Zuo Weiyi gemetar mengetahui ibunya yang terbaring dengan bersimbah darah, dia menjangkau ibunya tetapi tidak berdaya untuk membantu ibunya.
"Ibu…"
Hatinya seperti tersayat pedang, sangat sakit hingga membuatnya sulit untuk bernafas.
"Bibi…"
"Bu… jangan membuatku takut… ambulans, cepat panggil ambulans!" Air mata Zuo Weiyi mengalir deras bagai hujan melihat nafas ibunya yang perlahan-lahan semakin melemah.
Mendengar ucapan Zuo Weiyi, Bei Xingchen bergegas mencari ponselnya, namun sialnya dia tidak membawa ponselnya.
Dia berlutut mencoba mencari ponsel Zuo Weiyi, namun ponsel Zuo Weiyi juga tidak ada.
Ketika Zuo Weiyi didorong ke tengah jalan tadi, ponselnya jatuh di jalan dan hancur terlindas kendaraan yang melintas.
"Weiyi, dimana ponselmu?!" Bei Xingchen juga ikut menangis, dia begitu gelisah dan cemas.
Zuo Weiyi menggelengkan kepalanya, dia tidak tahu dimana ponselnya tadi jatuh, "Aku tidak tahu...aku tidak tahu…cepat panggil ambulans!"
Dia menangis sejadi-jadinya hingga membuatnya tidak berdaya.
Dalam keputusasaannya, Bei Xingchen terpaksa berdiri dan meminta bantuan orang-orang.
"Tolong, siapa yang bisa memanggil ambulans?" Dia berkata di antara kerumunan orang itu, dia berharap orang-orang mau membantunya setelah melihat kejadian tersebut, bukan hanya menontonnya saja.
Melihat Zuo Qing bersimbah darah sebenarnya orang-orang merasa iba, namun mereka enggan mengambil ponsel mereka, karena menganggap Zuo Qing sebagai perusak rumah tangga orang lain, jadi dia pantas mendapatkan karma.
Wanita seperti itu pantas dihukum!
Melihat orang-orang yang memandang kejadian ini dengan tatapan dingin membuat Bei Xingchen sangat marah, dia mengepalkan tinjunya.
Orang-orang ini! Apakah hati nurani mereka telah hilang dimakan anjing?!
Pada saat itu, Jiang Huaiyuan juga berlari menghampiri Zuo Qing yang bersimbah darah, dia sangat terkejut hingga tidak mampu mengatakan apapun.
Dua puluh tahun yang lalu, Zuo Qing sangat cantik, entah telah berapa banyak dia telah merebut hati laki-laki. Pada saat itu Jiang Huaiyuan telah berkeluarga, namun dia juga sangat tertarik pada Zuo Qing. Suatu hari setelah bekerja lembur, Jiang Huaiyuan tidak dapat mengendalikan dirinya hingga dirinya melakukan suatu perbuatan terlarang dengan Zuo Qing di kantornya.
Tanpa diduga, Zuo Qing mengandung Zuo Weiyi karena perbuatan itu.
Zuo Qing sempat meninggalkan kota itu, namun karena sebuah kecelakaan terpaksa Zuo Qing kembali lagi ke kota itu.
Zuo Qing tidak bisa menyembunyikan kehamilannya dari Jiang Huaiyuan, kemudian Jiang Huaiyuan menjadikan Zuo Qing sebagai kekasih gelapnya.
Sekarang, menyaksikan Zuo Qing terbaring dengan bersimbah darah seperti ini, hati Jiang Huaiyuan menjadi bergetar.
Jiang Huaiyuan segera mengambil ponselnya hendak memanggil ambulans, namun Jiang Tingmei segera menghentikannya.
"Ayah, apakah ayah tidak salah? Apakah ayah akan menolong anak haram ayah di depan banyak orang?"
Mendengar ucapan Jiang Tingmei, Jiang Huaiyuan menoleh menatap putrinya.
"Baiklah, ibu juga terluka, kita harus segera membawanya ke rumah sakit!" Jiang Tingmei membawa Jiang Huaiyuan menghampiri Qiu Yun.
Melihat Jiang Huaiyuan yang tidak peduli, Zuo Weiyi mengepalkan tangannya dan seluruh tubuhnya bergetar, sepasang mata gelapnya dipenuhi dengan tatapan kebencian.
Dia menangis, banyak pejalan kaki yang berlalu lalang namun tidak ada satupun dari mereka yang membantunya.
Dia memegang tangan ibunya dan menundukkan kepalanya, dia menangis sangat hebat membiarkan air matanya membasahi pipinya, apakah benar-benar tidak ada tempat untuknya dan ibunya di dunia ini…