webnovel

Cinta seorang Raja

Dengan alasan apa papa membenci ku? mengapa dari kecil sampai sekarang papa memilih kasih antara aku dengan kakak ku kak Dewa? Apakah aku diciptakan menjadi perusak? Kenapa tidak ada yang peduli dengan ku? Jikalau begitu, mengapa aku mesti dilahirkan? mengapa aku hidup? Bahkan orang yang melahirkan aku pun tidak peduli sama sekali dengan hidup ku? Dan Kapan semua ini akan berakhiiiir? teriak Raja aku benci papa, aku benci kakak, aku benci mama, aku benci hidup, aku benci diriku sendiri. RAJA NARENDRA SANJAYA

Binti_NR · Urban
Not enough ratings
114 Chs

hiburan

"ya Lo kan kudet" ledek Rangga

"Yee... gak kali" elak Raja

"Lo kok bisa gitu bikin dia tu patuh sama Lo, apalagi Asisten Lo. Berani banget si Lo" tanya Rangga dengan heran

"ya itu gak sengaja aja, dia waktu itu buat masalah sama gue trus buat Nebus kesalahan nya gue suruh dia jadi Asisten pribadi gue. dia emang nyebelin sih" Kata Raja pada Rangga

"tapi.... dia cantik juga" gumam Raja yang tidak sadar dengan ucapannya barusan

"Apa? Ja, gak denger Gue?" tanya Rangga sambil mendekatkan telinganya

Raja kaget dan langsung mengelak.

"enggak, dia itu bukan cuma nyebelin..... tapi diiia... juga re...se" ucap Raja dengan terbata karena masih memikirkan jawaban dari pertanyaan Rangga

"Oh, gitu. emang ada masalah apa antara Lo sama dia" tanya Rangga penasaran

Lalu Raja menceritakan awal pertemuan nya dengan Selina sampai Selina jadi Asisten pribadi Raja.

"haduh, bener bener parah Lo bro" ujar Rangga setelah mendengar semua nya

"keren kan gue" kata Raja memuji dirinya sendiri

"Lo gila bukan keren" sergah Rangga

"serah Lo" ucap Raja dengan pasrah

Sedangkan Dewa yang merasa pusing dengan kerjaan nya dia ingin pulang dan beristirahat sejenak. meskipun hari masih sore, tapi dia sudah sangat lelah. lalu Dewa menelpon asisten nya untuk mengatasi semua pekerjaan nya.

"Halo" seru asisten nya

"Halo, Rian. saya mau pulang, tolong kamu selesaikan pekerjaan saya!" perintah Dewa pada Rian asisten nya

"baik pak" patuh Rian

Lalu Dewa menuju parkiran dan mengemudikan mobilnya menuju rumah. Setelah sampai rumah, Dewa menuju kamarnya untuk istirahat

"haduh, lelahnya" kata Dewa sambil membaringkan diri di kasur nya

Lalu Dewa memejamkan matanya dan tidak lama kemudian ia tertidur lelap di ranjangnya.

Sementara Raja bermain PS bersama Rangga, ia memilih permainan sepak bola.

"yaaahh, dikit lagi goal. arggghh...." Kata Rangga karena tendangan nya meleset

"hahaha, sekarang giliran pembalasanku" ucap Raja dengan tertawa riang

Bola Raja diarahkan ke depan dengan umpan umpan panjang tapi setelah tepat pada gawang penjaga gawang Rangga dengan sigap mengambil bola yang akan ditembakkan pada gawang nya.

"argghhh.... kenapa Lo ambil sih?" Kata Raja kecewa

"hahaha, terserah gue dong. kan gawang gue" jawab Rangga dengan puas nya

Disaat Rangga tengah tertawa puas, Raja kembali mengusik benteng pertahanan Rangga. Rangga yang sedikit menoleh layar monitor langsung kaget.

"APAA??" Kaget Rangga

Raja terus maju dan mengobrak Abrik pertahanan Rangga. Rangga yang terus memainkan stik PS nya menjadi kewalahan. dan akhirnya goal.

"goaaaalllll" sorak Raja dengan senang

"yessss.... goal wlek" ledek Raja sambil menjulurkan lidahnya

"satu kosong" kata Raja senang

Rangga hanya diam dengan wajahnya yang sudah tidak bisa diartikan lagi.

"udah ya bro, gue mau pulang. dah sore nih" ucap Raja mengakhiri permainan nya

"ah elah, bentar lah bro. masih jam segini juga" balas Rangga

"udah mau magrib bro, gue belum mandi lagi" kata Raja lagi

"ya udah, Lo mandi disini aja" tandas Rangga

"tidur disini aja" lanjut Rangga

"gue mau ngerjain tugas bro. lagi menumpuk tau" tegas Raja

"ya udah, gue mau balik dulu, bye! Kata Raja sambil melangkah menuju pintu keluar.

Sampailah Raja didepan rumahnya, papa nya juga baru pulang kerja. mereka pulang bersamaan.

"udah pulang pa?" tanya Raja

"iya, kamu juga baru pulang? dari mana?" tanya papa nya yang masuk dan diikuti oleh Raja

"Raja dari rumah Rangga pa" jawab Raja

lalu Raja langsung menuju kamar nya untuk mandi karena sudah gerah.