webnovel

COOL LIFE PARTNER

Hana dengan senang hati menerima perjodohan orang tuanya. Ia mengira nikah muda adalah sesuatu yang gampang dan mudah dilaksanakan. Tetapi ia harus menerima kenyataan pahit bahwa suaminya memiliki pacar yang begitu cantik. akankah Hana mempertahankan pernikahan nya?

armlyna_ · Teen
Not enough ratings
8 Chs

COOL LIFE PARTNER |7|

"SUHO BANGUN! KAMU INI MAU KERJA APA NGGAK SI."teriak Hana dari luar kamar. Hana sudah rapih gini dan Suho masih tidur? Emang di kira sekolah punya nenek Hana apa yang dateng seenak hati.

"ck,apasi kamu berisik banget pagi-pagi."ucap Suho yang masih mengumpulkan nyawa.

"kamu kerja gak? Anterin aku sekolah donk,masa punya suami masih aja berangkat sendiri." cibir Hana kesal.

"jam berapa sekarang? "tanya Suho yang masih diambang kesadarannya.

"jam 6 lewat."mendengar itu lantas Suho langsung ngibrit ke kamar mandi. Hana melongo tak percaya.

"dari tadi di bangunin susah banget, tu orang tidur ama gladiresik mati."dumel Hana sambil berjalan ke meja makan untuk sarapan dan menunggu Suho.

Beberapa menit kemudian Suho sudah lengkap dengan baju kerjanya. Tapi, itu kok dasi di lilit ke leher si. Jangan jangan?

"Han pakein saya dasi donk, udah gak keburu ni. " Hana menghembuskan nafas lega. Ia kira Suho akan bunuh diri.

Ya kali gue jadi janda.

Hana pun memakaikan Suho dasi dengan teliti. Suho melihat wajah Hana dari dekat.

Cantik.

Hana yang merasa di perhatikan akhirnya menatap mata Suho dengan bingung. Dan jadilah aksi tatap tatapan.

Yaelah mau sekolah sempet sempatnya tatapan.

"ekhem. "Suho berdeham untuk menyadarkan Hana dari lamunannya. Suho juga tidak mengerti, mengapa saat menatap mata Hana ia merasa nyaman. Dan kenapa jantungnya berdetak lebih cepat.

"ehh iy-ya anu itu udah selesai, ayok cepetan." Suho tersenyum melihat Hana salah tingkah dab langsung keluar dari apartemennya.

Lucu.

Diluar Hana mempercepat langkahnya. Hana baper euy gila diliatin Suho. Pipinya pun merasakan hawa panas. Tapi Hana girang banget ya ampun.

Rejeki anak sholeh,alhamdulillah pagi-pagi udah main tatap tatapan ama cogan. Ucap Hana dalam hati sambil senyum senyum sendiri

***

Hana dan Suho pun sudah sampai di depan gerbang sekolah. Di perjalanan tadi cuma ada keheningan saja. Mereka berdua sibuk dengan pikiran masing masing. Seketika Hana mengingat sesuatu.

"nih tadi aku mikir kalau kamu gak bakal bisa makan di rumah, jadi aku bawain bekel. "ucap Hana sambil menyodorkan tempat makan. Suho menerima dengan senyum manis di bibirnya.

"makasih ya. Ntar kamu langsung pulang ya, kalau mau kemana ijin dulu ama saya. Trus nanti saya bakal pulang malem."ucap Suho. Hana hanya mengangguk saja. Dia kecewa gengs. Kan Hana mau bermanja manja ama Suho.

Tiba tiba Suho menyodorkan kartu kredit kepada Hana.

"ini kamu pegang kartu kredit saya, kamu terserah mau jajan apa, kalau bisa di abisin aja, saya pusing punya duit kebanyakan. "Hana menatap Suho dengan muka cengonya.

Hello! Ada gtu orang pusing gegara kebanyakan duit? Serah holkay mah bebas!

Saat Hana ingin turun,tiba tiba ide aneh itu terlintas di otaknya. Hana membalikkan tubuh dan langsung mencium bibir Suho dan langsung kabur sebelum kena omel. Seketika wajah Suho memerah dan terbitlah senyuman di bibir Suho.

Kalo nikah enaknya begini, kenapa gak dari dulu ajasi ibu jodohin gue.

***

"senangnya hatiku di antar suami baru, suami baru tentulah ramah. "sinting adalah sebuah kata yang pas untuk Hana. Sesudah turun dari mobil tadi ia langsung lompat-lompatan,nyanyi gak jelas sambil muter-muter ampe pusing. Untung para siswa lain tidak terlalu memperhatikan Hana.

Hati Hana sedang berbunga bunga gengs. Ya ampun sepertinya Hana sudah mulai jatuh cinta kepada Suho. Sesampai di kelas ia langsung duduk dengan senyum yang masih terpampang jelas di wajah cantiknya.

"kenapa lo senyum-senyum ndirian?" tanya Jennie bingung.

"Jen,si item kapan nikahin lo? "pertanyaan konyol yang keluar dari mulut Hana.

"hah?! Gila lo, Kai kudu kerja lah tolol! ntar kalau nikah sekarang gue mau makan apaan? Batu? "omel Jennie. Benar benar gila si Hana. Dikata nikah gampang kali.

"ah serah lo pokoknya gue gak sia sia nikah muda." jelas Hana.

"oo iya gimana Han, laki lo,punya roti sobek gak? "tanya Jennie polos. Sepertinya yang sinting bukan Hana aja deh, Jennie juga kayaknya.

"roti sobek bapak lo! Boro boro liat, kita aja tidur beda kamar. " ucap Hana kecewa. Jennie yang mendengar itu lantas tertawa kencang.

"hahahahaha! Mampus lo hahahah, aduh ngakak banget gue. "ucap Jennie yang sedang memegangi tanganya.

"jahat banget najis ama temen sendiri."cibir Hana kesal.

***

Setibanya di kantor, Suho langsung mendapatkan tatapan tajam dari Sehun (sekretaris Suho). Iya Suho milih Sehun supaya Irene tidak salah paham kalau ia memilih sekretaris wanita.

"dari mana aja lo? "tanya Sehun dengan nada tak sukanya. Suho menghela nafas dan menampilkan raut kusut nya.

"gue abis nikah, hun. "pernyataan Suho yang membuat Sehun memelototkan matanya.

"nikah ama Irene? Kok gue gak di undang si?!"tanya Sehun.

"kalau gue nikah ama Irene, seluruh dunia kali gue undang. "ucap Suho dengan nada kecewanya.

"lahh terus nikah ama siapa? "tanya Sehun.

"jadi orang tua gue jodohin gue ama sahabatnya. Gila aja kan gue di jodohin,di kira gue gak laku apa."pernyataan Suho langsung di hadiahi gelak tawa yang memenuhi ruangan tersebut.

"sekarang udah jaman modern,breh! Lo hidup di jaman Sitinurbaya ya? "canda Sehun sambil memegang perutnya.

"bangsat lo! "umpat kesal Suho.

"trus Irene gimana? Gak kebayang gue kalau Irene tau lo udah nikah. "ucap Sehun yang masih meredakan tawanya.

"ahh gue juga gak tau. Frustasi gue, semoga aja Irene lebih lama di New York." Suho mengusap wajahnya kasar.

"bini lo cantik gak? "tanya Sehun dengan tersenyum jahil.

"lo senyum kek gitu gue gampar dollar lo, nyebelin bangsat. "kesel lah Suho, orang lagi sedih malah di godain.

"dia cantik, imut, baik tapi gue ragu,Hun."ucap Suho sambil menerawang kelakuan Hana.

"ragu gimana?"

"kadang gue mikir,ni bini gue punya otak gak si."ucap Suho sambil tersenyum mengingat tingkah absurd Hana.

"suami kurang ajar lo! Udah jangan mikirin gituan, ntar siang ada meeting sama klien penting, trus di meja lo udah gue taro berkas-berkas yang harus lo tanda tanganin. "jelas Sehun sambil meninggalkan Suho.

Suho menghela nafas. Kapan dia punya anak? Biar anaknya bisa ngelanjutin ni perusahaan.

***

Vote dan comment ya

Makasih 💙