webnovel

CINTA tapi gengsi

rosasevina20 · Teen
Not enough ratings
86 Chs

BAB 75

3 tahun kemudian

A lovely morning in Spanyol 16 C

Memasuki musim Dingin kota Spanyol masih cukup bersahabat jika ingin berjalan-jalan di luar atau Taman sisa-sisa daun kering dan Ranting saat musim gugur masih terlihat taman negara yang terbesar di negara Spanyol Dengan luas 1.4 km, mulai padat dengan Penduduk negara Spanyol yang mengenakan mantel sarung tangan dan syal yang Walaupun sedikit menggigil penduduk negara Spanyol tetap menjalankan Rutinitasnya Setiap hari

Sementara itu Di pinggiran negara Spanyol di sebuah Rumah sederhana bergaya Victorian layaknya kebanyakan tipe Rumah di Spanyol seseorang cewek masih nampak mengantuk penglihatan masih Samar Matanya masih menjelajahi kamar yang bernuansa putih dan cokelat tersebut khas Cewek

hoammmm....

kedua kaki mulus di turunkan ke lantai sambil berjalan gontai di sambarnya handuk berwarna putih dari gantungan yang menempel di Dinding kamar tangan kanannya mulai mencari CD player di atas meja belajar miliknya yang terbuat dari kayu Mahogahy dengan gaya khas furniture Mulailah Suara merdu melantun dari putaran CD tersebut

ia berjalan ke arah kamar mandi berukuran 2x2 meter Di samparkan handuk di gantungan

sekarang ia Sudah berdiri di Tepat Di bawah shower

aku lah cintaku anugerah Tuhan terindah belahan jiwaku akulah matahari ku menyinari Bungan Cinta di dalam Hatiku

tak kan ku biarkan waktu ku berlalu tanpa mu aku ingin selalu dapat merasakan cinta selalu dapat merasakan cinta selalu dapat menjaga hatimu seumur hidupku aku selalu cinta Always In Love With You

Bulan bernyanyi mengikuti lagu yang Walaupun tidak terlalu bagus yang penting ia happy paling nggak Cuma suara air dan shower yang berisik Terkesan memprotes dirinya

Begitu Bulan Cewek mandiri dengan hobi mendengarkan lagu yang sama ketika memulai harinya

kepergian ke Spanyol untuk urusan Kuliah dan meninggalkan masa lalunya di Indonesia Di Spanyol pun Juga mengambil part Time job di sebuah cafe pizza Di tengah negara Spanyol sebagai usaha untuk meringankan biaya Hidup yang tinggi meskipun demikian Bulan tetap fokus pada Kuliah nya ia sangat Dengan giat belajar Targetnya menjadi lulusan terbaik Di angkatannya

tubuhnya mulai terasa bugar dan segar Matanya sudah tidak tak seperti saat bangun Bulan sudah mengenakan T-shirt berwarna putih dan short pants

Ting..Tong..Ting..Tong

Bulan segera mematikan CD player yang Masih memutar lagu kesukaannya ia bergegas membuka pintu.Nampak seseorang Cowok paruh baya yang memakai Jaket orangye dengan bawahan celana berwarna hitam berdiri di hadapannya sambil tersenyum Ramah rambutnya pirang bermata Biru terang berkacamata dengan perut yang agak buncit

Bulan membalas senyuman Tukang pos tersebut Bulan mengernyitkan dahi berpikir keras siapa yang mengirimkan ini ? apakah si tukang pos tadi atau Hmmm..... orang lain ?

Matanya menjelajah sekitar mencari Sosok tukang pos berharap kalua ia belum terlalu jauh tapi sepertinya ia sudah tidak ada tak berpikir lama Bulan Segera mengambil Bunga tersebut matanya mencari suatu pertunjuk yang biasanya terselip di antara sela-sela Bunga

Querida Bulan Aurora desde Gio

Bulan hanya tersenyum kecil membaca tulisan di tertera di sebuah kartu kecil yang ia dapati di sela-sela Bunga ia menggeleng-gelengkan kepalanya tak lagi penasaran siapa pengirim misterius itu

sambil berjalan, Bulan menerima telepon dari Bianca

" Bianca kan aku udah pernah Bilang Sama kamu kamu nggak perlu kirim surat-surat itu ke sini percuma juga sih aku juga nggak akan baca surat nya ! Sahut Bulan di ujung telepon kepada Bianca. lehernya masih dihiasi headset bernuansa pink yang masih terhubung dengan discman yang masih tersimpan di celana jeans

" paling nggak eloh baca Suratnya eloh nggak mau. bales ya nggak apa-apa lagipula kalo gue mau kembalikan semua surat itu. nggak ada alamat nya udahlah Lan ini udah tiga tahun berlalu Justru kalua sikap Lo masih seperti ini gue Yakin surat-surat ini Nggak akan pernah berhenti datang dan satu hal lagi kenapa eloh nggak mau terima telepon dari Bumi ? kalau Lo Terima eloh kan bisa Tahu masalah nya apa dan eloh bisa menyelesaikan masalah yang rumit ini " Ujar Bianca tak kalah kesal dengan ucapan Bulan

" please deh Bianca gue baca Suratnya aja gue nggak mau apalagi gue harus terima telepon dari dia gue udah lupain semua kenangan gue sama Bumi dan gue nggak mau lagi berurusan lagi sama dia percuma kamu kirim semua surat itu jauh-jauh ke sini Kalau Cuma buat gue buang atau gue bakar surat-surat itu "

" Ya udah deh Jangan bahas dia lagi gue udah Sampek halte bus gue harus kerja Dulu yang entar gue telepon lagi ? Ujar Bulan

" tunggu Lan eloh kapan mulai kuliah di sana ? sahut Bianca tiba-tiba menahan niat Bulan untuk memutuskan hubungan telepon

" Bulan depan gue udah mau kuliah nya ' Sahut Bulan singkat

" Cuti kuliah berikutnya eloh harus pulang ke Jakarta gue udah kangen banget sama eloh kan udah lama kita nggak pernah ketemu Terakhir kita ketemu waktu perpisahan sekolah di Bali yang udah take care iya Lan "

" iya Bianca gue juga kangen banget sama eloh ! Sahut Bulan

setelah telepon di-dis connect tak lama Bulan sudah berdiri di sebuah bus stop Dan sesaat kemudian sebuah bis tingkat yang berwarna merah menyala datang dan pergi membawa serta Bulan dengan kekesalannya

tring..tring..tring

Bunyi bel di atas pintu yang menandakan bahwa pintu baru saja terbuka terdengar saat Bulan masuk ke dalam sebuah Cafe pizza, Tempat ia bekerja sebagai seorang part timer

Buenos días, bonita... pagi-pagi udah cemburut aja nih " Teddy Teman sekerja Bulan yang sedang bersih-bersih berusaha menggoda Bulan saat ia melihat Bulan dengan wajah tak bersahabat

"nggak lucu balas Bulan galak sambil meraih serbet di hadapannya dan melemparkan ke wajah Teddy

wajah cantik Bulan dan pipinya yang chubby itu kalua menurut Teddy malah membuat kecantikan Bulan semakin menjadi Tapi Bulan tidak peduli dengan perkataan Teddy

" Dih apaan sih Lo biasa aja kaleee " Timpal Teddy sambil menghindar dari amukan lemparan serbet Bulan

Esta hermosa cie cie comienza a derretir esto. Goda Teddy dengan aksen Spanyol sempurna yang meluncur keluar dari bibirnya yang tipis secara fisik ia memang terbilang unik karena melupakan campuran dari Indonesia dari lrilandia Wajahnya yang Eropa berpadu dengan kulitnya yang cokelat di tambah tinggi badannya yang di atas rata-rata Cowok Membuat Teddy beberapa kali di tawari menjadi model di Spanyol tapi ia bukan tipikal Cowok yang percaya diri Jika sudah berhadapan dengan kamera Jadi apa daya pegawai di kafe pizza adalah pilihan yang realistis bagi Teddy yang Takut dengan kamera

No seas ruidoso ! teriak Bulan jengkel ia lalu berjalan terus membuka loker di sudut yang bertuliskan BULAN AURORA lalu melepas back pack dan mengeluarkan setumpuk surat yang diikat dari dalam backpack Bulan menatap tumpukan surat di tangannya lalu melepaskan Jaketnya meraih seragam pizza-nya Di pasangnya headset di leher dan meninggalkan loker