Ferdan pada Wiga seperti berbicara pada kakaknya. "Gue akan menjemput lo seperti adik gue menjemput gue sekarang," Perasaan Wiga menghangat walaupun dia mendengarnya dari orang lain.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com