Saat Gu Gaoting melihat Huo Weiwu, dia berjalan mendekati meja yang ditempati gadis ini. Dengan sigap Letnan yang berada tidak jauh dari meja ini langsung menarik kursi yang ada di depan Huo Weiwu. Kursi tersebut akan diduduki oleh sang penguasa Gu Gaoting. Setelahnya dengan sopan Letnan itu berdiri di sebelahnya.
Gu Gaoting menduduki kursi itu dan bersandar.
Pandangan dari matanya yang gelap dan dingin mengunci Huo Weiwu, daya intimidasinya seperti iblis dari neraka.
Huo Weiwu pun menjadi gugup, jantungnya berdetak lebih kencang dari sebelumnya.
Keberadaan Gu Gaoting di dekatnya membuat Huo Weiwu tidak bisa berlari.
Kini Gu Gaoting seperti binatang buas yang datang kembali, dan seketika itu akan menelan Huo Weiwu masuk ke perutnya.
Huo Weiwu mencoba untuk tenang, menurunkan rahang bawahnya lalu duduk di kursi sambil mencengkram gelas berisi wine. Ia menggelengkan kepala, "Aku mendengar jika komandan melakukan hal dengan penuh semangat, hal itu benar-benar layak untuk reputasimu."
Gu Gaoting mengangkat sudut bibirnya, namun tidak ada arti senyuman dalam matanya, "Apakah kau hanya mendengar itu? Misalnya seperti setan yang kejam dan haus darah. Lagi pula memperdebatkan hal yang sepele seperti, tentang membalas dendam karena marah. Ingatlah, siapapun yang mengganggu kesenanganku akan bernasib lebih buruk dari kematian...."
Huo Weiwu menjatuhkan segelas wine, suara pecahan gelas itu memotong perkataan Gu Gaoting.
Bertarung dengan mental Gu Gaoting sama seperti bertarung melawan harimau. Huo Weiwu bukanlah tandingannya.
"Kau ingin apa?" Huo Weiwu bertanya terus terang.
Gu Gaoting melirik ke arah steak daging sapi Huo Weiwu, "Suapi aku."
"Kalau aku tidak mau menyuapimu?" Huo Weiwu bertanya dengan ragu.
"Kau pernah mendengar jika aku memelihara sekelompok serigala kan? Hal itu tidak bohong!" Mata Gu Gaoting kembali menatap Huo Weiwu.
Huo Weiwu paham, ia mengambil pisau dan garpu, kemudian memotong daging dengan satu irisan yang lembut. Setelah itu, ia menusuk irisan daging itu kuat-kuat menggunakan garpu. Dengan memasang ekspresi yang jengkel, ia mengarahkan irisan daging itu ke depan Gu Gaoting.
Gu Gaoting belum memakannya, ia malah membuat Huo Weiwu terdiam, "Huo Weiwu, apakah kau tidak bisa melayani pria?" Pertanyaan pria ini sungguh tajam!
Huo Weiwu mengangkat senyum manisnya, "Maaf, aku hanya membiarkan priaku melayaniku."
Pandangan Gu Gaoting berubah sangat tajam. Ia menggigit daging sapi itu. Tangan besarnya tiba-tiba memegang kepala belakang Huo Weiwu lalu menyuapi gadis ini dengan daging sapi yang ada di bibirnya. Kejadian ini dilakukan Gu Gaoting tanpa ada rasa malu sedikitpun.
Huo Weiwu terkejut. Namun setelah ia menggigit daging sapi itu, Gu Gaoting mencium bibir gadis ini. Lidah Gu Gaoting dengan kuat menyapu di dalam mulut Huo Weiwu.
Bahkan udara bebas pun sulit dihirup oleh Huo Weiwu. Seketika di sekitar tubuhnya terisi dengan aroma Gu Gaoting. Huo Weiwu sungguh ingin menghindarinya, namun itu hal yang sulit dilakukan baginya. Gu Gaoting semakin menggila dan menghisap kuat lidah gadis ini.
Lidah itu sampai terasa mati rasa, bahkan mulai terasa darah di sekitar mulutnya.
Karena itu, ia pun melepaskan Huo Weiwu. Ia melirik Huo Weiwu marah dan menyeringai. Kemudian ia berdiri dan mengatakan kepada Letnan, "Ikat dia lalu bawa dia ke mobil. Setelahnya, masukkan dia ke hutan pinus, dalam tiga hari biarkan dia bunuh diri."
"Hei, bawakan aku dua bungkus pembalut. Dua hari ini masa haidku akan datang." Ujar Huo Weiwu dengan malas sambil memainkan garpu.
Gu Gaoting tersenyum mencibir. Kedua tangannya menekan meja, ia dekatkan wajahnya yang tampan namun menindas, "Kau mengingatkanku kalau kau sedang menstruasi?"
Huo Weiwu tidak menjawab. Ia memindahkan batu untuk menghancurkan kakinya sendiri.
Kekejaman Gu Gaoting memang tidak terkendali. Seluruh permukaan wajahnya seperti memancarkan pesona, pesona yang mengerikan, "Setelah kau melayaniku, mungkin aku akan pikir-pikir lagi untuk membuangmu ke hutan pinus yang gelap." Gu Gaoting berkata dengan makna antara sungguh-sungguh atau tidak.
"Aku cinta alam. Kedengarannya hutan pinus yang gelap terdengar menarik." Ungkap Huo Weiwu sambil tersenyum.
Wajah Gu Gaoting meredup lagi seperti mendung, ia menatap Huo Weiwu kaku sambil mencubit dagu Huo Weiwu, "Kalau begitu, hutanmu harus dipelihara dengan baik, aku ingin merasakannya juga dengan baik. Lagi pula aliran air di kota ini tidak ada air yang bersih, jadi tidak bisa membuat pesona hutan yang indah. Letnan Shang, segera bawa dia ke ruanganku!"
Huo Weiwu menyadari maksud yang dikatakan oleh Gu Gaoting, sehingga wajahnya menjadi merah.
Dulu Huo Weiwu tidak akan tahu kalau beberapa hari menjelang pertunangan mereka, Gu Gaoting menjadi berbeda dari yang ia bayangkan.
Gu Gaoting sangat kuat. Ia jadi berpikir, apakah ketiga tunangan sebelumnya itu mati di atas tempat tidurnya?