webnovel

Bab 2

-Pertemuan (1)-

Aku memandangi diriku di depan cermin, pelayanku mendandaniku dengan teliti agar aku bisa sederajat dengan para tamu di istana, memang aku adalah seorang putri, tetapi pada kenyataannya aku seperti putri yang terasingkan.

Dan ini adalah pesta pertama yang aku datangi sejak terakhir kali aku ke pesta yaitu waktu aku masih kecil.

'aku tidak ingin mati dalam dunia ini, aku ingin hidup tenang saja tanpa gangguan' ucapku dalam hati.

Aku memikirkan sebuah rencana dari sejak aku bangun dari istirahatku.

Kupikir dengan mengambil kekasih atau suami secepat mungkin sebelum aku dikirim ke raja yang bejat itu.

Tetapi dengan siapa aku mencari suami?

Sebuah ide gila terlintas dalam pikiranku, dalam kehidupanku yang sebelumnya, pernikahan kontrak adalah hal yang lumrah dalam novel ataupun dunia nyata.

'Mengapa tidak kupikirkan ide ini sebelumnya' pikirku dengan senyuman.

(...)

Suara ramai dan banyaknya bangsawan yang datang ke pesta yang meriah tersebut.

Medi yang merupakan seorang putri yang terasingkan datang dan tidak ada yang mengenalnya, Medi melirik ke sana sini mencari seseorang yang akan dia ajak negosiasi, tetapi orang tersebut tidak telihat sedikit pun.

Medi pun mencari ke segala sisi istana mulai dari taman dan ajaibnya, dia melihat seseorang itu di sana.

Iya.. seorang Duke Carlos, dia adalah yang sempurna untuk menjadi calon suaminya.

Dikatakan dalam novel bahwa Duke Carlos adalah salah satu orang kepercayaan putra mahkota Einz yang nantinya putra mahkota akan menjadi raja kerajaan Esteln.

Medi mencoba mendekati Duke dengan berjalan pelan pelan, namun ajudannya mendatanginya dan membisikannya sesuatu lalu pergi,

Medi terpaksa harus bersembunyi karna takut ketahuan oleh kedua orang tersebut.

Setelah ajudan itu pergi, Medi beraksi kembali dengan mendekatinya perlahan lahan hingga akhirya Duke Carlos berbalik kearah Medi yang membuat Medi kaget dan seketika membalikan badannya membelakangin Duke.

Duke lewat begitu saja dan tanpa sengaja menjatuhkan sapu tangannya.

Melihat itu, Medi segera mengambilnya dan berniat untuk mengembalikannya dan berbicara dengannya, tetapi ketika akan mengembalikannya, Duke itu sudah tidak ada di depannya dan telah melangkah jauh mendekati para kerumunan, terpaksa Medi tidak bisa melanjutkan aksinya karna akan terlalu berbahaya mengajak Duke Carlos yang dikenal seorang Ksatria gagah sekaligus kejam itu diajak berbicara di depan banyak orang, itu akan menimbulkan rumor aneh.

Acara itu dimulai dan Medi hanya dapat memandangi Duke Carlos dari kejauh.

Namun, setidaknya Medi memiliki cara untuk berbicara dengan Duke Carlos dengan alas an mengembalikan sapu tangannya.

Setelah beberapa hari sejak hari pesta itu, Medi memutuskan akan meninggalkan istana dan pergi ke tempat kediaman Duke Carlos.

Meskipun seorang putri dilarang keluar tanpa pengawal, tetapi beda halnya dengan Medi yang hanya memilik dua pelayan, satu koki, dan satu tukang kebun, Medi dapat keluar masuk istana karna tidak ada orang lain yang mengenalnya ataupun jika ada yang mengenalnya mereka tidak akan mempedulikannya.

Medi memakai pakaian senyaman mungkin mengingat bahwa dia akan melakukan perjalan cukup yang panjang untuk sampai ke kediaman Duke Carlos.

Medi pun akhirnya sampai di depan kediaman Duke Carlos, mengatur napasnya sedikit dan sedikit merapikan diri.

Medi pun masuk dengan awalnya di hadang oleh pangawal, sampai akhirnya Medi menjelaskan dan menunjukan sapu tangan yang memiliki lambang Duke sampai pengawal itu menyetujui Medi memasuki kediaman Duke.

Salah satu pengawal mengantarkannya ke dalam, hingga akhirnya bertemu dengan ajudan Duke yang bernama Dein.

"Tuan Dein, nona ini mengatakan ada urusan dengan Duke, dia juga telah menunjukkan sapu tangan yang terdapat lambang Duke, saya kira dia adalah tamunya Duke" ucap pengawal tersebut.

Dein sedikit kaget dengan ucapan pengawal tersebut, Duke tidak pernah mengatakan akan kedatangan tamu perempuan hari ini, tetapi Dein dengan tegas menyuruh pengawal kembali k epos penjaga dan mengajak nona tersebut ke ruang tunggu.

"Maaf nona, sebelumnya Tuan Duke masih memiliki beberapa kerjaan, apakah nona dapat menunggu sedikit lama" Tanya ajudan itu denga sopan.

Medi menjawab dengan senyuman dan menganggukan kepalanya.

(...)

Duke Carlos yang sudah mendengar ucapan ajudannya bahwa ada seseorang perempuan yang menunggunya di ruang tunggu, Duke hanya dapat tersenyum.

Dia tahu bahwa itu adalah perempuan yang beberapa hari lalu pada waktu malam pesta ulang tahun putra mahkota.

Dia ingat bahwa perempuan itu menatapnya seolah ada sesuatu yang akan disampaikannya kepadanya.

Dia tidak percaya bahwa perempuan itu akan datang ke kediamannya dengan berani, dia pikir perempuan itu hanya seperti perempuan lain yang takut kepadanya.

"Katakan padanya bahwa saya akan segera kesana" ucap Duke. Dan Dein melaksanakannya sesuai perintah Duke.

Jika anda suka, jangan lupa untuk vote. Maaf jika masih banyak typo.

vaansiicreators' thoughts
Next chapter