"Gue benci mengatakannya, tapi maaf merebut milik lo yang baik-baik aja," ucap Argo mengalihkan suasana diam dan hening itu membuat Sana menghela nafasnya berat.
"Lihatlah dia, dia meminta maaf dengan tulus sekarang. Tapi kamu? Aish, dewasalah!" Akhir-akhir ini Sana lebih banyak mengumpat saat Wiga keterlaluan membuatnya marah, keegoisannya, dan kemanjaannya. Tapi jika Sana bisa jujur, sekarang dia sangat geram.
Selain Wiga menjadi semakin sombong sekarang, dia mempersulit keadaannya sendiri. "Pesawat akan take off satu jam lagi, kamu akan diam saja sampai seperti apa sekarang?" tanya Sana membuat Wiga menyadari sesuatu.
"Katakan sesuatu sebelum kamu kehilangan kesempatan," desak Sana membuat Wiga memutar bola matanya malas. "Iya-iya iya," jawab Wiga malas.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com