webnovel

Cinta Serumit Rumus (Four love)...

"Aku tidak egois? Jika mencintai mu adalah sebuah kesalahan maka melepaskanmu adalah kebenaran" _Kirana Winata_ "Sahabat atau cinta? Sahabat lebih berharga dari cinta yang hanya memberi sejuta luka.." _Melisa Putri_ "Biar luka menyertai ku,setidaknya aku tau apa balasan mencintai mu..." _Revan Wijaya_ "Mengagumi mu dalam diam adalah cara mencintaimu yang paling dalam.. Entah kau akan kumiliki,atau hanya akan menjadi sebuah mimpi..." _Afian Herlando_

Nurfadila_alfhun07 · Fantasy
Not enough ratings
116 Chs

Chapter 43

"Ketika kau mengabaikan kan ku,aku merasa

ada yang hilang dari diriku.."

#KIRANA WINATA 🔥

🌼🌼🌼

Kirana duduk diperpustakaan dengan perasaan kesal melihat afian saat dikantin tadi.

Ia mengambil sebuah buku novel karangan lama dari basis rak dan membaca nya asal karena saat ini ia tidak cukup fokus untuk mencerna kata demi kata yang tertulis dibuku itu.

"Nih dimakan!"seru seorang pemuda yang duduk dihadapannya sambil meletakkan plastik berisi burger hangat.

Kirana melirik tajam pemuda yang ada dihadapannya ini yang tak lain adalah afian .

"Ngapain loe kesini,pergi loe sana sama pacar loe itu..gak usah ganggu ganggu gue, lagian kan gue udah pernah bilang..jangan ganggu gue lagi!!"ketus kirana dan menutup bukunya asal.

Afian berusaha menahan tawanya melihat kekesalan yang terpancar di wajah kirana.

"Udah dimakan dulu itu,loe belum makan kan!"seru afian lagi dengan senyum hangatnya.

Kirana mendorong pelan plastik itu agak menjauh dari hadapannya .

"Gak usah sok perduli loe ama gue!"tambah kirana lagi.

"Emang gue perduli ama loe,loe nya aja yang gak pernah peka!"tekan afian pelan sambil membuang pandangannya sebentar.

Walaupun begitu kirana masih bisa mendengar ucapan samar samar afian.

"Perduli apanya, buktinya loe Cuekin gue!"ketus kirana lagi yang membuat afian sedikit menegang.

"Loh.. bukannya itu mau loe ya,kan loe yang minta gue jauhin loe!"sahut afian sambil berusaha menahan tawanya yang gemas melihat tingkah Kirana saat ini.

"Ya..ya..tapi..ta--pi kan...ya --Ckk!!"kirana merutuki dirinya yang sangat sulit membalas ucapan afian barusan ntah apa yang sedang terjadi pada nya saat ini.

"Yaudah dimakan dulu tuh, ntar loe sakit lagi..!"seru afian dan beranjak pergi meninggalkan kirana sambil tersenyum tipis tanpa sepengetahuan kirana.

Kirana menatap nanar kepergian Afian,ntah kenapa ia merasa ingin mencegah kepergian afian dan memintanya untuk tetap berada didekatnya saat ini.

Walaupun ia tidak tau apa alasannya,tapi saat ini kirana bisa merasakan jelas kemauan hatinya.

Ntahlah mungkin hatinya sudah merasa nyaman dengan kehadiran afian, walaupun akalnya masih menyangkalnya dan tetap kekeuh menolak kehadirannya.

🙄🥰🥰

***

Melisa berjalan menjauhi perpustakaan dengan sendu,ntah kenapa kejadian tadi sedikit membuat hatinya teriris.

"Sesakit inikah jika mencintai mu!!" Batin Melisa.

Melisa yang terlihat gusar berjalan menunduk dengan perasaan yang berkecamuk.

Sampai ia tidak sadar bahwa ia akan menabrak seorang dosen yang saat itu sedang membawa buku dengan tumpukan yang cukup tinggi .

Karena kecerobohan nya itu,sang dosen tidak bisa menghindari tragedi itu,dan alhasil ia menabrak melisa dan menjatuhkan semua buku bukunya.

Melisa memekik saat merasakan bokongnya menyentuh lantai yang dingin.

Belum lagi ia kaget melihat orang yang ditabraknya tak lain adalah dosen yang terkenal cukup galak dikampus nya.

Sang dosen mengelus bokongnya yang juga menyentuh lantai dan menatap nanar semua bukunya yang berserakan dilantai.

"Melisa!!!!,kenapa kamu jalan gak pake mata sih!!!"pekik dosen itu dengan emosi yang meledak-ledak.

Melisa terlihat takut dan merasa malu diperhatikan oleh mahasiswa/i lain yang sedang lewat .

"Kamu!! bawa buku buku ini keruangan saya sekarang...hadeh!!!(beranjak berdiri)..ntah apa yang dipikirkan oleh anak muda zaman sekarang,hobi sekali menyulut emosi orang tua!!!"omel dosen itu sambil memegangi bokongnya dan pergi mendahului melisa.

Melisa menghela napas lega melihat dosennya telah pergi,setidaknya dia tidak akan mendapatkan hukuman karena kecerobohan nya itu.

Melisa memungut semua buku yang berserakan dilantai dan menyusunnya menjadi satu.

"Banyak banget bukunya ,Mana tebal tebal lagi..mana kuat ngangkat segini banyaknya!"keluh Melisa.

Saat melisa masih bergelut dengan pikirannya,seorang pemuda berjongkok disampingnya dan mengambil alih sebagian buku itu lalu membawanya dengan kedua tangannya .

Melisa tertegun dan menatap kearah revan yang saat ini tengah berjongkok didekatnya.

Revan terlihat acuh dan beranjak berdiri lalu berjalan meninggalkan melisa sambil membawa buku yang ada padanya menuju ruangan dosen.

Melisa mengangkat buku sisa tadi dan berjalan menyusul revan.

Setiba diruangan dosen, Melisa meletakkan buku buku yang dibawanya keatas meja dimana sebelum nya Revan meletakkan buku yang dibawanya terlebih dahulu.

Saat keluar ruangan ,melisa menghentikan langkah revan dengan berdiri tepat dihadapannya.

Saat ia berdiri tepat dihadapan nya,ia malah merasa gugup.

"Emm.. thanks ya udah bantuin aku!"seru melisa canggung .

Revan hanya memasang wajah datarnya dan berlalu pergi dari hadapan Melisa.

Sementara melisa menatap nanar kepergian revan yang terlihat acuh padanya.

"Aku tau kamu pasti benci banget sama aku van,setelah semua yang aku lakuin ke kamu..tapi aku tau kalau kamu itu sebenernya baik!"seru melisa sambil menghela napasnya kasar .

Melisa berjalan pergi meninggalkan ruangan kantor menuju ruangannya yang berada tidak jauh dari sana.

Huh...gimana nih readers..seru gak...komennya dong 🥴🥴🥴

🌼🌼🌼