Setelah pembicaraan tadi, tidak ada yang berbicara satupun maupun aku atau Randu. Situasi ini sangat canggung dan aku juga takut kalau wajah ku memerah lagi.
"Rumah mu dimana?." Tanya Randu.
"Di jalan mawar." Jawab Nanda.
Setelah dia bertanya begitu, dia kembali fokus menyetir mobil nya. Aku diam - diam memperhatikan nya, wajah nya sangat tampan tetapi aku tak berani lama - lama menatap nya. Mungkin Randu berfikir aku ini orang yang aneh. Sesampai nya di rumah ku.
"Ini sudah sampai." Randu keluar dari mobil nya dan membukakan pintu mobil untukku lagi!.
"Tahan Nanda tahan, jangan sampai wajah mu memerah lagi." Nanda(dalam hati) aku keluar dari mobil Randu.
"Terima kasih sudah mengantarku, apa kamu mau mampir ke rumah ku?." Tanya Nanda dengan gugup.
"Tidak perlu, aku akan langsung pulang saja." Randu.
"Umm Baiklah." Nanda.
Randu pergi menuju mobil nya. sebelum dia sampai menuju mobilnya, aku melihat ada batu yang bisa saja tersandung oleh Randu kalau dia tidak melihat batu itu. Aku reflek berlari ke arah Randu dan menarik nya.
"Randu!." Teriak Nanda lalu menarik Randu, karena Ketika menarik Randu posisi berdiri Nanda tidak seimbang, Nanda hampir terjatuh tetapi di tangkap oleh Randu. ketika Randu menangkap Nanda, mata mereka bertemu dan bertatapan.
"Randu, kenapa kamu sangat tampan." Nanda(dalam hati).
"Nanda, kenapa kamu sangat lucu dan imut." Randu(dalam hati).
kami bertatapan cukup lama dan kami tersadar kalau ada suara langkah kaki kemudian memanggil nama Ku.
"Nanda kamu sudah pulang?." Ibu melihat kami berdua yang bertatapan dan kaget.
"Nanda, apa dia pacarmu?." Tanya ibu.
mendengar kata - kata Ibu, kami berdua tersadar dan aku melepaskan tangan Randu yang memegang ku dan melihat ke arah Ibu.
"Ibu! emm bukan Bu, Dia ini teman ku." Nanda menunjuk ke arah Randu. Randu menghampiri Ibu.
"Halo Bu, saya Randu. Teman nya Nanda." Randu mengambil tangan Ibu dan mencium nya dengan sangat ramah.
"Aku tidak menyangka kalau Randu bisa begitu sopan dan ramah." Nanda(dalam hati).
"kamu teman nya Nanda, Ibu ini Ibu nya Nanda. kamu mau masuk dulu Randu?" Tanya Ibu Ramah dan tersenyum.
"Tidak perlu Bu, Randu akan langsung pulang saja." Randu membalas senyuman Ibu dan mencium tangan Ibu lagi untuk berpamitan lalu pergi masuk ke dalam mobil nya. Ketika dia masuk ke mobil nya dan pergi dari rumah ku, aku terus melihat nya dia pergi sampai tidak kelihatan mata ku lagi.
"Kamu seperti nya tidak rela kalau Randu pergi, bukti nya Randu pergi kamu terus saja melihat nya." Ibu meledek Nanda.
"Ibu ini bicara apa sih Bu, sudah ayo masuk Bu." Nanda masuk ke dalam rumah dan menuju kamar lalu berbaring di kasur nya.
Aku memikirkan Randu dan tidak bisa menyingkirkan nya dari pikiran ku, aku memikirkan pertama kali aku bertemu dengan dia, saat naik mobil bersama nya, bertabrakan dengan nya, saat melihat dia fokus, saat bertatapan dengan nya. pikiran itu sangat sulit ku singkirkan dari pikiran ku saat ini. Tidak lama kemudian, Saskia mengirim pesan kepada ku.
"Bagaimana tadi kencan nya? sukses?." Saskia.
"Kencan apa sih? aku tidak kencan dengan nya. aku hanya pulang dengan nya." Nanda.
"Tapi aku iri padamu huhuhu kamu ada yang mengajak pulang bersama, sementara aku?." Saskia.
"Haha." Nanda.
Di sisi lain, di rumah Randu. Randu sampai di rumah nya dan keluar dari mobil nya dan masuk ke rumah.
"Randu kamu sudah pulang? ayo makan!." Ibu Randu.
"Randu tidak lapar mah, Randu mau istirahat saja di kamar." Randu pergi menuju kamar nya dan berbaring di kasur nya. Randu memikirkan sikap Nanda yang aneh sekaligus lucu menurut nya.
"Nanda itu lucu ya, terkadang ceroboh, lugu, polos, imut, cantik, dan wajah nya juga terkadang memerah entah kenapa." Randu(dalam hati) lalu tersenyum.
Malam hari nya di rumah ku. Aku sedang mengerjakan tugas sekolah, tetapi aku tidak fokus karena terpikirkan oleh Randu.
"Duh Nanda, ayo fokus dong, bagaimana mau selesai kalau kamu memikirkan Randu terus - menerus." Nanda berusaha fokus.
Di sisi lain, di rumah Randu. Randu sedang membaca buku, tetapi dia tidak fokus karena bayang - bayang Nanda selalu ada di kepala nya.
"Kenapa aku jadi memikirkan Nanda? ayo Randu fokus membaca seperti biasa nya." Randu berusaha fokus. Ketika Randu mulai fokus pada membaca, pintu kamar nya terbuka dan Randu berlari ke arah pintu.
"Nanda itu kamu!?." Randu kegirangan.
"Nanda? siapa itu Nanda?." Tanya Ibu Randu dengan heran.
"Umm, maaf mah bukan siapa - siapa kok, lupakan saja." Randu merasa malu.
"Ini mamah membawakan makanan ringan untuk kamu agar bisa santai membaca buku nya." Ibu Randu.
"Terima kasih mah, kalau begitu Randu Ingin melanjutkan membaca lagi ya." Randu menutup pintu nya.
"Nanda kenapa kau ada di pikiran ku?." Randu(dalam hati).
Keesokan paginya. Aku sudah selesai bersiap - siap dan berangkat ke sekolah.
"Bu aku berangkat sekolah dulu ya." Nanda mencium tangan Ibu.
"kamu tidak sarapan?." Tanya ibu.
"Aku sudah membekal kan masakan Ibu, nanti akan ku makan di sekolah." Nanda tersenyum dan pergi keluar rumah nya. Setelah aku keluar aku rumah kaget karena ada Randu di depan rumah ku!.
"Randu, sedang apa kamu disini?." Tanya Nanda dengan heran.
"Aku ingin menjemputmu agar kita bisa berangkat ke sekolah bersama." Randu. Wajah ku jadi memerah karena ucapan Randu tadi tetapi untung saja aku bisa menyembunyikan nya dari Randu.
"Baiklah." Nanda tersenyum