Nizam menoleh ke arah Alena yang sedang cemburu kepada Nizam dan sambil mengerutkan keningnya Nizam berkata, "Mengapa kau jadi aneh begitu? Apa Aku mengatakan kalau Aku menyukai Lila?" Kata Nizam.
"Pandangan matamu itu begitu berbinar - binar?" kata Alena sambil menahan tangis karena cemburu. Nizam malah mengulurkan tangannya di bawah dan mengelus paha Alena dengan lembut.
"Ini bukan pandangan berbinar - binar tetapi pandangan mata takjub. Pangeran itu seperti binatang liar yang lepas kendali selama ini. Ia bisa tidur dengan siapa saja yang Ia sukai. Tetapi kini binatang liar itu sudah memiliki pawangnya. Lila sungguh pasangan yang sangat tepat untuk Pangeran Abbash" Kata Nizam sambil tersenyum dengan mata redup. Alena jadi merinding, dia menyapu tangan suaminya menggunakan tangan kirinya sehingga tangan suaminya terlepas dari pahanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com