webnovel

Mengunjungi kantor varun

Hari-haripun berlalu begitu cepat.

Hari itu zia berencana mengantarkan makan siang untuk suaminya di kantornya dengan di antar roy.

"Non mudah sudah memberi tahu tuan muda kalau non mau kekantornya.? tanya roy yang sedang menyetir mobil.

zia tersenyum memperhatikan Roy yang sedang menyetir.

"Zia ngga kasih tau ka varun,zia mau ngejutin ka varun aja.zia kan belum perna ke kantor ka varun dan hari ini zia pengen sekali melihat ka varun yang sedang kerja.kata zia dengan tersenyum lebar.

Roy hanya tersenyum mendengar perkataan nona mudanya itu.

Tak lama mereka sampai di kantor varun yang begitu mewah dan besar.

"saya akan mengantar non muda untuk menemui tuan muda.pinta roy.

Roy merasa cemas karena istri tuan mudanya itu sudah hamil besar,kalau terjadi sesuatu yang tak terduga pada non mudanya itu pasti dia yang akan kena amarah tuannya itu karena tidak bisah menjaga istrinya.

"Ngga usa pa,zia bisah sendiri,nanti zia akan tanya pada resepsionis.ucap zia tersenyum ramah.

"tapi non,,,,,,,ucapan roy terhenti.

"Zia ngga pa pa ko pa roy.Ya udah zia ke dalam dulu ya pak.ucap zia dan langsung meninggalkan roy masuk kedalam kantor itu.

Roy menghembuskan napas pasrah atas ucapan majikannya itu yang sudah masuk ke dalam kantor varun.

setelah zia memasuki kantor suaminya itu,zia merasa takjub,begitu besar perusahaan suaminya.Ada nama lambang suaminya yang terbajang di perusahaan itu, VA ..

ini memang pertama kalinya zia mengunjungi kantor varun,bukan karena varun yang tak perna mengajaknya melainkan zia sendiri yang tak perna mau ikut,karena tak mau mengganggu konsentrasi pekerjaan suaminya dan hari ini tak tau mengapa dia ingin sekali melihat suaminya itu yang sedang bekerja.

"Permisi mba,,sapa zia ramah pada resepsionis itu.

Resepsionis itu memperhatikan zia yang sedang hamil besar dari ujung kaki sampai ujung kepala.sebelum akhirnya menjawab.

"ada yang bisah di bantu mba,,,tanya resepsionis itu ramah melihat zia.

"Saya mau bertemu dengan pak varun mba.jawab zia sambil membalas tersenyum.

Resepsionis itu melihat zia heran,baru kali ini ada perempuan yang sedang hamil besar yang mencari bosnya itu.pikirnya.

"Apa mba ini sudah buat janji dengan pak varun?

wajah zia langsung bingung.Memang wajah zia belum terlalu di kenal kalau dia adalah istri dari seorang varun admajaya,walaupun semua orang sudah mengetahui kalau varun sudah menikah dan sudah perna memperkenalkan istrinya .

"Apa saya harus buat janji dulu mba.? tanya zia ramah dengan wajah bingungnya.

Resepsionis itu tersenyum ramah mendengar pertanyaan zia.

"Iya mba,,tidak sembarangan untuk bertemu dengan pak varun,kita harus buat janji dulu kalau ingin bertemu dengan pak varun.ucap resepsionis itu menjelaskan.

Zia membuka sedikit mulutnya mendengar penjelasan resepsionis itu.

"Tapi mba,,,saya hanya mau mengantar,,,,,,,ucapan zia tiba-tiba terhenti karena mendengar suara yang sangat dikenalinya.

"Sayang,,,,,,,panggilnya yang berada tak jauh daru zia.

para kariyawan dan juga resepsionis itu langsung memberi hormat dengan menundukan kepala pada bos mereka itu.zia pun menoleh dan melihat suaminya.

"Ka varun,,,ucap zia..varun langsung menghampiri zia yang sedang berdiri di depan meja resepsionis.Resepsionis itu tampak bingung begitupun dengan kariyawan lain.

"sayang,,kenapa tidak memberitahuku kalau mau datang ke kantor? tanya varun..

varun langsung mencium kening zia lembut dan membelai perut zia yang sudah membesar.

Resepsionis itu membuka matanya lebar dengan mulut sedikit terbuka.begitu juga kariyawan lain melihat apa yang di lakukan bos mereka yang memiliki sifat dingin seperti es,tapi sekarang tak ada raut wajah dingin yang di perlihatkan.

"Zia mau mengantarkan makan siang untuk ka varun aja.sekalian beri kejutan.jawab zia menatap varun sambil mengangkat rantang yg di bawahnya.

Resepsionis itu mendengar percakapan mereka dengan bertanya tanya dalam pikirannya,kakak,,,sayang,,,apa itu adik pak varun,tapi setauku pak varun hanya anak tunggal.

varun menarik napasnya dan mengusap kepala zia.kemudian melihat ke arah resepsionis itu dengan tajam.

Resepsionis itu menelan ludahnya dengan susah melihat tatapan tajam bosnya itu.

"Kenapa kau tidak langsung menyuruh istriku masuk,ucap varun dengan membentak.

Resepsionis itu terkejut stenga mati."astaga,mati aku,bisa-bisa aku di pecat hari ini juga.pikir resepsionis itu.

"Maaf pak,,,saya benar-benar tidak tau kalau mba ini istri pak varun.jawabnya dengan gugup karena takut sambil menundukan kepalanya para kariyawan lain memperhatikan dengan serius.mereka juga tak menyangka ternyata itu adalah istri bos mereka yang begitu tampan itu.

zia yang melihat suaminya menatap tajam dan membentak resepsionis itu langsung memegang tangan varun.

"Zia yang salah ka,zia belum sempat bilang kalau zia istri ka varun.makanya mba ini tidak izinin zia masuk kata zia melihat suaminya dan resepsionis itu bergantian sambil tersenyum..

varun menarik napasnya menatap istrinya itu.

"Baiklah,,,kita akan mengadakan konprensi pers supaya orang-orang bisa mengenali wajah istriku ini.ucap varun.

zia mendengus mendengar perkataan suaminya itu.

"Tak perlu ka,,,,,zia ngga suka duduk di depan banyak kamera.tolak zia dengan wajah kesal.

varun kembali menarik napanya kasar.

"Oke oke sayang,,,ayo kita keruanganku sekarang,kamu akan cape berdiri terus.ucap varun sambil memeluk punggung zia dari samping dan mengambil rantang yang di tangan zia untuk membawanya.

"Huuufff...resepsionis itu bernapas lega setelah varun dan zia sudah pergi."untung pak varun tak memecatku.gumamnya merasa lega.

varun mengajak zia untuk keruangannya yamg berada di lantai lima dengan menaiki lif.setelah sampai di lantai lima semua kariyawannya yang berada di situ memperhatikan varun dan juga zia.

begitupun dengan sekretaris varun.tentu saja dia juga belum terlalu mengenal wajah istri bosnya itu.

"Batalkan semua rapat.setelah jam makan siang.ucap varun datar pada lia sekretarisnya itu.

zia melihat varun bingung mendengar varun menyuruh membatalkan semua rapat.namun tak berani bertanya.

"Baik pak,,patuh lia tanpa banyak bicara.dia sesekali melihat zia yang sedang hamil besar berdiri disamping varun dengan tersenyum ramah padanya.

"Mungkin sudah itu istrinya.cantik dan sangat polos.pantesan pak varun yang begitu dingin bisa sangat menyukainya.ucap lia pada dirinya sendiri setelah bosnya itu masuk keruangannya.

😘😘😘😘😘