"Dia Sana," Wiga mengenalkan Sana pada ayahnya. Ayah Wiga yang melihat Sana dari atas sampai bawah diulang sampai beberapa kali lalu melihat pada anaknya bingung.
"Kenapa? Bukahkah ayah sudah pernah melihatnya? Dan ayah sudah tahu karena kamu mengirimkan fotonya beberapa kali. Kenapa kamu membawanya kehadapan ayah. Apa kamu meminta ayah untuk menikahinya karena kamu menyukainya?" Wiga memutar bola matanya malas.
"Aku hanya mengenalkannya," jawab Wiga memperjelas kenapa dia membawa Sana pada Kantor ayahnya setelah selesai kuliah. "Ayah tahu siapa Sana," jawab Ayah Wiga kembali fokus pada pekerjaannya.
"Ayah tidak ingin mengatakan sesuatu tentang pacarku?" tanya Wiga pada ayahnya, Sana yang sedang berdiri canggung di depan orang tua Wiga justru dibuat bingung karena terluhat jelas jika ayah Wuga tidak menerimanya dengan baik.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com