3 TANTE LINDA

"Bang Abi...gimana janji dengan tante Linda, apakah bisa malam ini?" tanya Stefi.

Abimanyu yang sedang mengasah pisaunya terdiam sejenak.

"Oke...bilang sama tante linda jam sembilan malam di club biasanya." jawab Abimanyu melanjutkan kembali mengasah pisaunya.

"Bang...di pasar banyak rumor kalau Benny habis-habisan menantang tarung di atas ring, dia bilang Bang Abi banci jika menolak tantangannya. Apa yang harus kita lakukan Bang?" tanya Stefi lagi

"Bilang aja...kapan dan di mana? aku akan datang." jawab Abimanyu lagi, mengasah pisaunya semakin cepat, di rabanya garis pisau yang baru di asahnya, sudah sangat tajam, Abimanyu bangun dan segera masuk ke kamar mandi untuk mempersiapkan dirinya melayani tante Linda.

"Huaaaahhhhhh...tampan sekali Babang Abi malam ini ya." puji Stefi saat melihat Abimanyu keluar dari kamarnya.

Dengan kemejanya warna biru tua, dengan dua kancing di biarkan terbuka, di balut celana jeans biru gelap menambah ketampanan dan kejantanan seorang Abimanyu.

Abimanyu mengacak-ngacak rambut Stefi, mendengar mulut Stefi yang tak berhenti menyerecos.

"Nanti malam, kalau aku belum pulang jangan pernah membukakan pintu ya." ucap Abimanyu mengingatkan Stefi.

"Siap Bang." sahut Stefi cepat.

"Selamat menikmati kencan malam ini ya Bang." lanjut Stefi mengantar Abimanyu sampai depan rumah.

Abimanyu melangkahkan kakinya dari tempat kumuh itu untuk naik ke jalan raya besar. Di sudut rumah kosong yang tidak seberapa jauh dari rumah Abimanyu, nampak laki-laki dengan dua mata yang memerah, dengan sebuah senyuman yang menyeringai.

"Kita lihat sebentar lagi Abi...apa yang akan kamu lakukan jika teman bancimu itu aku siksa sampai mati." desis laki-laki itu sambil menginjak sisa puntung rokok yang dari tadi di hisapnya.

Di club malam yang hingar bingar, Abimanyu melangkah masuk, Di buka ponselnya yang ada pesan masuk dari Stefi, jika Linda sudah berada di kamar nomor delapan belas sedang menunggunya. Abimanyu ke tempat temannya Luwis yang berada di tepat bartender,

"Luwis...kalau nanti Jonny datang bilang tunggu aku di ruang biasanya, dan juga tolong siapkan berapa wisky dan vodka ya, kita akan bersenang-senang malam ini." ucap Abimanyu dan memandang ke sekeliling pengunjung club.

Sedikit minum wine , Abimanyu berjalan naik tangga dan menyusuri lorong kamar yang berjejer rapi, ada empat lantai club bintang sinar, hampir menyerupai sebuah hotel, karena yang mempunyai club seorang pentolan di kota S maka club bintang sinar tetap bertahan sampai sekarang.

Di depan kamar nomor delapan belas, Abimanyu mengetuk pintu hanya sekali sebagai kode darinya.

Selang beberapa detik , pintu kamar terbuka, nampak seorang wanita yang sedikit lebih berusia di atasnya, berwajah sangat cantik, dengan gaun merahnya yang menyala terang. "Inikah Linda pelanggan barunya yang sangat kaya raya, yang berani membayarnya lebih dahulu dengan memberi tiga kali lipat dari harga tarifnya." seloroh Abimanyu dalam hati.

"Masuklah Abi." kata Linda dengan sangat anggumnya. Abimanyu setengah sadar masuk ke dalam kamar Linda.

"Aku harus duduk di mana sekarang?" tanya Abimanyu yang tak ubahnya bertanya pada sang majikan dan dia sebagai budaknya.

"Duduklah di ranjangku Abi." jawab Linda dengan suara mendayu, menggetarkan birahi Abimanyu sebagai seorang laki-laki. Abimanyu melangkah dengan pelan dan duduk di tepi ranjang milik Linda.

Mata Abimanyu memandang ke sekeliling ruangan kamar Linda, kamar ini adalah kamar VIP kamar yang paling mahal di club bintang sinar.

"Apakah aku harus memulainya sekarang?" tanya Abimanyu, tubuhnya sedikit gerah, ingin mengakhiri pertemuan ini agak sedikit cepat.

"Tidak perlu tergesa-gesa Abi...santai saja, bukannya aku mendapatkan waktu dua jam untuk bisa bersamamu?" tanya Linda balik. kedua tangannya menangkup wajah Abimanyu dan mencium sekilas bibir bawah Abimanyu yang sangat seksi.

"Tunggu sebentar...aku segera kembali." lanjut Linda. memutar tubuhmya dan masuk ke.kamar mandi. Abimanyu meraba bibirnya yang tersentuh bibir merah Linda.

"Hemmmm lumayan juga rasanya." bibir Abiamanyu tersenyum, nampaknya pelanggannya kali ini adalah wanita yang sangat profesional lebih berani dan menantang.

Linda keluar dari kamarnya hanya dengan memakai bra menutup payudaranya, dan pinggulnya ke bawah tertutup sehelai kain yang tembus pandang. penampilan kejutan yang di berikan Linda sungguh sangat menggoda birahi Abimanyu.

Linda berjalan pelan menghampiri Abimanyu yang mulai merasakan ketegangan miliknya yang di bawah. Dengan loncatan kecil ke atas ranjang, Linda memeluk dari belakang leher Abimanyu, di rabanya dada Abimanyu yang tumbuh bulu-bulu halus di sana.

Dengan kecupan kecil di pipi Abimanyu, Linda melepas satu-satu kancing kemeja Abimanyu dan melemparkan jauh saat kemeja itu sudah terlepas dari dada sixpack Abimanyu.

Linda meraba dan membelai dada Abimanyu dengan nakal, seraya menciumi punggung Abimanyu yang nampak terlihat kokoh. Abimanyu merasakan gejolak di seluruh aliran tubuhnya. Tanpa menunggu gerakan Linda selanjutnya, Abimanyu menarik tubuh Linda dan membantingnya pelan di atas ranjang, dengan gairahnya yang sudah memuncak dan miliknya yang sudah begitu tegang, Abimanyu melucuti semua yang menempel di tubuh sintal Linda.

Dengan ciuman yang brutal di sekujur tubuh Linda, Abimanyu melepas celananya serta dalamannya. Mata Linda menerawang melihat betapa besar milik Abimanyu, Dengan sekali tindih Abimanyu mengunci tubuh Linda, yang bergelenjang mengeluarkan desahan dan lenguhan saat bibir Abimanyu mencium, menyesap dan mengigit daerah leher serta kedua payudaranya.

Kebrutalan Abimanyu sampai pada puncaknya saat Linda mengeluarkan orgasmenya, lenguhan panjang Linda membuat milik Abimanyu segera masuk menerjang lubang milik Linda, dengan sekali sentakan serta goyangan pinggulnya yang turun naik, membuat mata linda meredup merasakan kenikmatan yang di berikan Abimanyu.

Berulang-ulang Abimanyu menyentakkan pinggulnya memasukkan miliknya lebih dalam, dan pada klimaksnya Abimanyu dengan cepat mengeluarkan cairannya di atas perut Linda dengan lenguhan panjang, Lindapun mengeluarkan lenguhan yang tak kalah keras.

Abimanyu yang sudah mengeluarkan gairahnya, segera bangkit dari tidurnya dan langsung masuk ke kamar mandi dan membersihkan badannya yang terasa lengket. Tubuh Linda masih terasa lemas tak bertenaga terbaring di atas ranjangnya. Gairahnya telah terpenuhi dan sangat puas dengan pelayanan Abimanyu, Ciuman dasyat dan milik Abimanyu yang sangat besar bagai candu di hati Linda.

"Hemmm aku tidak akan melepaskanmu Abi...kamu harus menjadi milikku...aku tidak rela kamu bercinta dengan yang lainnya, berapapun banyak uang yang harus aku keluarkan untuk memilikimu." senyum menyeringai nampak di bibir Linda yang cantik.

Abimanyu keluar dari kamar mand, sudah lengkap memakai kemeja dan celananya.

"Aku tunggu di bawah, waktumu tinggal setengah jam lagi." ucap Abimanyu dengan rambutnya yang sedikit basah.

Linda meloncat turun dan menubruk tubuh Abimanyu yang sangat kekar.

"Aku minta dua jam lagi hari ini, aku ingin kamu menemaniku sampai tengah malam." sahut Linda.

"Maaf, tidak bisa...aku harus pulang malam ini." ucap Abimanyu dan segera keluar dari pintu meninggalkan kekesalan di hati Linda.

"Lihat saja Abi...kamu akan segera menjadi milikku." desis Linda dengan kedua tangan mengepal.

avataravatar
Next chapter