webnovel

Cinta seorang Raja

Dengan alasan apa papa membenci ku? mengapa dari kecil sampai sekarang papa memilih kasih antara aku dengan kakak ku kak Dewa? Apakah aku diciptakan menjadi perusak? Kenapa tidak ada yang peduli dengan ku? Jikalau begitu, mengapa aku mesti dilahirkan? mengapa aku hidup? Bahkan orang yang melahirkan aku pun tidak peduli sama sekali dengan hidup ku? Dan Kapan semua ini akan berakhiiiir? teriak Raja aku benci papa, aku benci kakak, aku benci mama, aku benci hidup, aku benci diriku sendiri. RAJA NARENDRA SANJAYA

Binti_NR · Urban
Not enough ratings
114 Chs

cerita Indra

"ayah udah meninggal waktu gue SMA" ucap Indra menundukkan kepalanya

"sorry ndra, gue bukan bermaksud buat Lo sedih" kata Raja lirih

"gak papa Ja" balas Indra

"ayah meninggal karena sakit paru paru dari gue SD sampai akhirnya ia meninggal waktu gue masih SMA kelas 2" terang Indra

"saat itu juga ibu berjuang mati matian buat hidup Gue dan adik gue, dan gue merasa kasihan sama ibu, dia rela kerja jadi pembantu, tukang cuci bahkan kuli pasar buat biaya sekolah gue" lanjut nya

"dari situ gue merasa kasihan sama ibu gue dan lulus SMA gue mau kerja, tapi dilarang sama ibu gue karena gue udah janji sama ayah buat kuliah akhirnya gue kerja sambil kuliah" tambah Indra

"kerja apa Lo lulus SMA?" tanya penasaran

"apa aja Ja, Gue kerja jadi kuli siang kerja malam kuliah, setelah itu jadi sales, bantu ibu kantin di kampus, untung aja Gue dapat beasiswa jadi masih ada sisa buat kebutuhan adik gue walaupun cuma bisa untuk uang saku aja hahaha" ujar Indra sambil tertawa

"gue salut sama perjuangan Lo Ndra" puji Raja sambil memegang pundak Indra

"terus Lo kok bisa sampai kerja disini?" tanya Raja

"iya, gue kuliah cuma ambil D3 gak sampai sarjana setelah dari situ gue sempet kerja jadi admin Marketing. sebenarnya itu gak cocok sama gue dan gajinya juga gak seberapa. akhirnya, gue coba cari lowongan dan gue temuin Sanjaya Group, PT Sejahtera mulia dan Wijaya Group" terang Indra panjang lebar

"terus setelah gue kirim lamaran ketiga perusahaan itu, setelah seminggu nya dipanggil dan di interview oleh Sanjaya Group. sebenarnya gue dipanggil sama ketiga perusahaan itu, cuma waktu nya duluan Sanjaya Group" imbuh nya

"padahal waktu itu Sanjaya Group udah yang terakhir gue kirim lamaran dan besoknya udah tutup. hahahah....." ujarnya sambil tertawa

"tapi akhirnya kerja disini kan Lo?" sahut Raja

"haha iya, malah Gue betah disini. dari sini gue bisa bantuin ibu gue dan Alhamdulillah sekarang, ibu gue gak kerja kayak dulu lagi. sekarang ibu gue jualan makanan katering" ucap Indra tersenyum

"ternyata diluar sana masih banyak orang yang tak seberuntung gue ya" kata Raja tiba tiba

"iya, Ja. harusnya kita semua bersyukur, kalau kata ibu gue Lo harus bersyukur sebelum nikmat Tuhan dicabut dan Lo jangan menghina orang lain sebelum Lo merasakan nya sendiri" nasehat Indra

"iya, Ndra. pokok nya Lo tetep semangat dan gue salut sama Lo" Kata Raja penuh semangat

"siap ndan!" kata Indra sambil hormat pada Raja

**********************************************

"Pak, saya sudah tau orang yang memakai uang perusahaan untuk pengadaan bahan bangunan" ucap Riska pada Dewa

"Oh ya, siapa orang nya?" tanya Dewa dengan marah

"kemungkinan mandor bangunan itu sendiri pak" jawab Riska

"tau darimana kamu?" tanya Dewa

"saya tau dari orang orang disana dan pas saya datangi kesana untuk menanyakan uang perusahaan, ia seperti gugup begitu pak" jawab Riska

"Ok, panggil kesini suruh menghadap saya" tegas Dewa pada Riska

"baik pak" jawab Riska

Setelah menunggu sekitar 20 menit, mandor itu pun sudah berada di hadapan Dewa.

"apakah bapak memanggil saya?" tanya mandor itu

"iya, silahkan duduk" kata Dewa mempersilahkan

"saya memanggil anda kemari karena ada yang saya tanyakan, mengapa uang untuk beli bahan bangunan kurang?" tanya Dewa

"sa...sayaaa tidak tau pak, dan memang iiitu tidak cukup pak" jawab mandor dengan gugup

"kenapa bisa tidak cukup bukanya uang itu cukup bahkan lebih untuk membeli bahan bangunan?" tanya Dewa meninggi

"yaaa.... me... memang kenyataan nya seperti ituu pak" jawab nya dengan terbata

"pak saya sudah rinci, berapa besar pengeluaran untuk bahan bangunan dan itu uang nya sudah cukup bahkan lebih" Kata Dewa tegas