Pria itu memicingkan matanya dan menatap wajah Zuo Weiyi yang memerah, gerakannya yang lambat menunjukkan betapa bingung dan gugupnya dia saat ini.
Shi Yuting tersenyum, tangannya menggenggam tangan Zuo Weiyi yang akan melepas jubah mandinya, dia lalu berkata, "Aku tidak suka gerakan yang pasif."
Zuo Weiyi mengangkat pandangannya, dia tidak punya waktu untuk menanggapi karena detik berikutnya bibirnya telah terkunci.
Dia terkejut dan membelalakkan matanya, merasakan kelembutan bibir Shi Yuting yang menciumnya, ini seperti de javu baginya.
"Apakah mantan pacarmu mengajarimu untuk menutup mata saat berciuman?"
Shi Yuting tiba-tiba melepaskan ciumannya dan bertanya dengan suara yang dalam dan serak. Suaranya terdengar sangat seksi dan menggoda, membuat kecanduan bagi siapapun yang mendengarnya.
Zuo Weiyi berkata dengan nada kesal, "Aku tidak punya mantan pacar!"
Sejak SMA hingga kuliah dia tidak pernah jatuh cinta, bagaimana dia bisa punya mantan pacar?
Mendengar perkataan Zuo Weiyi, Shi Yuting terkejut, namun kemudian dia sedikit tersenyum.
Dia membungkuk dan mencium bibir Zuo Weiyi lagi dengan lembut.
Ciumannya yang awalnya lambat itu lama kelamaan menjadi sangat intens.
Shi Yuting benar-benar telah dibuat kecanduan dengan tubuh Zuo Weiyi sehingga dia tidak bisa melepaskannya.
Tubuhnya seperti candu membuat Shi Yuting sangat tergila-gila, tangan Shi Yuting mulai meraba piyama yang dikenakan oleh Zuo Weiyi.
"Apakah masih memakai benda semacam ini ketika tidur?"
Di atas ranjang yang empuk dan nyaman, Shi Yuting melepaskan pakaian Zuo Weiyi dan melemparkannya di bawah tempat tidur.
Seperti merasakan tubuh Zuo Weiyi yang tegang, Shi Yuting menatap matanya yang terpejam, alisnya mengkerut dan melihat Zuo Weiyi yang ketakutan.
Dia mendongak dan menatapnya beberapa detik, kemudian membungkuk dan mencium bibir merah muda Zuo Weiyi lagi.
Ciuman itu sangat lembut seperti air, Zuo Weiyi dapat merasakannya dengan jelas, dibanding dengan ciuman yang tadi, ciuman kali ini dilakukan dengan lebih lembut.
Merasakan perubahan yang mendadak, perlahan-lahan Zuo Weiyi menjadi lebih rileks, sedikit demi sedikit dia bisa menerima sentuhan Shi Yuting.
Malam semakin larut.
Ketika lewat tengah malam, Zuo Weiyi benar-benar kelelahan, perlahan-lahan dia menutup matanya dan tertidur.
Ketika dia terbangun, hari sudah siang.
Ini pertama kalinya dia tertidur sangat larut.
Waktu menunjukkan pukul 11 siang.
Dia belum pergi bekerja selama seminggu semenjak ibunya meninggal.
Karena dia memutuskan untuk melanjutkan hidupnya, dia harus kembali bekerja.
Memikirkan hal ini, Zuo Weiyi menyingkap selimutnya dan bersiap bangun dari tempat tidur.
Ketika dia berdiri, dia merasakan tubuhnya terasa sakit, di pikirannya langsung muncul bayangan tentang kejadian semalam yang dilakukan oleh Shi Yuting.
Dia mengerutkan keningnya karena hampir tidak mampu untuk berdiri, namun dia tetap pergi mandi dan berpakaian.
Saat akan turun menuju tangga, dia melihat ruang tamu yang tampak kosong, namun sebenarnya ada banyak pelayan yang sedang berjajar di sana.
Mereka semua mengenakan seragam seperti yang ada di televisi.
Meskipun sedikit kaget, Zuo Weiyi tidak mengamati mereka terlalu lama, dia pun melanjutkan langkahnya untuk turun ke bawah.
Saat Zuo Weiyi menuruni tangga ada beberapa pelayan yang melihatnya, mereka baru pertama kali bertemu dengan Zuo Weiyi.
Karena sejak pertama kali mereka mulai bekerja, mereka tidak pernah melihat wanita datang di rumah ini, kecuali Zuo Weiyi.