webnovel
#ROMANCE
#COMEDY
#CEO
#ROMANTIS
#PERNIKAHAN
#BUCIN
#POSESIF
#COGAN

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1020 Chs
#ROMANCE
#COMEDY
#CEO
#ROMANTIS
#PERNIKAHAN
#BUCIN
#POSESIF
#COGAN

IV-12. Peluh Licin (Menikah+)

"Lepas! Jangan membuatku malu walaupun ini di rumahmu," Aruna menggeliat di dalam pelukan Mahendra. Akan tetapi lengan kekar dengan kekuatan yang besar kian mendekap erat tubuh mungil istrinya. Mustahil perempuan tersebut bisa turun dari cara lelaki bermata biru membawanya ke kamar mereka di lantai dua. 

Seperti tuan Putri negeri dongeng yang digendong pangeran dalam dekapan hangat kedua lengan, adegan itu sangat memalukan bagi perempuan seperti Aruna. 

Berkebalikan dengan Mahendra, yang tak akan peduli terhadap apapun kecuali keinginannya terpenuhi. 

"Kau benar-benar membuatku malu!" Bibir yang menjadi candu sang lelaki, terus menggerutu. 

"Maka dari itu, pelankan suaramu!" senyum itu terpasang jahil seiring gerak kaki menapaki tangga satu persatu naik ke lantai dua. 

"Sialnya, tinggal di rumah keluarga," umpatan lirih itu menghasilkan ketertarikan perempuan dalam dekapan, Aruna menatap Mahendra penuh tanda tanya, "Kamu ingin tahu, kenapa?"