webnovel

Malam Minggu yang Mengesankan

Ya ini Sabtu malam. Ralat "malam Minggu"

Alyssa memutuskan untuk tidur saja. Ya karena memang  tak mungkin pacarnya mengajaknya keluar karena dia jomblo.

Drt...drt...

LINE

From :

@ArystaSRouth : Alyssa! Gue jemput satu jam lagi! Dandan cantik ya. Mau gue ajakin nonton. Harus mau. Tanpa penolakan. Bye darl.

Lisa yang melihat itu pun mendengus kesal dan menaruh HPnya di nakas. Dan berlari kecil ke kamar mandi.

Sekitar satu jam. Sudah selesai dari ritualnya. Akhirnya Lisa bercermin dan berdandan yang menghabiskan waktu sekitar setengah jam.

Dengan rambut terurai, dengan sweater abu-abu dan celana jeans biru dongker. Menambah kesan cantik dengan postur tubuh nya yan mungil ini.

Dia pun turun dan menuju ruang tamu. Ya, kata Stella dia mau mejemputnya satu jam lagi. Tapi ini sudah lebih setengah jam.

Dari bawah sudah ada 3 orang yang menunggunya. Yaitu : kakaknya (Avrian), kak Rio, dan Stella.

ALYSSA POV

Stella sudah menatapku dengan sorotan tajam saat aku turun melangkahkan kakiku ditangga.

Aku pun berjalan kecil dan cengengesan kepadanya.

"Hay stel" ucapku pada Stella

"Ayo yang" ucap Stella kepada kak Rio yang sedari tadi berbincang kepada kak Avrian. Sehingga Stella dikacangi, ya memang setauku dari Stella bahwa kak Rio dan kak Angga berteman, bersahabat malah. Satu geng juga.

What? Dia ngajak kak Rio? Lah trs aku jadi kambing congenya dong? Batin gue

"Kak Avrian ikut kan?" tanyaku pada kak Avrian

"Enggak dong dek, nanti yang jaga rumah siapa" ucap kak Avrian

Lah terus? Aku bener jadi obat nyamuknya mereka ya? Batin gue

"Lah terus gue jad-" belum aku bertanya Stella memotong pembicaraanku.

"Enggak, nanti ajak teman kak Rio juga" ucap Stella

Aku bernafas lega.

Eh tunggu? Teman kak rio? Kak Raihan juga termasuk dong? Yes.... Batinku bahagia

Aku pun langsung berpamitan dengan kak Avrian dan masuk ke mobil kak Rio.

Ya dihadapanku lagi-lagi penampakan tak mengenakan.

Tolong aku kak Rai dari penampakan ini batinku

Terlihat lampu merah, kita berhenti sejenak. Kak Rio kayaknya sedang menelpon seseorang.

"Halo han? Cabut yuk. Nonton. Ajakin ceng-cengan lo" ucap kak Rio yang sedang menelpon orang disebrang sana.

Ya, bahasa anak AFTER EFFECT tak lain tak bukan ceng-cengan yang berarti gebetan. Makanya Stella dulu bilang ceng-cengan.

Kayanya ada penolakan. Buktinya kak Rio bilang kepada Stella jika Rohan tidak bisa ikut dengannya dikarenakan harus menemani nyokapnya belanja.

Akhirnya kak Rio mencoba menelpon temannya lagi.

"Halo Far? Bisa cabut? Nonton?" ucap kak Rio

Dan lagi lagi kayaknya teman nya yang satu ini menolak. Dikarenakan kak Faruq memang tak menyukai nonton anggapnya itu tidak penting dan tidak berguna.

"Apa aku bilang jangan nonton lah hon teman-temanku gak mau kalau diajakin nonton" ucap kak Rio memohon kepada Stella

"Ih dicoba dulu! Kak Rai kan belum. Lagian juga ada Alyssa. Pasti dia mau" ucap Stella sambil berbalik tersenyum menggoda kearah ku. Iya aku berada dijok belakang dan sendirian. Sendirian.

RAIHAN POV

Drt... Drrrt....

Hape diatas nakas bergetar. Tak ku pedulikan karena emang gue sedang sibuk memetik gitar.

Drt... Drt....

Ah, ganggu! Jadi ga konsen kan.

Gue lihat

Called from :

Andrio Fransisco

088244xxxxx

Gue tekan tombol hijau yang berada di kiri layar.

"Kenapa?" ucap gue kepada Andrio

"Bro cabut yok" ucapnya disebrang sana

"Kemana?" ucap gue

"Nonton, mall." ucapnya

"Lah sejak kapan lo suka nonton?" ucap gue

"Stella yang ngajak, gue gak ada penolakan" ucapnya

"Lah udah ada Stella kenapa ngajak gue" ucap nya

"Ada Alyssa, Stela gak mau Alyssa jadi obat nyamuk kita berdua" ucapnya

"Oh" ucap gue cuek

Kelihatan suara dibalik sana keliatannya suara Stella

"Gimana yang kak raihan?" Ucap stella disebrang sana

"Dia kayaknya gamau, dia cuma jawab oh" ucap Rio kepada Stella dibalik sana

Gue pun langsung berceletuk.

"Kata siapa gak mau?" ucap gue

"Mau bro?" ucapnya.

"Yo i" ucap gue langsung mematikan panggilan dari Rio..

Gue pun langsung bergegas berganti pakaian dengan pakaian santai.

Flannel biru muda. Celana jogger pants hitam. Itu yang gue pakai. Entah kenapa padahal gue ga suka nonton, tapi semenjak gue mendengar jika ada Alyssa gue jadi ikut.

Pim Pim

Itu klakson bunyi mobil Rio, iya gue tau. Gue pun langsung bergegas keluar kamar. Ya kamar gue paling bawah jadi langsung berhadapan dengan ruang tamu.

Gue pun keluar gerbang rumah dan mengemboknya kembali. Ya, memang rumahnya sangat sepi.

Rio membuka kaca mobilnya.

"Bro masuk" ucapnya kepadaku

"Ya" ucap gue sedikit tak bersemangat. Padahal hati gue berbunga-bunga.

Gue pun duduk dibelakang bersama Alyssa yang kini dia melihatku cengo. Iya mungkin dia terkesima sama kegantengan gue ini.

"Apa?" ucap gue cuek sambil meliriknya sekilas.

"Gak apa apa kak, pakai parfum apa sih? Wangi banget?" ucapnya

"Kepo" ucap gue singkat.

ALYSSA POV

"Sabar Lisa... Sabar dia memang orangnya begitu. Beh! Kalo ga suka mah gabakalan mau sesabar ini." Batinku

"Yuk turun" ajak kak Rio

Dia pun bergegas membukakan pintu Stella. Stella sudah bergenggaman tangan dengan kak Rio.

Dan kak Rai sudah ngacir keluar. Aku? Masih menatap cengo kearah mereka.

"Loh? Allysa mana?" ucap Stella disebrang sana yang sedari tadi tak menyadari jika tidak ada kehadiranku

"Kak Rai Alyssa mana?" ucap stella bertanya pada kak Rai

"Lisa?" ucap kak Rai singkat. Dan hanya dianggap anggukan sama Stella.

"Di mobil" ucap kak Rai santai.

"Loh kok Alyssa gak keluar sih astaga" ucap Stella sambil berjalan kecil ke arahku. Iya kearah mobil yang didalamnya ada aku

Dia mengetok jendela kaca pintuku. "Alyssa" ucap Stella dibalik kaca

"Iya?" ucap ku

"Kenapa ga turun?" ucapnya

"Eh i-iya" ucapku cengo. Ya bodoh sekali aku dari tadi hanya didalam mobil tanpa bergegas keluar mobil.

Gue pun langsung beranjak keluar.

Ya, gue melihat pemandangan ini lagi. Dimana kak Rio dan Stella bergenggaman tangan dan pergi.

Aku melihatnya hanya mendegus kesal dan melirik sekilas kak Rai.

Ya dia sambil memasang earphonenya diHP dan berjalan sambil memasang earphonenya ditelinga.

Sungguh sangat cuek batin gue

Pengen sekali kayak kak Rio dan Stella. Bergenggaman tangan disepanjang jalan mall. Tapi beda, aku pengennya sama kak Rai yang kaya gitu.

Aku pun membututi kak Rio dan Stella dari belakang. Entah mengapa, kak rai berbelok kekiri. Padahal arah lift masih terus.

"Kak Rai" teriakku spontan.

Ya, dia tak bisa mendengar teriakku. Dia memakai earphone. Yang kemungkinan besar sedang mendengarkan musik.

Ternyata dia sedang berjalan ke arah timezone.

Lah kan tadi janjian nonton kok malah ke timezone batin gue

Iya, aku mengikuti dia. Sedangkan kak Rio dan Stella hanya berjalan terus tanpa memperhatikan ku. Aku yakin jika mereka sampai diruang bioskop pasti baru mencari aku dan kak Raihan.

"Kak Rai" teriakku sambil mencopot satu earphone yang memasang dikuping kanannya.

"Apa?" tanyanya cuek.

"Kakak kok kesini, ayo nyusul kak Rio dan Stella" ucap ku. Sambil menarik-narik tangannya pergi. Tapi percuma tarikan ku tak berhasil.

Dasar cuek batinku

Dia pun melihat arah tarikan tanganku.

Dan memberi tanda untuk melepaskan.

"Maaf deh, kak" ucapku cengengesan.

"Hm" ucapnya lagi

"Ayo kak" ucapku kepadanya

"Kemana?" ucapnya

"Kebioskop lagian kan kita janjian disini buat nonton bukan buat main" ucapku merayunya

"Ga ah, lagian gue ga suka non-" ucapnya terpotong saat HPnya bergetar.

Drrt...drrrtt..

Kak Rai mengangkatnya dan berkata "iya halo" ucap kak Rai

"Iya gue kesana" ucap kak Rai.

"Kenapa kak?" tanyaku padanya

"Kepo" ucapnya

Gue pun mematung diam ditempat sedari tadi ku injak. Gue hanya mendegus kesal.

Ih gue ditinggalin batin gue

"Ayo" ucapnya membalik badan.

"Hih..." ucapku sambil mnghentakan kaki dan menyilangkan tangan kedepan. Dan memanyunkan bibir.

RAIHAN POV

Lucu batin gue

Iya gimana gak lucu, dia memanyunkan bibirnya saat gue berusaha pergi tanpa mengajaknya. HAHAHA

Kita sudah sampai diloby pembayaran tiket nonton.

Yah kayaknya Rio dan Stella sudah masuk kedalam. Ya film ini ketinggalan lima belas menit.

-----------------------------------------------------------------------

Raihan segera mengambil tiketnya dan masuk ke ruang yang tertuju.

Bioskop pun sudah dimulai. Dilihat dari jadwalnya telat lima belas menit.

Raihan tanpa sengaja mengenggam tangannya. Iya, tangan Alyssa.

Film horor. Iya bahkan saking terburu-burunya dia tidak membeli popcorn untuk dicemil.

Saat film mulai. Memang Raihan biasa aja. Tidak bereaksi. Menatap layar bioskop dengan wajah datar.

Sedangkan disebelahnya sudah gigit jari dan ketakutan, iya Alyssa memang penakut.

Sesekali dia menarik flanel yang dikenakan Rai. Untuk menutupi wajahnya. Sesekali dia menjambak rambut Rai dan menenggelamkan wajahnya dibelakang tubuh Rai.

Lebay, ini lebay.

Rai harus menerima KDRT oleh Alyssa. Ha? KDRT?  hahahah.

Mereka pun keluar dari bioskop. Dan pada saat keluar mereka melihat Rio dan Stella yang sudah duduk diloby

"Tai lo kagak ada nunggu nungguin" ucap Raihan kepada Rio

"Sorry bro habisan lo malah ke timezone" ucap Rio

"Iya kan gue gak suka nonton. Kalau bukan lo sama anak tengil ini yang nyuruh. Gue terpaksa kesini. Mana lagi gue jadi korban kekerasan" ucap Raihan panjang lebar

"Kekerasan?" ucap Rio dan Stella menohok kaget.

"Iya ini anak tarik tarik baju gue. Jambak jambak rambut gue. Udah macam apa gue ini" ucapnya sambil melihat flanelnya

"Heheeheh" yang hanya dibales cengengesan oleh Alyssa yang berada disebelahnya

Mereka pun keluar diparkiran. Dan memasuki mobil hingga beranjak pergi.