webnovel

Cintanya Cinta

Cinta menganggap ia adalah seorang biasa yang lahir dan tinggal di kota J. Hidupnya penuh dengan keceriaan, terusik oleh hadirnya seorang pria dingin yang dijodohkan orang tuanya. Cinta yang merasa hidupnya biasa benarkah hanya biasa? Kehidupannya yang kedua petaka ataukah berkah? =================================== Cinta: "Mengenai anak, kita bisa pake cara modern, gak perlu konfensional. Jadi gak ada yang akan mempertanyakan apakah memang anak tersebut anakmu atau bukan. Aku bersedia mengandung anakmu. Kasih sayang pasti akan didapatkan toh anak itu hasil dari benih kita berdua. Anakmu pastilah anakku juga. Aku tidak akan berselingkuh. Tenang saja..." Cinta dengan berani mengungkapkan pikirannya, mata almondnya berbinar indah menantang mata elang Rayhan dengan berani. Cinta: "Gue gak cinta elo, tapi karena Abah dan Mama mau gue nikah sama elo, ya sudah... Gue nurut aja..."

Becky16 · Urban
Not enough ratings
23 Chs

Rumah Cinta

Sesuai arahan Cinta, sampailah mereka di komplek Perumahan Elite Jaya 1. Perumahan Elite Jaya berada di setiap penjuru kota. Kota bagian timur, barat, utara dan selatan terdapat Perumahan Elite Jaya. Abah memilih menetap di sebelah selatan kota, lebih dekat dengan daerah pegunungan sehingga lebih sejuk.

Perumahan Elite Jaya 1 berkonsep asri dengan pepohonan rindang yang tumbuh di sepanjang jalan perumahan. Cluster kusus keluarga Sueb di dalam Perumahan Elite Jaya bernama Cluster Alpha Omega. Cluster ini tidak memiliki pagar rumah untuk pembatas rumah yang satu dengan yang lainnya, mereka hanya di batasi dengan taman-tanaman bunga yang tertata rapi dan asri.

Sepanjang jalan menuju rumah utama, Rayhan menikmati pepohonan yang tertata rapi, penataan penerangan lampu disepanjang jalan cluster menambah megah cluster kusus ini. Rayhan kagum juga melihat rumah Cinta.

Sebagai orang yang berlatar belakang tajir melintir, ia tidak heran Sueb memiliki cluster pribadi untuk keluarganya lagi pula Rayhan adalah seorang yang berkecimpung dalam dunia bisnis, ia juga pernah membaca ulasan mengenai profile dan aset keluarga Sueb Tohir.

Rayhan tahu disetiap kompleks perumahan milik Sueb, ia memiliki cluster kusus untuk keluarganya, di dalam cluster kusus tersebut terdapat empat belas rumah besar dengan banyak kamar tidur, ruang dengan berbagai fasilitas dan dijaga dengan keamanan yang ketat.

Rumah utama yang merupakan kediaman Sueb dan Cintya memiliki satu kamar tidur utama, dua belas kamar untuk anak-anaknya dan dua kamar tamu. Dua belas kamar pembantu, enam kamar supir dan enam kamar personal security kusus pengamanan rumah utama Sueb.

Selain rumah utama, terdapat dua belas rumah untuk setiap anaknya saat mereka sudah berkeluarga nantinya dan satu rumah untuk handai tolan jika berkunjung ke kota J. Rumah utama terletak di tengah. Rumah-rumah lainnya mengelilingi rumah utama.

Fasilitas outdoor seperti helipad, lapangan tenis, basket dan kolam renang hanya ada di rumah utama. Namun fasilitas indoor sama persis di setiap rumah. Setiap rumah memiliki ruang perpustakaan, karaoke, games (billiard, congklak, ludo, catur, pinball, dll), mini bioskop, kolam renang indoor, studio dance, ruang band, dll.

Rayhan memang ingin melihat dan membuktikan langsung info yang didapatnya melalui papa Danil. Baru kali inilah Rayhan berkunjung ke rumah keluarga Sueb. Danil pernah mengatakan kepada Rayhan, bagi Sueb, rumah merupakan labuhan terakhir dari kesibukan bisnis yang tiada akhirnya. Rumah baginya adalah rumah cinta, dimana hatinya berlabuh.

Sekarang Rayhan dapat melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa sungguh Sueb bukanlah seorang pebisnis biasa, Sueb adalah family man sejati.

Setelah makan malam bersama. Danil, Sueb dan Cintya asyik berkaraokean di ruang karaoke. Cinta dan Rayhan ikut ke ruang karaoke, Rayhan ikut bernyanyi sementara Cinta sibuk dengan HP-nya. Chatting dengan Gandaria, persiapan pijama night kusus Gandaria member.

Waktu bergulir, lagu demi lagu berkumandang. Rayhan cukup menikmati kebersamaannya dengan Cinta walaupun waktu kebersamaannya dihabiskan dengan mencuri pandang pada Cinta yang sesekali ikut berdendang dan sibuk dengan HP-nya. Baiklah... Sejujurnya lebih tepat dikatakan Rayhan diabaikan. Tepat pukul 10 malam, Cinta dengan sopan undur diri dengan alasan besok ia harus kuliah pagi.

Rayhan terus memandang Cinta sampai sosoknya menghilang. Ah... Rayhan malah belum minta nomor kontak Cinta. Hmmm... Sugguh menyesal.... Cintya yang memperhatikan gestur Rayhan melihat gelagat Rayhan tertarik pada Cinta dan Cintya gemas sendiri melihat kelakuan Cinta yang mengacuhkan Rayhan.

Danil dan Rayhan bersikeras tidak menginap di kamar tamu walaupun Sueb dan Cintya sudah membujuk mereka dengan berbagai cara. Sesampainya Rayhan di kondominiumnya, ia bergegas melepas lelah, sebelum tidur ia merenungkan semua yang dialaminya hari ini, Rayhan sampai pada kesimpulan ia akan membulatkan tekadnya untuk membangun rumah cintanya untuk Cinta.

Rumah cinta yang akan dibangunnya berdasarkan cinta tulus tanpa pamrih seperti cinta papa Danil pada umi Aisha. Ia akan membangun cluster rumah yang harus lebih indah dan lebih megah dari Cluster Alpha Omega. Rayhan juga membayangkan bagaimana ia nanti akan menikah dan memiliki anak-anak yang akan mengisi kesehariannya. Ah... Rumah cinta untuk Cintaku. Ah... Benarkah aku dapat memiliki rumah cinta seperti milik Papa Danil dan Om Sueb? Ada sedikit keraguan di dalam pikirannya ketika ia mengingat bagaimana sikap acuh Cinta padanya.

Di pihak Cinta, setelah berpamitan undur diri, Cinta ke kamar tidurnya, ia segera menikmati meluruskan badannya di kasur empuk yang segera menyambutnya dan membelai serta memuaskan hasrat kantuknya. Cinta tidak pernah menyangka hari itu adalah hari terakhir ia menikmati ketenangan hari-harinya.