webnovel

Semoga Yang Mulia Nizam, Panjang Umurnya

Amrita begitu terkejut ketika kemudian datang beberapa pelayan dan mendandaninya dengan pakaian pengantin miliknya sendiri. Di dalam kamar Pangeran Husen dia didandani dengan cepat karena semua sudah menunggu kedatangannya. Air matanya yang berderai segera di hapus oleh pelayan yang sedang meriasnya.

"Yang Mulia, Tuan Putri mohon jangan menangis lagi. Riasannya nanti tidak akan menempel " Kata Si Pelayan itu dengan takut - takut. Amrita biasanya akan marah jika ada pelayan yang berani berkata seperti ini kepadanya.

Di tangannya semua benda bisa jadi senjata dan Ia bisa membunuh siapapun hanya dengan menjentikan jarinya. Hatinya sangat keras karena dia bersama Pangeran Abbash menjelajahi benua untuk membunuh siapa saja yang menghalangi jalannya Pangeran Barry. Tetapi Ia tidak melakukan semua itu untuk Pangeran Barry, Ia melakukannya untuk Pangeran Abbash.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com