webnovel

Aku Lebih Suka Gu Gaoting

Editor: Wave Literature

Dalam kondisi toilet yang masih sepi, Gu Gaoting menghampiri Huo Weiwu. Bayangan tubuhnya yang tinggi menutupi gadis ini, dan akhirnya ia dibantu berdiri.

Kepala Huo Weiwu semakin pusing, ia malu karena terjatuh dan mulai menyeimbangkan tubuhnya. "Maaf, aku tersandung."

Sejujurnya sebagai pria terhormat, Gu Gaoting ingin membuang gadis ini ke bak air. Ia memandang dingin gadis yang sedang ada di dekatnya itu, namun entah kenapa ada suatu perasaan tertentu dalam dirinya, rasanya ia ingin menggendong Huo Weiwu.

Layaknya pangeran yang peduli pada seorang gadis, Gu Gaoting menggendong Huo Weiwu sampai ke parkiran. Sambil dikelilingi oleh pengawalnya, pria itu berjalan dengan tegap menuju mobilnya. Sesampainya di mobil, para pengawal dengan sigap membukakan pintu mobil dengan hormat.

Secara perlahan Gu Gaoting membawa Huo Weiwu untuk duduk di kursi mobil paling belakang. Huo Weiwu menyandarkan tubuh di kursi mobil yang mewah ini dan kepalanya disandarkan menghadap ke jendela. Dalam perasaan Huo Weiwu, ia merasa seperti sesuatu yang tidak berguna. Kini ia pun mulai memejamkan matanya karena tubuhnya merasa lelah.

"Mau pergi kemana, Bos?" Tanya salah satu anak buah Gu Gaoting.

Sebaliknya, Gu Gaoting masih menatap Huo Weiwu dengan tatapan mata yang dalam. Seketika ia pun langsung berjalan masuk ke dalam mobil dengan kaki panjangnya yang gagah, "Pergi ke Hotel Chunter." Pintanya dengan suara berat.

"Baik." Jawab singkat salah satu pengawalnya.

Di bawah cahaya bulan, sebuah mobil mewah Rolls Royce hitam melaju di jalanan ini. Kemegahan mobil ini langsung menjadi pusat perhatian bagi orang-orang yang dilewatinya.

Tidak lama setelah mobil ini berjalan, tiba-tiba ponsel Huo Weiwu berdering. Ia dengan sadar meraba-raba tasnya. Walau demikian, keadaan tubuhnya tidak dalam kesadaran penuh, sebab matanya masih malas untuk dibuka. 

Kebetulan Gu Gaoting juga duduk di bagian belakang. Ia menjaga postur tubuhnya agar tetap tegap seperti layaknya komandan perang, sehingga terpancar aura yang kuat. Ia mendengar Huo Weiwu mengangkat telepon. Hal itu membuat Gu Gaoting menyipitkan mata memandang gadis ini dengan pandangan yang dingin.

Lucunya, tidak ada yang tahu ponsel Huo Weiwu sudah berada di luar tasnya, bahkan ponsel itu sudah tepat berada di samping Huo Weiwu.

Saat masih belum menyadarinya, dering ponsel itu pun kini sudah mati. Untungnya, beberapa saat kemudian berdering lagi. Karena sedikit merasa terganggu, akhirnya Gu Gaoqing mengerutkan alis dan meraih ponsel Huo Weiwu. Di layarnya tertulis nama yang diedit oleh Huo Weiwu, yaitu Kak Hijau dan Kak Teh.

Merasa tidak harus menjawabnya, Gu Gaoting pun menyerahkan ponsel itu pada Huo Weiwu. Huo Weiwu mengangkat panggilan itu dan dengan santai menjawabnya, "Siapa ini?"

"Huo Weiwu, aku hamil." Jawab suara wanita dari balik ponsel itu. Suaranya pun terdengar bahagia.

Huo Weiwu membuka matanya. Ia memandang ke arah jendela. Ekspresinya masih tetap dingin, lalu ia berbicara lembut, "Anak itu bukan urusanku, untuk apa kau memberitahuku? Lagi pula, aku belum pernah menemuimu."

Gu Qiaoxue tertawa, "Kak Kang baru saja bilang padaku bahwa kau sangat membosankan seperti orang mati. Hal itu membuat ia tidak tertarik sama sekali padamu. Bahkan setelah kalian tujuh tahun berpacaran, dia belum pernah mau menyentuhmu. Baru saja ia memintaku untuk membuatnya nyaman. Dia pernah bilang padaku jika hanya akulah yang seperti perempuan idamannya. Ia juga pernah memujiku jika hanya aku, perempuan yang paling lembut. Jadi, sudah pasti hanya aku, perempuan yang bisa membuatnya tertarik."

Pandangan Huo Weiwu semakin dingin. Ucapannya pun juga terdengar dingin, "Jadi, kau ingin menyombongkan diri padaku atau hanya ingin menyampaikan pernyataan darinya kepadaku? Aku tahu, kau pasti mengatakan kebahagiaanmu ini agar membuat diriku menderita. Maaf ya, Setengah dari selangkangannya tidak pantas untuk dikenang!"

"Huo Weiwu, kau tidak suka makan anggur dan pernah bilang jika anggur itu asam." Gu Qiaoxue berkata dengan emosi yang semakin tinggi, "Kamu juga harus tahu saat kau dan dia berpacaran. Di belakangmu, dia telah asyik tidur denganku selama satu tahun. Setiap kali ia bersamaku, ia tidak ingin kembali kepadamu. Aku menerima lamarannya dan kini ia pun mencampakkanmu."

Seketika hati Huo Weiwu terasa sakit. Bukan karena mantannya Wei Yankang, tapi karena ketidaktahuannya selama tujuh tahun. Ternyata ia telah dibohongi dan ditinggalkan.

Sungguh luka hati ini membuat Huo Weiwu menegakkan posisi duduknya, lalu memegang rambutnya yang sudah berantakan. Huo Weiwu pun seketika punya niat buruk. Jika Gu Qiaoxue membuat dirinya sedih, ia tidak akan membiarkan perempuan itu pergi.

Huo Weiwu menarik sudut bibirnya yang mempesona itu dan menyerang dengan pertanyaan yang menohok, "Gu Qiaoxue, bagaimana menurutmu jika kakakmu lebih baik daripada Wei Yankang?"

Gu Gaoting yang mendengar itu dengan jelas, tampak tidak tenang saat namanya dikaitkan, "Aku tahu kau berencana untuk menikahi kakakku dengan tujuan balas dendam pada Kak Kang, kan?"

"Dan kau tidak memiliki pengaruh apapun untuk menghalangi hal itu." Huo Weiwu mengangkat ujung bibir dan matanya.

Sambil menghela napas gadis ini melanjutkan menggertaknya, "Tubuhnya lebih bagus daripada Yankang. Dia juga lebih tampan. Dan hal yang paling penting adalah hanya Gu Gaouting yang terkenal di kota ini, dia bisa membuat Ning Chun ketakutan. Jika saja dia membunuh Wei Yankang tiga kali, Wei Yankang tidak akan bisa hidup lima kali." 

Tidak ingin memberi lawan teleponnya untuk merespon, ia pun makin mencemooh Gu Qiaoxue, "Seperti seorang raja dan seekor semut. Lelakimu itu tidak ada apa-apanya, masih lebih baik Gu Gaoting. Aku ingin tidur dengan kakakmu secara sah."