Rama begitu perhatian dengan Naya, Dia tidak tega melihat kekasihnya akhirnya Rama menghampiri Naya dan mengajaknya bicara.
"Ada apa Nay?"ucapnya seraya menghampirinya dan duduk di kursi yang ada di sebelah Naya.
Naya hanya tertunduk dan mencoba untuk menetralkan perasaannya,Ia pun tersenyum ke arah Rama.
"Tidak ada apa-apa,boleh Saya bertanya?"imbuhnya
"Tentu saja,kenapa tidak."jawabnya sambil memegang kedua tangan kekasihnya.
"Tadi pagi Kita tidak jadi sarapan bersama,apa nanti Kita bisa makan siang bersama?"tanyanya
Rama terdiam sesaat sambil tersenyum ke arah kekasihnya.
"Tentu saja,kenapa tidak."jawabnya seraya melayangkan senyuman manis ke arah kekasihnya.
Mendengar jawaban dari Rama,Naya menjadi lega dan membalas senyuman kekasihnya itu.
"Kalau begitu, Saya kembali ke ruangan Saya dulu untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertunda."ucapnya seraya bangun dari tempat duduknya.
Rama hanya mengangguk dan tersenyum melihat sikap kekasihnya.
Naya pun segera keluar dari ruangan Rama dan kembali ke ruangannya.
Sementara Rama kembali ke kursi kerjanya dan segera mengambil ponsel yang dia letakkan di atas meja kerjanya,Dia mencoba menelpon seseorang dari ponsel pintarnya.
"Hallo Ir,sepertinya Kita batalkan saja rencana makan siang Kita nanti,Naya mengajakku makan siang bersamanya."ucapnya kepada seseorang di telpon. Dia pun langsung mengakhiri panggilannya dan menaruh ponselnya kembali di atas meja kerjanya.
Sementara itu di ruang kerja Naya sedang mengerjakan pekerjaannya di laptop kesayangannya, tiba-tiba terdengar suara pintu di ketuk dari luar, Dia pun mempersilahkab orang yang mengetuk pintu itu masuk.
"Masuk lach" ucapnya.
Ternyata yang mengetuk pintu kerjanya adalah Irma, Irma pun segera masuk dan duduk di hadapan Naya.
Naya segera menghampiri sahabatnya itu.
"Ada apa Ir?kenapa tiba-tiba Kamu ke ruanganku?"tanyanya
"Kamu hebat Nay, Kamu bilang apa ke Pak Rama,sampai Dia membatalkan makan siang denganku?"tanyanya
"Apa Dia sudah mengabarimu Ir?"
Irama menganggukkan kepalanya.
"Aku hanya menunjukkan wajah memelasku di hadapannya dan bilang kalau Aku ingin makan Siang dengannya."jawabnya seraya tersenyum dan tertawa kecil.
"Wah, Kamu hebat,itu artinya Pak Rama sangat mencintaimu Nay, Dia selalu ada untukmu di saat Kamu membutuhkannya."ucapnya.
Mendengar perkataan sahabatnya,gadis cantik itu langsung tertunduk dan terlihat gelisah,dalam hati dia bertanya.
'apakah Aku salah,karena sudah menyakiti dua orang laki-laki yang sangat menyayangiku?' ucapnya dalam hati
Melihat sahabatnya yang tiba-tiba terdiam dan tertunduk, Irma mencoba bertanya dengan nada yang sangat lembut,sembari memegang tangan sahabatnya yang duduk tepat di hadapannya.
"Nay, Kamu kenapa melamun?apa Kamu teringat akan Gabriel?" Tanyanya.
Naya pun mengangkat kepalanya dan menatap ke arah sahabatnya dengan mata yang berkaca-kaca,tanpa ragu Ia memeluk sahabatnya.
"Irama, Aku sungguh merasa sangat bersalah,karena sudah mempermainkan dua hati, sebenarnya Aku tidak ingin melakukan semua ini Ir."ucapnya dengan nada terisak di pelukan sahabanya.
Mendengar itu, Irma melepaskan pelukan sahabatnya dan memegang kedua tangan sahabatnya,dengan nada yang sangat lembut Irma mencoba menenangkan Naya.
"Naya, sahabatku,ini bukan salahmu,ini ujian dalam hidupmu, Kamu harus bisa mengambil keputusan yang terbaik, mintalah petunjuk dari Allah SWT dalam solatmu,agar Kamu tidak salah memilih !" Ucapnya seraya tersenyum lembut kepada sahabatnya.
Naya tak kuasa menahan bulir bening yang sejak tadi sudah menganak sungai di kedua kelopak matanya,akhirnya bulir bening itupun mengalir membasahi kedua pipi mulusnya, Gadis cantik itu hanya bisa menganggukan kepalanya dan membalas senyuman sahabatnya.
Melihat bulir bening yang mengalir dari kedua kelopak mata sahabatnya, Ia pun segera mengusap cairan bening itu agar tidak semakin deras,sambil berkata.
"Tenangkan hati Kamu Yach Nay, Aku kembali ke ruanganku dulu !" Ucapnya.
Irma pun berjalan menuju ke luar ruangan dan meninggalkan sahabatnya.
Setelah Irma pergi,Naya kembali duduk di kursi kerjanya dan menatap ke layar laptop yang ada di hadapannya, sepertinya Ia tidak sanggup untuk meneruskan pekerjaannya, Ia pun memilih untuk menutup laptopnya.
Saat Naya hendak bangun dari tempat duduknya, tiba-tiba ponsel pintarnya berdering, Ia pun segera melihatnya dan ternyata Gabriel yang menelponnya,namun Ia tidak menjawabnya, Ia mengabaikan panggilan dari kekasihnya itu.
Ia melihat benda bundar yang melingkar di pergelangan tangannya, menunjukkan pukul 11,30 Dia pun segera bersiap-siap untuk menemui Rama dan makan siang bersamanya,namun sebelum berangkat menemui Rama Dia mengambil ponsel pintarnya dan membuka logo berwarna hijau lalu dia menulis sebuah pesan yang Dia tujukan untuk kekasihnya Gabriel.
[Sayang,maafkan Aku,hari ini Aku sibuk,tolong jangan telpon Aku dulu,nanti jika pekerjaanku sudah selesai Aku janji akan langsung menghubungimu.]
Setelah mengirimkan chat kepada Gabriel Naya langsung mematikan ponsel pintarnya dan menunggu Rama menjemputnya.
Setelah Naya merapihkan ruangannya tidak lama kemudian terdengar suara pintu di ketuk dari luar, Dia pun mempersilahkan orang yang berada di luar ruangannya untuk masuk.
"Masuk lach !"ucapnya.
Ternyata yang mengetuk pintu adalah Rama, Ia pun masuk dan segera mengajak nya untuk pergi ke sebuah kafe yang tidak jauh dari kantor mereka.
"Apa Kamu sudah selesai dengan semua pekerjaan mu Nay?"tanyanya.
Naya segera melihat ke arah sumber suara itu dan menjawabnya.
"Iya, Saya sudah selesai Pak."
"Kalau begitu,mari Kita berangkat makan siang !"ajaknya.
Gadis cantik itupun hanya menganggukan kepalanya dan berjalan menuju ke arah Rama,yang berada di dekat pintu.
Mereka berdua berjalan menuju loby kantor,di tengah perjalanannya Rama,mencoba menggandeng tangan kekasihnya, Naya sebenarnya merasa tidak nyaman dengan keadaan itu,namun Dia hanya pasrah,karena Dia tidak ingin membuat Rama,semakin curiga kepadanya.
Sepanjang perjalanan menuju loby kantor banyak pasang mata yang melihat pemandangan itu,mereka yang melihatnya tersenyum penuh rasa hormat kepada mereka berdua.
Melihat itu, Gadis cantik berkulit putih itu merasa semakin tidak nyaman, Dia berusaha melepaskan tangan kekasihnya,dengan berpura-pura memperbaiki hijabnya.
"Maaf Pak,hijab Saya terasa kurang nyaman,apa bisa saya ke toilet sebentar, silahkan Bapak duluan,nanti Saya menyusul."imbuhnya
Dengan perasaan sedikit kecewa laki-laki berkulit putih itu pun meng iya kan.
"Baiklah Nay, Aku tunggu di mobil Yach,cepat menyusul ya Nay !" Imbuhnya.
"B-baik,Pak."
Gadis itupun langsung berjalan berbelok menuju toilet yang ada di kantor itu,setelah di rasa cukup jauh dengan Rama, Ia pun menarik nafas panjang guna menetralkan perasaannya.
Saat Gadis cantik itu keluar dari toilet dan berjalan menuju ke parkiran Tiba-tiba seseorang memegang pundaknya dari belakang,sontak Ia pun kaget dan menoleh ke arah belakang,betapa terkejutnya Gadis berkulit putih itu ketika melihat sahabatnya Irma sudah berada di belakangnya.
"Kamu ini Ir,bikin Aku jantungan saja."imbuhnya.
Mereka berdua pun berjalan bersama menuju ke lantai dasar dan Irma mulai menjelaskan.
"Maaf dech,sebenarnya dari tadi Aku mengikuti Kamu Nay, Aku melihat semua kegelisahan yang Kamu rasakan saat Pak Rama,menggandeng tangan Kamu,makanya Aku mengikuti Kamu sampai kesini."jelasnya.
"Iya Ir, Aku sungguh tidak nyaman dengan semua ini,tapi Aku tidak berdaya, Aku tidak ingin melukai hatinya,mungkin hari ini Aku akan jujur kepadanya,kalau sebenarnya aku tidak pernah mencintainya."jawabnya.