Adzan subuh sudah berkumandang,namun Naya masih terlelap tidur, Dia belum bangun karena semalam Dia tidur hampir pagi.
Gabriel yang tertidur di sofa yang berada di ruang tengah lantai dua di kagetkan dengan suara anak-anak yang sedang bermain berlarian di dekatnya.
"Aduh berisik sekali kalian ini,pergi sana,ganggu orang lagi tidur aja,"Gabriel menutup telinganya dengan bantal yang ada di dekatnya dan mengusir anak-anak yang berlarian di dekatnya.
Anak-anak itupun berlarian menuju lantai bawah,di tangga mereka bertemu dengan nenek buyut mereka.
"Ech jangan lari-larian nanti jatuh"imbuh nenek buyutnya.
"Iya Nek,maaf tadi Om marahin Kita-kita yang lagi main jadi kita semua mau main di luar saja Nek" ucap salah satu anak perempuan.
" Ya sudah main sana,tapi inget jangan lari-larian,putri dimana Om?"tanya nenek kepada cicitnya.
"Disana Nek, Om lagi tidur di sofa ruang tengah di lantai atas" ucapnya.
Anak-anak itu segera turun tangga menuju halaman dan Nenek meneruskan langkahnya menuju ke lantai dua, sesampainya di ruangan dimana Gabriel masih tertidur nenek segera menggoyangkan tubuh Gabriel dan membangunkannya.
"Biel, Biel bangun sudah siang,"ucap Nenek sembari terus menggoyang goyangkan tubuh cucunya itu.
"Iya Nek,"ucap Gabriel sambil mengulet dan mengucek kedua kelopak matanya.
"Bangun,habis itu lihat Naya di kamarnya,sudah bangun atau belum ! Jika sudah suruh Dia turun untuk sarapan bersama." Imbuhnya
Gabriel segera berjalan menuju ke kamar pribadinya hendak membangunkan kekasihnya,sesampainya di depan pintu kamar Dia segera mengetuk pintu sebanyak 3x,tidak lama pintu di buka dari dalam.
"Sayang,maaf ya Aku kesiangan,"ucap Naya saat membuka pintu dan yang Dia lihat Gabriel yang datang.
tanpa menjawab Laki-laki tampan itu segera masuk ke dalam kamarnya dan membaringkan tubuhnya di atas kasur yang masih berantakan,karena Naya belum sempat merapikannya karena Dia baru saja terbangun saat Gabriel mengetuk pintu kamar.
Naya mengikuti kekasihnya dan duduk di samping tempat tidur.
"Sayang,kenapa Kamu tidur lagi?apa Kamu masih mengantuk?"imbuhnya seraya mengusap kepala kekasihnya yang sedang tidur tengkurap di atas kasur.
Saat Naya hendak bangun dari tempatnya duduk,tiba-tiba tangan kekasihnya menarik tangannya hingga membuatnya terjatuh di atas tubuh Gabriel.
Untuk beberapa detik mereka saling berpandangan,namun Naya segera bangun dan kembali duduk di samping kekasihnya, Gabriel pun bangun dan duduk berdampingan dengan Naya, laki-laki tampan itu tersenyum ke arah kekasihnya dan tangannya memegang pipi mulus gadis cantik itu sambil berkata
" Pergilah mandi,aku tunggu Kamu disini,setelah itu Kita turun dan sarapan bersama" imbuhnya.
Gadis cantik itu hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya,Dia bangun dan berjalan menuju kamar mandi yang masih berada di dalam kamar itu.
Setelah selesai membersihkan tubuhnya gadis cantik itu hendak mengganti pakaiannya,namun Ia lupa saat masuk ke kamar mandi,Dia tidak membawa baju ganti,sedangkan di kamar ada Gabriel yang sedang menunggunya.
" Ya ampun kenapa Aku bisa lupa membawa baju ganti,bagaimana ini," gerutunya sambil terus mondar mandir di dalam kamar mandi dengan hanya menggunakan sehelai handuk di tubuhnya.
Tidak berapa lama pintu kamar mandi di ketuk dari luar.
"Sayang, Kamu masih lama mandinya?perasaan hampir setengah jam Kamu di dalam,kamu baik-baik saja kan sayang?"Gabriel memanggilnya dari dalam kamar.
"I-iya Sayang,Sayang Aku bisa minta tolong tidak sama Kamu?"Naya menjawab dari dalam kamar mandi dengan nada yang terbata bata.
"Iya,minta tolong apa sayang?"jawabnya
"Kamu tolong keluar dulu Yach dari dalam kamar !" Perintahnya kepada Gabriel.
"Tapi, kenapa Sayang?" Gabriel bertanya kembali dengan rasa heran.
"B-begini Sayang, Aku lupa membawa baju ganti,dan Aku hanya memakai handuk saja,jadi Aku mau mengganti pakaianku dulu,makanya Aku minta tolong Kamu untuk keluar kamar sebentar saja."imbuhnya.
"Baik lah, Aku keluar sekarang Yach" jawabnya.
" Benar ya, Kamu jangan bohong."
"Iya, Aku tidak akan bohong."
Gabriel berpura pura melangkah dan membuka pintu lalu menutupnya,padahal Dia masih berada di dalam kamar dan tidak keluar.
Dari dalam kamar mandi Naya mengira kalau kekasihnya sudah pergi keluar, Dia pun segera keluar dari dalam kamar mandi untuk mengganti pakaiannya,saat Dia keluar dan menutup kembali pintu kamar mandinya,alangkah kagetnya saat Dia membalikan tubuhnya, Dia melihat kekasihnya yang masih berada di dalam kamar.
Naya mencoba berlari menuju tempat tidur dan mengambil bedcover untuk menutupi seluruh tubuhnya,dengan muka pucat karena ketakutan dia duduk di atas tempat tidur dengan menutupi semua tubuhnya dengan bedcover.
"Ke-kenapa kamu bohongin Aku,A-aku kan mau mengganti pakaian,kenapa Kamu masih di dalam,tadi Kamu bilang mau keluar" ucapnya dengan terbata bata karena ketakutan.
Namun laki-laki yang di cintainya malah berjalan melangkahkan kakinya menuju kepadanya,hendak mendekatinya.
Naya yang melihat itu semakin ketakutan,Dia hendak bangun sambil terus menutupi seluruh badannya dengan bedcover,keringat dingin sudah keluar dari dalam tubuhnya karena rasa takutnya.
"Kamu mau apa?" Imbuhnya sambil terus menghindari Gabriel.
Namun Gabriel tetap berjalan mencoba untuk mendekatinya.
"Sayang, Kamu tidak usah takut,aku hanya ingin memeluk kamu saja" imbuhnya sambil terus berjalan semakin dekat dengan Naya.
Naya semakin ketakutan Dia terus berjalan mundur,hingga tubuhnya terpojok di dinding kamar, Dia bingung harus bagaimana,bulir bening yang sudah menganak sungai di kelopak matanya harus luruh saat Gabriel semakin dekat dengan tubuhnya dan menempelkan tangannya di tubuh indahnya yang di tutupi selimbut.
Naya ketakutan sampai tubuhnya lemas hingga dia duduk di pojokan kamar Gabriel.
"Jangan,jangan lakukan ini padaku,"Naya menangis dan memohon kepada Gabriel untuk menjauhinya.
Namun Laki-laki yang sangat mencintainya itu malah semakin memajukan wajahnya dan mencoba mencium bibir Naya.
"Sayang, Aku sangat mencintaimu, bolehkah Aku mencium bibir indahmu sekali saja" sambil berbicara Gabriel memaksakan dirinya untuk mencium bibir Naya.
Seketika itu Naya meronta dan hendak berteriak namun bibir Gabriel begitu sulit untuk di lepaskan dari bibirnya,dan kedua tangannya memegangi tubuh Naya yang di tutupi oleh bedcover.
Naya yang tidak kuasa melepaskan genggaman tangan kekasihnya dan tidak mampu berteriak hanya meneteskan air mata.
Naya tersadar saat bibir Gabriel mendekati bibirnya,Dia menyadari kalau Gabriel di pengaruhi oleh minuman beralkohol.
Setelah memeluk dan mencium bibir kekasihnya Gabriel segera melepaskannya,karena dia melihat air mata yang terus mengalir dari kedua kelopak mata kekasihnya.
"M-maafkan Aku, Sayang" ucapnya sambil membalikan tubuhnya dari Naya
"A-aku tidak sengaja melakukannya" ucapnya dengan nada panik dan segera berjalan menuju ke kamar mandi.
Naya tidak bisa menjawab apapun Dia hanya menangis.
Setelah Gabriel pergi Dia buru-buru bangkit dari lantai dan mengambil pakaiannya.
Dengan rasa takut dan air mata yang masih mengalir di pipinya Naya buru-buru berpakaian dengan rapih karena takut Gabriel keluar dari dalam kamar mandi.
Tidak lama terdengar suara pintu di ketuk dari luar dan Naya segera berlari untuk membuka pintu, ternyata yang datang adalah neneknya Gabriel yang hendak memanggilnya untuk sarapan bersama keluarga besarnya.