"Tenangkan dirimu, Gun. Dan bernapaslah secara perlahan. Aku yakin lain waktu kita punya kesempatan untuk mendatanginya."
Badai akhirnya meminta sang supir untuk mengantar mereka ke tempat tujuan awal mereka.
Mariam dikejutkan oleh kepulangan putrinya dab wajah lebam Anggun yang mengkhawatirkan. Karena itu dia buru-buru berlari ke arah Anggun. Dan mengecek kondisi wajahnya.
"Anggun! Ada apa dengan wajahmu? Kenapa wajahmu merah begini?"
Anggun menggaruk dagunya. Setelah Mariam sibuk mendorong wajah Anggun berbelok ke kanan dan ke kiri untuk mencari luka lain yang mungkin dia temukan selain ruam merah di hidung Anggun.
"Gun! Jawab ibu! Ada apa dengan wajahmu? Kenapa kamu pulang dengan wajah begini?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com