" Bapaaakkk?? Bapakkk???" panggil Anaya sekeras mungkin. Berharap Bapaknya akan mendengar panggilannya.
" Bapak kemana, Pak? Jangan bikin khawatir Anaya," gumam Anaya sendiri. Ia berjalan terus ke dalam kebun yang dipenuhi tanaman serta bunga-bunga yang menjulang tinggi.
Ponselnya berbunyi, dilihatnya pada layar ponsel ternyata Ardhan menghubunginya.
" Aku harus bilang apa sama kamu, Chagi? Kalau kamu tanya keadaan Bapak? Bahkan aku sendiri gak tahu Bapak ada di mana sekarang," gumam Anaya yang hanya menatap layar ponselnya.
Anaya memilih mengabaikan telpon suaminya dan fokus untuk mencari keberadaan Bapak mertuanya.
" Bapaaak... Bapaaaak!!!" seru Anaya. Namun tak ada tanda-tanda Barata menjawab panggilannya. Hanya ada desiran angin serta kicauan burung di kebun sana.
Ponselnya berdering lagi. Kini nama Mamanya tampil di layar ponselnya. Anaya menarik nafas panjang, lalu segera mengangkat panggilan itu.
" Nay? Kamu dimana, Sayang?" tanya Sabrina dari seberang sana.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com