46 PERSIAPAN MENUJU BADAI

Pinkan memegangi kepalanya saat membuka matanya.Seperti berputar-putar dia melihat sekelilingnya.Pinkan mencoba memejamkan matanya dan membukanya dalam beberapa detik.Hasilnya masih sama.Dia merasakan sekujur tubuhnya yang lemas seperti tidak mempunyai tulang.

Mama dan Papa masih mengkhawatirkan keadaannya,Dokter telah menyampaikan hasil pemeriksaannya.Pinkan harus banyak beristirahat karena kandunhannya sangat lemah dan bisa mengakibatkan keguguran kapan saja.Mungkin disebabkan beberapa hari ini Pinkan merasakan stres dan tertekan,ditambah lagi kurangnya istirahat.

"Ma....maafin Pinkan...."Pinkan belum menyelesaikan kata-katanya saat mama memotongnya.

"Sssssstttt.....sudah jangan difikirkan,mama dan papa gak marah,sekarang yang terpenting adalah kesehatanmu."Mama memgusap lembut kening Pinkan.

Papa hanya tersenyum melihat adegan ini.

"Bagaimana Wika,mengapa semua orang disini."Pinkan tiba-tiba mengingat Wika.

"Dokter bilang kamu harus banyak istirahat,kandunganmu lemah,jangan fikirkan yg lain.

"Wika ada Zacky yg menemaninya."Nada suara papa terdengar dingin.Aldi memegangi tangan Pinkan,untuk menguatkan hatinya.

"Cepatlah pulih,agar kalian bisa cepat menikah."Papa melanjutkan perkataannya.Pinkan terkejut mendengar ucapan Papa.

"Papa serius?"Pinkan seakan tak percaya.

"Kalian akan menjadi orang tua,harus lebih bijak lagi mengambil tindakan."Nasehat papa membuat Aldi dan Pinkan tertunduk malu,menyesali perbuatan mereka.

Semua masalah akhir-akhir ini terjadi bertubi-tubi dalam waktu yang hampir bersamaan.Ini membuat mereka harusnya lebih berfikir lagi.Ada beberapa kesalahan yang kita perbuat namun kita tidak menyadarinya.Mungkin semua ini adalah teguran agar lebih introfeksi diri lagi.

Meninggalkan kondisi Rs beralih ketempat terpencil.

Andre sedang asik dengan laptopnya,raut wajahnya menunjukan keseriusan.Ada sesuatu yang sedang dia kerjakan saat ini.Sesaat dia menghentikan kegiatan,dan meraih ponselnya menghbungi seseorang

"Lakukan tugasmu,aku sudah mebayarmu dengan harga yang sangat pantas.jadi lakukan dengan baik."Andre menutup teleponnya,kemudian fokus lagi dengan laptopnya.Matanya yang tajam seakan tidak mau berkedip,hingga beberapa saat akhirnya dia tersenyum sinis.

Ada sesuatu yang telah diperbuatnya untuk perusahaan papanya Wika.Kali ini sepertinya badai besar akan mengguncang keluarga Wika.Tujuan Andre adalah untuk membuat mereka putus asa dan pada Akhirnya Wika akan menyerahkan diri padanya untuk memulihkan keadaan.Lihatlah betapa geniusnya Andre dia melakukan trik kotir untuk mendapatkan keinginannya,dengan mencuri dan megubah data laporan keuangan diperusahaan papa wika dia berhasil memanipulasi laporannya.ya...membobol datanya lewat laptop miliknya Andre merusak semuanya.Walaupun satu kelemahannya yaitu emosi yang tidak bisa dikontrolnya,ini tertutup dengan kecerdikan dan kelicikan.Kebanyakan orang umum lainnya bila melihat sekilas pada Andre akan menganggapnya normal bahkan jenius,tapi dibalik itu Andre adalah seseorang yang sakit jiwa dan berbahaya.

Andre menutup laptopnya dan tidak sabar ingin mendengar kabar terbaru yang akan sampai di telinganya.

Suasana hatinya saat ini sedang baik,sehingga membuat tenang keadaan disekelilingnya, coba saja seperti kemaren,tentunya saat ini Andre sedang menikmati obat penenangnya,dan asisten rumah tangganya juga sedang kerepotan membereskan isi rumah yang sudah dia hancurkan.

Kembali lagi ke RS.

Saat ini dokter sudah memeriksa kondisi kesehatan Wika dan menyatakan Wika pulih dengan sangat cepat,dan bisa pulang siang ini.

"Shifu Azazan akan menterapi mata kamu dirumah."Zacky sangat bersemangat.

"Papa akan mempersiapkan semuanya,mama akan membantu kamu untuk bersiap-siap pulang kerumah."Papa keluar menuju resepsionis.

"Ma bagaimana Pinkan?"Wika seperti menhkawatirkan sesuatu.

"Pinkan juga akan pulang."Mama memjawab kekhawatiran Wika.

Beberapa menit kemudian papa datang dengan seorang perawat membawa kursi roda?.

"Bagaimana?,apakah sudah selesai?"Papa menyakan persiapan kepulangan Wika oada mama.

"Sudah pa"Mama tersenyum.

"Apakah Pinkan juga sudah bersiap-siap?"Wika bertanya sebelum Zacky membopongnya ke kursi roda.

Mereka belum menjawab pertanyaan Wika tiba-tiba pintu terbuka.Aldi nampak mendorong Pinkan dikursi roda masuk kedalam ruangan.

"Ayo kita pulang."Suara Pinkan membuat Wika tersenyum.

"Bagaimana keadaanmu?"Wika bertanya karena dia tidak bisa melihat Pinkan untuk memastikan dia bak-baik saja.

"Aku sangat baik,sebab itu kita bisa oulang hari ini."Pinkan memberikan jawaban yang sangat meyakinkan.

"Ayo.....kita pulang."Papa memboyong keluar keluarganya untuk meninggalkan RS.

avataravatar