Tuk!
"Pertanyaan yang bodoh!" ucap Bram seraya menjentik dahi Clara. Tentu saja hal itu membuat Clara semakin merasa bingung.
Clara menahan tangan Bram ketika Bram akan melanjutkan langkahnya.
"Apa maksudmu? Apa kamu marah padaku karena Briel jatuh, dan terluka? Tapi, sebelumnya aku sudah mengatakan padamu, agar kita menjemput Briel. Jika saja kamu tak membawaku ke Mall, maka Briel takan terluka. Kita pasti akan datang di sana tepat waktu," ucap Clara.
Bram mengusap wajahnya, dia pun tersenyum sekilas dan menatap Clara di tengah senyuman yang tak hilang dari bibirnya. Ya, tepatnya tawanya yang tertahan.
"Hei!" Clara memekik ketika Bram mengangkat tubuhnya dan membawanya turun menuju lantai dasar. Kali ini, Bram tak menggunakan lift ketika tengah menggendong Clara. Bram bahkan menuruni satu persatu anak tangga menuju dapur.
Sesampainya di dapur, Bram mendudukan Clara di meja stainless cukup besar.
"Diam, dan duduk yang baik!" titah Bram.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com