Gabriel yang malam itu masih terus memeluk tubuh Naya tidak mau melepaskan pelukannya dan Dia terus menangis di pelukan wanita yang masih di cintainya itu.
"Maafkan aku Sayang,Aku tahu Kamu masih marah sama Aku,Aku janji akan perbaiki semuanya,tolong maafkan Aku sayang, Aku mohon", Gabriel semakin erat memeluk tubuh wanita cantik itu dan tangisannya semakin kuat.
Naya mencoba melepaskan pelukan Gabriel,tanpa terasa butiran kristal bening sudah menganak sungai di kelopak matanya yang sebentar lagi akan tumpah,namun Laki-laki itu tidak membiarkan pelukannya terlepas.
Naya memang tidak pernah bisa melupakan Gabriel,cintanya begitu dalam kepada Laki-laki yang sudah menyakitinya itu,rasa bencinya kalah dengan rasa cinta dan sayangnya terhadap Gabriel,Naya tidak mampu membendung lagi kristal bening yang sudah menganak sungai di kedua kelopak matanya Dia berusaha membalas pelukan laki-laki bertubuh kekar itu, sebenarnya Dia tidak ingin marah pada Laki-laki yang saat ini memeluknya namun dia hanya ingin penjelasan dari orang yang masih di cintainya itu.
Mereka berdua menangis dan saling berpelukan erat,setelah beberapa menit berpelukan Gabriel pun melepaskan pelukannya dan mereka berdua saling menghapus butiran kristal bening yang membasahi wajah mereka.
Gabriel duduk di sofa dan di susul oleh Naya yang duduk di sampingnya, laki-laki itu memegangi tangan wanita yang masih di cintainya dan menyenderkan kepalanya di bahu wanita itu dengan penuh kemanjaan.
"Sayang,maukah Kamu memulai semuanya dari awal lagi bersamaku?tanyanya sambil terus mengelus elus punggung tangan Naya dengan jari-jari tangannya.
"Aku tidak pernah bisa membencimu,sekalipun Kamu sudah melukaiku,namun aku hanya ingin penjelasan darimu kenapa Kamu pergi begitu saja dan memutuskan hubungan yang sudah Kita jalani selama 3 tahun ini?kenapa berbulan bulan Kamu tidak datang padaku untuk menjelaskan semua itu?tanya Gadis cantik yang ada di sebelah Gabriel dengan nada yang terisak Isak.
Gabriel mengangkat kepalanya dari pundak Naya dan membalikan posisi tubuhnya menghadap Gadis yang ada di sampingnya,Dia memeluk Gadis itu dari samping dan kembali meneteskan kristal bening dari kelopak matanya.
"S-sayang,A-aku tidak bermaksud untuk menyakiti Kamu dan aku tidak pernah mau berpisah dengan Kamu,hanya saja Aku harus menghindar darimu untuk beberapa waktu,agar keluarga Ku tidak memaksa ku untuk menikahi Wanita pilihan mereka,mereka mengancam ku untuk menikahi Wanita itu jika Aku tidak meninggalkan mu,"jawabnya sambil terus menangis tanpa henti dengan nada terbata-bata
"Namun setelah berbulan bulan jauh dari Kamu,Aku baru menyadari kalau Kamu begitu berarti untukku,Aku tidak bisa hidup tanpa Kamu Sayang,Aku memutuskan untuk kembali bersamamu,meski mereka menentang hubungan Kita,Aku akan tetap berada di sampingmu dan tidak akan pernah meninggalkan mu lagi,Kita akan sama-sama berjuang untuk mendapatkan restu Keluarga besar ku,dengan bantuan dari nenekku."sambung Gabriel menjelaskan semuanya kepada Naya,pelukan yang Dia berikan kepada wanita itu belum di lepaskannya.
Naya melepaskan pelukan Gabriel dan menghapus butiran kristal bening yang sedari tadi membasahi wajah tampannya itu dan wanita itupun kembali membalas pelukan Laki-laki yang dari tadi berada di sampingnya.
"Sudahlah kenapa Kamu harus menentang keputusan Mereka?mungkin Aku memang bukan lah wanita terbaik untukmu menurut Mereka"jawabnya sambil terus melepaskan pelukannya.
Naya kembali duduk berhadap di satu sofa yang sama dengan Gabriel,Lelaki bertubuh tinggi itu memegang kedua tangan Gadis yang berada di hadapannya dan mencium lembut tangan itu.
"Aku tidak ingin kehilanganmu Nay,Aku sangat mencintaimu,hidupku tidak berarti tanpa Dirimu,Ku mohon Kamu jangan bicara begitu,Aku yakin suatu hari nanti Keluarga ku bisa menerima hubungan Kita,Aku akan buktikan kepada Mereka kalau Kamu adalah Gadis yang tepat yang pantas menemani hidupku,"Gabriel terus meyakinkan Naya. "Ku harap Kamu mau berjuang bersama denganku dalam suka maupun dukaku" sambungnya.
Naya menganggukkan kepalanya dan kembali meneteskan kristal bening yang sedari tadi sudah menganak sungai di kelopak matanya, Gabriel pun merasa sangat bahagia dengan jawaban Naya meski hanya lewat isarat,dengan tersenyum lebar penuh kebahagiaan laki-laki itu memeluknya.
"I-itu berarti Kamu bersedia membuka kembali lembaran baru hubungan Kita?"tanyanya dengan penuh semangat kepada wanita yang berada di hadapannya.
Naya hanya menganggukkan kepalanya memberi tanda kalau Dia setuju dengan ajakan Gabriel untuk memulai kembali hubungannya,karena rasa cintanya yang begitu dalam kepada Laki-laki yang sedang bersamanya,Dia sampai lupa kalau Dia juga tengah menjalani hubungan asmara dengan Rama,orang yang sudah sangat baik kepadanya dan sudah membantunya bangkit dari kesedihan saat Gabriel meninggalkannya.
Saat Gabriel melihat arlojinya menunjukan waktu pukul 00,00 Dia pun meminta ijin untuk pulang.
"Sayang,Aku pamit pulang dulu ya,besok aku akan datang untuk menemui Kamu setelah pekerjaanku selesai,dan sampaikan juga sama Bapak dan Ibu klw Aku pamit!Aku tidak enak kalau harus membangunkan mereka,Gabriel berpamitan kepada Naya sambil mencium kening Gadis yang berdiri di hadapannya.
Naya mengantar Gabriel sampai ke depan pintu.
"Hati-hati ya!"Naya tersenyum sambil melambaikan tangannya kepada lelaki yang ada di hadapannya. Gabriel pun pergi meninggalkan rumah kekasihnya,Naya mengunci pintu dan berjalan menuju kamar pribadinya,hendak beristirahat karena malam sudah semakin larut.
Saat Naya membuka pintu kamarnya terdengar suara panggilan masuk dari ponselnya,Dia pun buru-buru meraih ponsel yang ada di meja riasnya hendak menjawab panggilan masuk di ponselnya.
Belum sempat di jawab namun panggilannya keburu berhenti,Dia melihat sudah ada 20 mised call dari Rama,Dia pun mencoba menghubungi nomor Rama,namun dari dalam ponsel terdengar suara operator memberi tahu kalau nomor yang di tuju nya tidak aktif, berkali kali Dia terus mencoba namun hasilnya sama.
'bagaimana ini apa yang terjadi denganku,karena kedatangan Gabriel,aku sampai lupa dengan Rama,Dia pasti marah kepada ku' gumamnya dalam hati.
Naya kembali meletakkan ponselnya di meja kecil yang berada di samping tempat tidurnya dan menyambungkan charger ke ponselnya.
"Sudahlah biar aku jelaskan besok pagi di kantor,kalau ponselku tertinggal di kamar,sedangkan Aku berada di ruang tamu,dia pasti akan mengerti," ucapnya sambil duduk di atas kasur empuknya,Dia pun membaringkan tubuh indahnya di atas kasur dan menarik selimbut yang ada di tempat tidurnya bola matanya yang indah memandangi langit-langit kamarnya,namun Dia tidak ingin melamun Dia pun segera mematikan lampu kamar dan menyala kan lampu tidur.
Gadis cantik itupun perlahan menutup kedua kelopak matanya yang indah untuk segera beristirahat,agar besok pagi Dia bisa kembali beraktivitas seperti biasa dengan tubuh yang sehat dan jiwa yang tenang,agar Dia bisa menghadapi hari-harinya dengan penuh semangat.