"Kamu tahu Syah? Mas Allam sangat lembut hatinya. Walau tidak terlalu banyak bicara tapi setiap kali Mas Allam bicara, kata-katanya selalu menyentuh hatiku." ucap Fazrani dengan tersenyum.
"Itu namanya sudah sehati Aisyah. Allam adalah jodoh kamu. Batin kalian sudah terikat satu sama lain." ucap Irvan dengan tersenyum berusaha untuk mengikhlaskan cintanya yang tersimpan sejak lama.
"Irvan, kemungkinan aku nanti tidak masuk kuliah. Aku masih tidak enak badan." ucap Allam sambil menghabiskan teh jahenya yang tinggal sedikit.
"Tidak apa-apa Lam, kesehatan lebih penting. Kamu istirahat saja. Kalau tugas penting aku akan memberitahumu." ucap Irvan dengan serius.
"Terima kasih Van, kamu memang bisa aku andalkan Van." ucap Allam seraya menepuk bahu Irvan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com