🤎"Kenyaatan kembali menyadarkan ku,
bahwa dirimu bukan milikku"🤎
#MELISA PUTRI
🖤🖤🖤
Suasana ruangan menjadi sangat tenang setelah dosen killer keluar dari ruangan,kirana menghela napas berat dan merebahkan kepalanya diatas meja.
Ia benar benar sudah tidak kuat menahan kantuk nya sejak tadi.
Melihat itu Melisa segera menepuk nepuk bahu kirana dari belakang.
Dengan perasaan malas dan terusik ,kirana terpaksa bangun dan menoleh kearah belakang.
"Kenapa lagi sih Mel!"sahut kirana kesal bercampur malas.
"Kekantin yuk,aku laper banget!"ajak melisa.
Kirana menghela napas kasar dan menatap kearah revan yang masih sibuk berkutat dengan laptop yang ada dimejanya.
"Sama revan aja tuh,gue ngantuk banget..sumpah!!"seru kirana dan kembali merebahkan kepalanya diatas meja.
"Yehhh...Kirana mah kebiasaan maraton novel,jadi nya gini deh..hobi banget tidur dikelas!"Pekik Melisa berdecak kesal ,dan beralih menatap kearah revan yang duduk disamping kiri kirana.
"Van ,lagi sibuk ya?"tanya melisa .
Revan menutup laptopnya dan beralih menatap melisa yang berada di belakangnya.
"Iya nih lagi ngerjain tugas,tapi gue laper...kekantin yuk mel,sekalian gue ngerjain tugas disana!"seru revan.
Melisa mengembangkan senyumnya dan mengangguk tanda menyetujui ajakan revan karena tujuannya memang ingin mengajak revan kekantin.
Revan membereskan barang barangnya,dan beranjak dari kursinya sambil membawa laptopnya.
"Yuk mel!"ajak revan.
Melisa segera beranjak dari kursinya dan menyusul revan menuju kantin .
Rupanya sedari tadi kirana tidak tidur, ia mendengarkan percakapan antara revan dan melisa.
Setelah kepergian mereka,Kirana mengangkat kepalanya dan duduk sambil menghela napas kasar,ia merutuki kebodohan dirinya yang dengan bodohnya memberi saran pada melisa agar mengajak revan menemaninya.
"Bodoh banget sih gueee!!!"kesal kirana sambil meninju ninju pelan meja nya.
Saat itu pula sebuah tangan menggenggam tangan kirana yang sedari tadi memukul mukul meja.
"Ya ampun ,kasian amet sih nih meja jadi bahan amukan loe,mending loe pukul lengan gue,ikhlas deh gue buat loe!"seru afian dengan cengiran kudanya.
Kirana bertambah emosi melihat afian yang kini duduk didepannya sambil menggenggam tangan kanannya.
Ia menghempaskan tangan afian dari tangannya dan beranjak keluar ruangan.
"Ra,mau kemana?,kok gue ditinggalin sih...sedih amet sih gue,ditinggal pas lagi sayang sayangnya!"sahut afian sambil mengikuti kemana kirana pergi.
Kirana menghentikan langkahnya begitupun dengan afian,kirana mengepal kedua tangannya didepan afian,dan menunjukkan sikap seakan ingin meninju wajahnya.
Ughhh!!!!
"Ngeselin banget sih loe.. Plisss...jauh jauh dari guee!!"teriak kirana.
"Gue gak mau,ntar gue kangen kalau jauh jauh dari loe!"bantah afian dengan senyum jahil nya.
Kirana mendekati afian dan menjambak rambut afian,yang dijambak hanya meringis dan meminta ampun.
Aaaaa!!!!
"Ra...ampuuun...lepasin ra,ntar gue botak gak ganteng lagi,ntar gue dikira abangan tuyul!"oceh afian ditengah tengah ringisannya.
Kirana melepas jambakannya pada rambut afian yang sudah acak acakan.
"Duhh...serasa mau lepas kepala gue,galak amet sih lu ra!"seru afian sambil membenarkan rambutnya.
"Biarin..lagian ngapain sih loe ngikutin gue mulu....!"seru kirana.
"Geerrr amet sih lu,gue gak ngikutin loe,cuma nguntit dikit doang..hahaha!"tawa afian pecah.
Kirana menatap tajam kearah afian seakan ingin menelan nya hidup hidup.
Afian menghentikan tawanya dan menelan salivanya susah payah karena ditatap horor oleh kirana.
"Kalian ngapain disini?"tanya melisa yang baru datang bersama revan dari kantin.
Kirana menatap malas kehadiran mereka dan membuang pandangannya kearah lain.
Sementara revan menatap tajam kearah afian karena kejadian kemarin saat dirinya dan kirana bertengkar.
Begitu pun dengan afian yang menunjukkan tatapan tidak sukanya pada revan.
"Gue lagi ngapel sama kirana ,ganggu aja loe berdua!"seru afian sambil merangkul pundak kirana.
Melisa menatap sendu afian saat mengatakan kalimat barusan.
Sementara kirana mendelikkan matanya kaget dan ingin mencabik cabik mulut laknat afian.
"Kekantin yuk sayang,laper nihh..."rengek afian manja dan membawa kirana dalam rangkulannya.
Melisa menatap nanar kepergian dua makhluk tersebut dan segera berjalan kedalam ruangan dengan wajah sedih,hal itu tidak luput dari pandangan Revan yang merasakan perubahan ekspresi gadis tersebut.
"Melisa kenapa sih,tiba tiba jadi diem gitu !"seru revan dan ikut menyusul melisa kedalam ruangan.
***
Sejak tiba dikantin kampus bahu afian jadi bahan pukulan kirana yang merasa kesal dengan ucapan afian didepan melisa dan revan tadi.
"Aww ..ampun ra,ntar bisa copot bahu gue!"sahut afian.
"Biarin,habisnya loe ngeselin banget...ngapain coba bilang kita ngapel ,emang sejak kapan kita pacaran!"omel kirana.
"Ngapel kan gak harus pacaran ra,kita tuh ngapel berantem...ahahha...lagian kenapa sih loe harus kesel,mereka juga gak masalah gue ngomong gitu..atau jangan jangan..loe ada rasa....ama...!"terka afian namun segera dipotong oleh kirana yang tau kemana arah pembicaraan afian.
"Gak!!...dah deh,awas loe ngulang lagi!,dasar ngeselin!"dumel kirana dan beranjak pergi meninggalkan afian yang duduk dikursi .
Afian menatap kepergian kirana sambil senyum senyum,ia merasa senang melihat kirana yang selalu dibuat kesal olehnya,ia tidak suka melihat kirana murung dan sedih.
"Semakin loe kesel sama gue,ntah kenapa gue semakin sayang ama loe ra!"seru afian lalu beranjak menuju ruangannya.
Seorang cewek cantik menurunkan buku yang sedari tadi digunakan untuk menutupi wajahnya.
"Wah..ternyata afian ada rasa sama kirana!,awas aja loe ra,gue bales loe,gue gak bakalan biarin ayang beb afian jadian sama loe!"ancam gadis itu yang tak lain adalah nabila temannya erika .
Nabila beranjak dari kursinya dan mencari keberadaan teman temannya untuk membuat rencana baru.
🖤🖤🖤