webnovel

Keluarga Abrisam

"Kakak, apa kabar?"

Axton dan Xinxin menyambut Abri dengan perasaan yang tidak karuan. Mereka bahagia sekaligus sedih saat melihat Abri kembali dengan mengendong seorang bayi yang sangat tampan. Xinxin segera meminta bayi itu lalu membawanya kedalam untuk menyusuinya.

Xinxin juga segera menggantikan pakaian Barra dengan pakaian yang lebih nyaman dan hangat. Sementara Abri dan Axton langsung berbincang di dalam ruang kerja Axton untuk membicarakan pesrusahaan. Besok Abri sudah harus datang dan mengambil alih kembali perusahaan.

"Kakak, ini adalah laporan pekerjaan yang aku peroleh dari Thomas dan Jianyang. Mereka sangat baik menjalankan tanggungjawab mereka selama kamu tidak berada ditempat."

ucap Axton memberitahu Kakaknya yang langsung menganggukkan kepalanya.

"Aku tahu Axton! setiap hari aku mengikuti kegiatan mereka. Aku bisa melihat apa yang mereka lakukan, kedua orang itu memang sangat cocok bekerja denganku."

ucap Abri yang sudah memutuskan kalau Thomas yang akan menjadi asisten pribadinya, sementara Jianyang akan menjadi manajer keuangan di perusahaannya karena Abri sudah sangat mempercayainya.

"Terima kasih Axton, selama aku bekerja, biarkan Barra disini. Setelah aku pulang baru aku akan mengajaknya pulang. Kamu bicarakan dengan Xinxin, aku akan memberimu sebuah perusahaan lagi nanti sebagai tanda terima kasihku pada kalian berdua."

ucap Abri sambil memeluk adiknya.

"Kakak, kamu tidak perlu melakukan hal itu! kamu sudah seperti ayah bagi kami. Sudah sepantasnya kami juga membantumu disaat kamu sedang membutuhkan bantuan kami."

ucap Axton pada Abri yang kini tersenyum, setelah mereka selesai berbincang, Abri kemudian segera keluar dari ruang kerja Axton dan segera melihat putranya yang sedang bermain bersama dengan Xinxin. Mereka terlihat sangat dekat, mungkin karena ASInya diminum oleh Barra sehingga mereka benar-benar seperti ibu dan anak.

"Xinxin, apakah Barra rewel?"

tanya Abri yang langsung menggendong putranya itu. Xinxin menggelengkan kepalanya.

"Sama sekali tidak, Kakak! dia sangat manis dan juga menggemaskan."

ucap Xinxin pada Abri yang langsung menuju ke pintu, dia akan segera mengajak Barra kembali ke rumah mereka sendiri. Xinxin juga memberikan ASI yang sudah diperasnya kepada Axton yang langsung memberikannya kepada Abri, mereka kemudian mengantar sampai halaman, keduanya masuk kedalam rumah saat Abri sudah meninggalkan kediaman mereka.

"Axton, aku kasihan sekali dengan Kak Abri. Dia sangat mencintai Kara, tetapi lagi-lagi dia kehilangan orang yang sangat dicintainya."

ucap Xinxin sambil memeluk suaminya. Keduanya terus berbincang sampai putri mereka terbangun dan Xinxin segera menggendong dan menyusuinya.

"Iya, Sayang. Aku juga merasa sangat kasihan kepada Kakakku itu, tetapi namanya suratan takdir, kita hanya bisa menerimanya dengan lapang dada."

Axton mencium kening Xinxin dengan sangat lembut. Mereka kemudian segera memasuki kanar mereka. Keduanya beristirahat dan menidurkan Dania, putri mereka yang baru saja dilahirkan satu minggu yang lalu. Seharusnya Dania dan Barra dilahirkan hampir bersamaan, tetapi karena Barra terlahir lebih awal, mereka memiliki selisih selama dua bulan saat ini.

Sementara itu, Abri saat ini sudah tiba dirumahnya. Dia segera turun dan meminta supirnya untik menurunkan semua barang-barangnya. Abri segera menuju ke dalam kamar putranya yang sudah Axton siapkan sebelum Abri dan Barra kembali ke rumah ini. Dia langsung membaringkan putranya di tempat tidur bayi lalu Abri menemaninya sebentar, saat Barra sudah tidur, dia kemudian keluar dari dalam kamar Barra dan segera memasuki kamarnya sendiri. Dia kemudian menatap foto pernikahannya dengan Kara dulu, Abri membelai foto itu lalu menciumnya.

"Sayang, aku sangat merindukanmu!"

Abri mencium foto Kara lalu segera menuju kedalam kamar mandi. Abri kemudian berendam menggunakan sabun aromaterapi.

Abri benar-benar ingin menenangkan dirinya saat ini. Abri memejamkan matanya dan menikmati berendamnya beberapa saat. Abri segera menyelesaikan mandinya dan akan segera menemani putranya setelah sholat nanti. Kini dia sudah berganti pakaian dan segera menuju ke kamar putranya. Abri melaksanakan sholat di kamar putranya, lalu karena Barra belum bangun, Abri juga mengaji dan mendo'akan Kara juga Alice. Saat Barra terbangun dia segera menyelesaikan ngajinya dan segera bermain bersama dengan putranya. Abri menjalani semua ini dengan perasaan ikhlas dan sabar.

Abri menjalani hari-harinya dengan sangat sibuk sebagai seorang ayah sekaligus ibu, dia juga harus mengurus beberapa perusahaannya. Saat ini dia sedang melakukan perjalanan ke Mesir untuk menjemput Daisy. Dia tidak ingin dibilang pilih kasih kalau tidak mengambil Daisy segera. Dia akan merawat daisy dan Barra dengan tangannya sendiri. Dia harus bisa menjadi ayah sekaligus ibu untuk kedua buah hatinya. Kini Bara untuk sementara dititipkan kepada Xinxin dan juga Axton.

Selain untk menjemput Daisy, Abri juga ada perjalanan bisnis karena dia akan menandatangani kontrak kerjasama dengan perusahaan Alexi dan juga Daniyal sebagai perusahaan resmi yang akan memproduksi vitamin yang formulanya diciptakan oleh Kia dan Ayya saat itu.