webnovel

Cinta seorang Raja

Dengan alasan apa papa membenci ku? mengapa dari kecil sampai sekarang papa memilih kasih antara aku dengan kakak ku kak Dewa? Apakah aku diciptakan menjadi perusak? Kenapa tidak ada yang peduli dengan ku? Jikalau begitu, mengapa aku mesti dilahirkan? mengapa aku hidup? Bahkan orang yang melahirkan aku pun tidak peduli sama sekali dengan hidup ku? Dan Kapan semua ini akan berakhiiiir? teriak Raja aku benci papa, aku benci kakak, aku benci mama, aku benci hidup, aku benci diriku sendiri. RAJA NARENDRA SANJAYA

Binti_NR · Urban
Not enough ratings
114 Chs

#2

"Oy, ngapa lu pagi pagi muka dah kayak baju rombeng, kusut amat?" tanya Reno teman sekelas Selin

"lagi bad mood gue" jawab Selin masih dengan muka ditekuk

"lagi kenapa Lo? PMS?" tanya Rania yang duduk disebelah Selin

"enggak lah. males aja gue, tadi gue dianter sama Bokap trus dia bahas soal pacar sama nikah" jelas Selin semakin cemberut

"hahaha..... maka nya cari pacar Lo. jangan jomblo Mulu" ejek Rania

"siapa juga yang mau pacaran, orang gue gak mau pacaran" sergah Selin

"gak mau pacaran apa gak ada yang mau pacari" ejek Reno

"hahaha..... " tawa Rania

"tenang aja Sel, kalau gak ada yang mau, gue siap kok jadi pacar Lo" lontar Reno

"apaan sih kalian sama aja kayak papa tau gak" bentak Selin marah

"ya elah, bercanda doang Sel, baper amat" sewot Reno

"iya, canda sayang" kata Rania sambil merangkul pundak Selin

*************

Di tempat lain, Dewa sedang mengirimkan anak buah nya untuk meeting dengan butik Bu Shinta sekaligus mencari jati diri Bu Shinta.

"Anton, tolong kamu cari tahu latar belakang keluarga nya, siapa sebenarnya orang itu!" perintah Dewa

"baik pak, saya akan kerjakan" patuh Anton

"kalau sudah ada, tolong kabari saya!" perintah nya lagi

"siap, nanti akan segera saya kabarkan" jawab Anton

*************

pukul 12 Selin sudah selesai kuliah, dia langsung ke butik untuk bekerja dan menyerahkan tiket pada Bu Shinta, karena Bu Shinta akan berangkat jam 4 nanti.

"siang mbak Selin!" sapa salah seorang pelayan

"siang" balas Selin sambil tersenyum

"Bu Shinta nya ada?" tanya Selin

"Bu Shinta dari pagi gak ke butik mbak" jawab pelayan itu

"Oh, gitu ya" sahut Selin

lalu Selin mengambil ponselnya dan memencet nomor Bu Shinta.

"hallo Selin" suara Bu Shinta dari sebrang sana

"hallo tante, Selin cuma mau anterin tiket pesawat nya buat nanti penerbangan jam 4" kata Selin

"iya Selin, Tante gak ke butik hari ini. ini baru aja selesai meeting mau menuju jalan pulang" seru Tante Shinta

"oh, kalau gitu. tiket nya biar anter Selin ke rumah Tante aja" ucap Selin

"iya Selin, kamu tahu kan rumah tante?" tanya nya

"tau kok Tante. ya udah, Selin berangkat sekarang" kata Selin lalu mematikan ponselnya

"suruh anterin supir aja deh" batin Selin lalu menuju pintu keluar

***********

Sampailah Selin di rumah Bu Shinta, sepertinya Bu Shinta baru sampai juga, karena ada mobil yang keluar dari rumah Bu Shinta.

Selin pun segera turun dan memencet bel rumah Bu Shinta. tak lama, Selin dipersilakan masuk oleh seorang pelayan di rumah itu.

"Ini Tante tiket nya" kata Selin menyerahkan tiket pesawat kepada Bu Shinta

"iya terima kasih Selin" ucap Bu Shinta

tiba tiba Selin teringat Raja yang meminta bantuan nya. Selin pun segera membuka pembicaraan untuk itu.

"ya, setidaknya sedikit bisa membantu" batin Selin

"mm.... Tante kesana mau cari anak Tante ya?" tanya Selin dengan hati hati

"nggak Selin, Tante kesana cuma mau urus bisnis" jawab nya

"lagian anak Tante juga gak disana" lanjut bu Shinta

"trus dimana mereka?" tanya Selin penasaran

"mungkin disini" jawab Tante Shinta lesu

"maafkan Selin ya Tante" ucap Selin lirih

"gak papa nak" singkat nya

"sebenarnya Tante rindu sekali dengan mereka tapi..... apa daya mereka tidak bisa di samping Tante" tambah Tante Shinta dengan sedih

"Tante yang sabar ya" kata Selin sambil mengusap punggung Tante Shinta