webnovel

4 Aku masih normal

" iya saya tidak apa-apa,kata varun sambil melihat kearah dua perempuan yang ada di hadapannya itu.

" Maaf pa ,ini KTP saya,kalau bapak takut saya lari bapak bisah cari saya di situ ada alamat saya.kata zia sambil menyerahkan KTPnya kepada pria yang ada di hadapanya itu.

"Tidak perlu,saya tidak butuh uangmu.kata pria itu dengan masih bersikap dingin dan pergi begitu saja seperti tidak ada yang terjadi.setelah membuat orang-orang di ruangan itu menjadi tegang.suasana pun menjadi tenang kembali setelah kepergian pria itu.

" Ayo kita kekantor,,! Riskapun menarik tangan zia,segera membayar makanan yang mereka pesan tadi.Zia dan Riska segera ke kantor,memang waktu jam makan siang sudah hampir habis.sesampainya di kantor,Zia buru-buru ke toilet,setelah menahan ya akibat kejadian di kafe yg membuatnya harus menahan buang air kecil,dan sekarang dia merasah lega.

" Ris siapa pria tadi itu,,? bicaranya sangat kasar aku tidak tahan mendengarnya sampai-sampai aku pengen nangis tadi.tanya zia setelah sampai di ruangan mereka.

" ya ampun zia,kau tidak tau siyapa pria tadi itu,,?

"Hhmmmm,,zia hanya menjawabnya dengan bergumam.

" kau memang ketinggalan banyak berita,masah pengusaha muda terkaya dan sangat tampan di kota ini kau tidak tau,ya walaupun dia orangnya banyak yang bilang terlalu kasar sombong dan menakutkan sih.kata Riska yang menurut zia terlalu alay,yang memuji pria itu tampan.

"Tampan apanya,kasar begitu juga mah ogah,untung aku ga kenal.Riskapun hanya menatap zia,atas ucapan temannya itu.

"Apa ni anak sama sekali tidak tertarik dengan laki-laki..? orang yang begitu sempurna menurutnya,semua orang ingin memilikinya termaksud dirinya dan temannya sama sekali tidak tertarik.kata riska dalam hati sambil mendengus.

" kamu kenapa,,? tanya zia mendengar riska menghela napas kasar.

" Tidak apa-apa,cuman aku bertanya tanya,apa kau sama sekali tidak tertarik dengan laki-laki..?tanya riska penuh salidik kepada zia.

" Enak saja kau sembarang ngomong,aku masih normal lah.kata zia yang pura-pura kesal dengan ucapan sahabatnya itu.Riskapun hanya bisa nyengir melihat sahabatnya itu yang pura-pura kesal terhadapnya.Dia sangat tau semenjak mereka berdua bersahabat,tidak pernah dia melihat zia bisah marah sama orang-orang,walaupun dia yang saring di sakiti,hatinya terlalu baik dan tarlalu polos.

"Habisnya kau tidak perna sekali-sekali aku lihat dekat dengan seorang pria,dari kita masih sekolah,ada pria yang mau kenalan aja langsung takut larinya ke aku,kata riska mengingat ngingat masa-masa mereka dulu.

"Memang zia banyak yang mau,cman zianya aja yang tidak mau,alasan ini itu lah.

"Hhmmm bukannya aku ga mau dekat dengan laki-laki,aku cman mau fokus sama hidup aku dulu.Aku juga ga mau sakit hati karena mereka tau keadaanku yang hanya seorang gadis biasa tanpa keluarga,terus meninggalkan aku begitu sja,aku ingin mendapatkan cinta yang tulus nerima aku apa adanya dengan keadaanku saperti ini.Wajah zia berubah menjadi muram,riska pun jadi prihatin mengingat nasip sahabatnya itu yang hanya sebatang kara.

" iya aku minta maaf,! kata riska dengan tulus.

"ko kau jadi minta maaf,,? kau kan tidak salah,tanya zia dengan wajah bingung.

" Riska hanya tersenyum melihat sahabatnya,dan melanjutkan kerja mereka sambil sesekali birbincang-bincang.

Di tempat lain

"siapa gadis itu,,!? wajahnya begitu alami dengan tatapan mata yang begitu polosnya,kata pria itu dalam hati sambil melamun di dalam ruangan kerja di perusahaannya.seorang varun admajaya yang sama sekali tidak perna lagi tertarik dengan wanita,sekarang memikirkan gadis yang baru di temuinya tanpa sengaja.Diapun lamgsung sadar ada yang mengetuk pintu ruangannya.

"Masuk,,!!jawabnya dengan suara datar.

"Masuklah seorang wanita yang adalah sekretarisnya.

" Maaf pa,anda ada pertemuan dengan relasi yang ingin bekerja sama dengan perusahaan kita,kata wanita itu dengan sedikit menundukan kepalanya.

"Baiklah,,,,,jawab pria itu singgkat tanpa melihat sedikitpun kepada sekretarinya dengan masih menyandarkan kepalanya di sandaran tempat duduknya dengan memejamkan mata.

" saya sudah menyiapkan semua berkas-berkasnya,kalau sudah mau berangkat pa varun hubungi saya,kata wanita itu lagi dengan sopan dan segera keluar dari ruangan atasannya,setelah dia berpamit walaupun tetap tak ada jawaban.semua kariyawan di perusahaan itu tau separti apa sifat bos mereka.merekapun sudah terbiasa dengan itu semua.

" Ada apa dengan diriku? katanya pada dirinya sandiri sambil mengusap kasar mukanya.Dia menekan telefon di meja kerjanya.

" Siapkan semuanya,kita berangkat sekarang,,!! katanya singkat separti biasa kepada sekretarisnya,varun pun segera memakai jasnya keluarga dari ruangan yang sudah di nanti sekretarisnya.

waktupun sudah menunjukan jam 5 sore.

" kau sudah selesai,,? tanya riska.

" udah,ayo,! jawab zia.

waktu kerja sudah habis,semua kariyawan sudah bersiap siap untuk pulang.

riskapun mengantar zia kerumahnya,setelahnya dia langsung pulang.Di rumah itu zia memang hanya tinggal sendiri,setelah kepergian kedua orang tuanya.Rumah yang sederhana satu-satunya harta yang ditinggalkan untuk dirinya.

zia memasuki rumahnya dan segera masuk kamarnya untuk menyimpan tas dan mengambil handuk dan segera kekamar mandi.setelah selesai mandi dan berpakayaiyan zia segera kedapur untuk menyiapkan makan malam buat dirinya sendiri,dengan bahan yang ada zia memasak telur dadar untuk lauknya dan memakannya.

Di kediaman Riska,keluarga itu sedang berkumpul diruangan keluarga sambil menyaksikan acara televisi ,ayah ibu dan kakanya riska sesekali mengobrol.

" bu ,ibu tau tadi waktu aku dan zia makan siang di kafe dekat dengan tempat kerjaku zia ga sengaja nabrak orang,dan lebih parahnya bu,orang itu varun admajaya seorang pengusaha muda yang terkenal itu lho bu..!! kata riska kepada ibunya yang juga didengar oleh ayah dan kakaknya,ketiganya orang itu menoleh menatapnya,,

" terus kalau dia seorang pengusaha yang terkenal memangnya kenapa,,? tanya kakanya rehan.

"Nah sudah itu ka,,aku ga berani belain zia,takut kena marah juga sih,walaupun aku ga tega lihat zia di marahin.kaka tau zia di marahin pria itu habis-habisan,zia ga sengaja basahin celana pria itu,

" dasar kau ini,,temannya di marahin kau cuman liatin bukanya di bela,,,,kata rehan kepada adiknya sambil menarik hidung adiknya pelan.

" ibu sangat kasihan sama tuh anak,pasti kalau di marahi cuman diam,,,,,kata ibu riska yang mengetahui sifat zia.yang sangat takut mendengar orang yang marah-marah.

" iya bu,zia itu lemah orangnya,walaupun kelihatan kuat di luar ternyata hatinya sangat rapuh..kata riska yang di iyakan oleh semua orng yang ada di ruangan itu.merekapun melanjutkan percakapan mereka sambil tertawa tawa ria.