"Kenapa kamu tidak pulang semalam Rasya? Bukankah sudah Tante katakan kalau kamu bisa tinggal di sini bersama Nur. Kamu masih sakit Rasya, apa kamu yakin tinggal di rumah Nur dia akan memperhatikan kamu?" tanya Dokter Ajeng dengan sangat kecewa.
"Aku sudah tidak apa-apa Tante, Nur sangat memperhatikan aku." ucap Rasya sambil menekan tombol speaker ponselnya saat Nur memberi isyarat padanya untuk mengeraskan suara ponselnya.
"Aku tidak percaya kalau Nur memperhatikanmu. Kamu selalu membela Nur dengan sikapnya yang sombong itu. Tidak seperti Fazrani yang sederhana dan selalu memikirkan perasaan orang lain. Hati Nur itu sudah mati. Kalau orang hatinya sudah mati bagaimana hatinya bisa tergerak melihat hati kamu?" ucap Dokter Ajeng memuji Fazrani dan menjelekkan Nur pada Rasya.
Nur hanya terdiam mendengar ucapan Dokter Ajeng yang begitu sangat membencinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com