"Ayah!" tegur Gevan kesal saat ayahnya hanya banyak diam setelah dia mengadukan sesuatu padnaya. Dan lagi, diantara wanita di depan Gevan dan ayahnya itu terus melihat dengan mata yang sedikit aneh pada ayahnya membuat Gevan menjadk sedikit risih.
"Jaga matamu, wanita," keluh Gevan membuat Argo menjadi kikuk saat anaknya juga berusaha menarik tangannya menyadarkan ayahnya. "Ayah, apa Gevan benar-benar harus mati berdiri dengan ayah yang melihat wanita seperti ini? Akan aku adukan pada bunda," kesal Gevan melipat kedua tangannya merasa sangat kesal.
"Maaf-maaf, maafkan ayah," ucap Argo meminta maafnya dari anaknya. "Maaf," tanya Gevan dengan mata melirik pada ayahnya.
"Ayo makan," ajak Gevan menarik tangan Argo menjauh dari wanita tadi yang melihat ke arahnya sama sekali tidak berpaling.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com