"Bagaimana aku tidak marah? Aku, cucu seorang menteri pertahanan, telah diserang oleh anak haram dan seekor lumba-lumba. Aku benar-benar tidak terima!"
"Nak, hati-hati kalau bicara! Weiyi bukan anak haram, dia adalah cucu presiden!"
"Memangnya kenapa?!" Teng Tangxi bertanya dengan marah. Tiba-tiba, dia menyadari sesuatu!
Dengan tatapan penuh iri dan tawa keji, tiba-tiba dia memandang kakeknya.
"Kakek, apa kakek percaya bahwa Weiyi benar-benar cucu presiden?" Teng Tangxi bertanya kepada kakeknya.
Teng Tangli memandang cucunya dengan bingung melalui kaca mobil, "Tentu saja, Yang Mulia Presiden sudah mengumumkannya ke seluruh negeri. Tidak mungkin salah."
Teng Tangxi memandang kakeknya heran.
Teng Tangli seketika tersadar, cucunya bukan lagi sosok yang dia kenali dari kecil. Walaupun memang cucunya sangat arogan, cucunya tidak pernah menatap orang lain dengan tatapan keji seperti itu!
Support your favorite authors and translators in webnovel.com