webnovel

III-297. Terbuka Tabir Kepalsuan

Perempuan kurus itu sudah lebih segar dia tak lagi tertidur sepanjang hari, wajahnya yang memar berangsur-angsur pulih. Walaupun bagian di bawah matanya masih menyisakan semburat bekas lebam yang menjadi merah, untungnya tak merusak wajah.

Dengan satu tangan terbebas dan tangan lainya terbungkus penyangga lengan berwarna biru muda. Pengamat tahu tangan tersebut patah, sedang dalam pemulihan. Sang pengamat itu terdiam membeku di balik pintu. Hanya celah kecil persegi panjang yang tersaji di atas handle pintu yang dijadikan tempat mencuri pengamatan.

Dia sedang mengeluarkan barang-barangnya dari dalam laci. Benda-benda yang tak seberapa banyaknya. Perlahan diperiksa satu-persatu selepas mereka dibiarkan tersebar di atas ranjang kemudian di selipkan kembali ke dalam tas selempang. 

Kegiatan tersebut hampir selesai tepat ketika suara seseorang menyapanya dari belakang, "boleh aku masuk?" Pasti pria ini baru membuka pintu. 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter