Saat Rama keluar,Naya sudah tidak ada di parkiran, matanya melirik ke sekelilingnya namun tidak menemukan Naya disana, supir yang melihatnya segera menghampiri tuannya.
"Sudah selesai tuan makan siangnya?non Naya nya mana tuan?" Supir yang bernama Yanto melihat ke sekelilingnya karena tidak melihat Naya.
"Pak Yanto tidak melihat non Naya keluar dari restoran?" Tanya Rama kepada supirnya sambil menggaruk pelan kepalanya.
"Ti-tidak Tuan,bukannya non Naya tadi makan siang dengan tuan di dalam? Jawabnya dengan sedikit kebingungan.
Rama berjalan menuju mobilnya di ikuti oleh Yanto supir pribadinya, Yanto segera membuka pintu mobil dan menutup nya setelah Rama masuk.
Di dalam mobil Rama mencoba menghubungi nomor ponsel Naya,namun tidak kunjung ada jawaban,di perjalanan supir bertanya kepada Rama.
"Kita mau kemana Tuan?lanjut ke kantor atau kemana?"tanyanya dengan sopan kepada atasannya.
"Ke kantor saja Pak" jawab Rama singkat.
Rama merasa cemas dengan Naya,Dia merasa sangat bersalah karena sudah keceplosan dalam berbicara sehingga membuat kekasihnya tersinggung.
Sesampainya di kantor Rama keluar dari mobil,dengan tergesa-gesa Dia menuju ke ruangan Naya.
Sesampainya di depan ruang kerja Naya,Dia mengetuk pintu dari luar
Terdengar jawaban dari dalam ruangan.
"Masuk,Pak" jawab Naya.
Rama sedikit lega karena melihat kekasihnya sudah ada di kantor,Ia pun masuk dan segera menghampiri wanita cantik itu.
"Maafkan aku Sayang aku tidak bermaksud untuk membuatmu marah" ucapnya sambil mengatupkan kedua tangannya.
Naya yang sedari tadi mengetik di laptop nya seolah mengabaikan kedatangan Rama dan mengacuhkan nya.
Rama semakin merasa bersalah dan mencoba menutup laptop Naya agar Dia mau mendengarkannya.
Namun tangan gadis itu menghalau tangan Rama yang hendak menutup laptopnya dan melirik ke arah Rama.
Gadis cantik itu bangun dari kursinya dan berjalan menghampiri atasannya yang ada di depan meja kerjanya.
Naya menghela nafas panjang, berusaha menyembunyikan kekesalannya kepada Laki-laki yang mencintainya itu.
"Tidak apa-apa Mas, Aku tidak marah, Aku hanya kaget dengan pertanyaan Kamu." Ucapnya.
"Aku juga heran kenapa Kamu secepat itu mengatakan hal yang seserius itu Mas" sambungnya.
"A-aku tidak serius Sayang, Aku hanya bercanda, Aku tidak akan memaksa Kamu untuk hal seserius itu,"Rama mencoba meyakinkannya kalau perkataan itu hanya lelucon saja.
" Ya sudah, sekarang masih banyak pekerjaan yang harus Aku kerjakan Mas,lupain saja semuanya, Aku juga minta maaf sama Kamu,karena sudah pergi begitu saja meninggalkan kamu di restoran tadi," ucapnya sambil menyatukan kedua telapak tangannya.
Rama yang melihat kekasihnya meminta maaf tidak tega,Dia memeluk kekasihnya dengan penuh cinta.
"Jangan ucapkan itu, Aku Tidak ingin melihatmu meminta maaf, Aku yang salah,sekali lagi maafkan Aku, Aku sangat mencintaimu,"ucapnya sambil memeluk Naya.
Naya mencoba melepaskan pelukan Rama dengan perlahan,akhirnya mereka berdua kembali tersenyum dan wanita cantik itu melihat arloji yang melingkar di tangannya,menunjukan waktu pukul 15,00.
Sambil menghela napas dalam-dalam Ia berkata kepada kekasihnya.
"Sayang waktu sudah sore, Aku selesaikan pekerjaan ku dulu ya,habis itu Kita pulang !"
Rama menganggukkan kepalanya dan Dia pun segera keluar dari ruangan itu.
Naya kembali menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat,namun Dia terbayang dengan ajakan Rama di restoran tadi.
'ach kenapa sich Dia berani bicara begitu ? Aku tidak pernah suka kepadanya mana bisa aku menikah dengannya,andai saja yang mengajaku menikah itu Gabriel,pasti aku langsung meng iya kan,hhhhmmm ' batin Naya menggerutu
Naya menghela napas dalam-dalam dan kembali menyelesaikan pekerjaannya,sesekali Ia melihat arlojinya.
Ia ingin segera pulang untuk menyiapkan makan malamnya bersama Gabriel,setelah semua pekerjaannya selesai Ia segera bersiap siap untuk pulang.
Naya bersiap-siap untuk kembali ke rumah karena semua pekerjaannya sudah selesai, sampai-sampai Dia lupa berpamitan kepada Rama.
Kali ini Dia tidak membawa kendaraan,Dia berniat untuk memesan taxsi online,namun sebelum Ia membuka aplikasi taxsi online, tiba-tiba ada panggilan masuk di ponselnya,panggilan dari Gabriel.
Dengan tersenyum bahagia Ia segera menerima panggilan itu.
"Sayang, Aku sudah ada di depan kantor Kamu,Aku sengaja menjemput Kamu,segera turun ya ! Aku tunggu" perintah kekasihnya dari dalam ponsel
"Benarkah? Baik sayang Aku akan segera menemui mu."dengan tergesa gesa Naya keluar dari ruang kerjanya dan menuju ke parkiran kantor.
Sesampainya di parkiran Naya melihat mobil Gabriel yang sudah ada di sana, Ia segera menghampirinya.
Sesampainya di mobil, Gabriel segera membuka pintu mobil dan Naya pun masuk ke dalam mobil,Ia duduk di kursi depan bersebelahan dengan Gabriel,Ia segera memakai safety belt,roda empat berwarna merah pun segera melaju meninggalkan gedung itu.
Naya terlihat sangat bahagia berada di dekat Gabriel,wajahnya begitu berseri seri,begitu juga dengan Gabriel,mereka berdua saling memberikan senyuman terbaik mereka kepada satu sama lain.
"Sayang, Aku menjemput Kamu tapi Aku hanya mengantarmu saja,nanti Aku kembali lagi ke rumah kamu bersama pamanku" Gabriel memulai pembicaraan sambil mengendalikan setir mobilnya dan sesekali melihat ke arah Naya yang ada di sampingnya sambil tersenyum.
"Lhoh,kenapa sayang ?" Naya bertanya dengan rasa heran
"Tidak apa-apa Sayang, Aku ingin memberikan kamu sebuah kejutan " jawabnya sambil tersenyum sangat manis.
Naya menyenderkan kepalanya di bahu Gabriel yang sedang menyetir, Gabriel hanya tersenyum menatapnya.
Naya memang sangat manja kepada Gabriel,Ia selalu merasa nyaman berada di samping kekasihnya, Tiba-tiba Gadis itu bertanya kepada kekasihnya.
"Sayang,apa kamu tidak seperti mereka melihat penampilan baru ku? " Tanyanya
Gabriel tiba-tiba menginjak rem dan roda empat itu berhenti dengan tiba-tiba sampai nanya sedikit tersungkur ke depan dasboard mobil,kepalanya sedikit memerah.
"Astaghfirullah"
"Ma-maaf Sayang, Sayang kamu tidak apa-apa kan? "Gabriel segera meminggirkan mobilnya ke tepi jalan raya dan segera memeriksa keadaan kening kekasihnya yang sedikit memerah,Ia buru-buru mencari kotak P3K yang ada di dalam dasboard mobilnya dan mengambil sedikit kain kasa,plester dan obat merah, dengan sigap Ia mengobati luka di kening kekasihnya itu.
Naya hanya terdiam karena masih sedikit shock,setelah Gabriel mengobati lukanya,Dia segera memeluk kekasihnya.
"Maafkan Aku sayang,maafkan Aku "ucapnya sambil memeluk kekasihnya.
Naya tersadar dan membalas pelukan Gabriel
" Tidak apa-apa Sayang " jawabnya singkat.
Gabriel perlahan melepaskan pelukannya dan menatap wajah kekasihnya itu,Dia baru menyadari kalau ada yang berbeda dengan kekasihnya hari itu.
" Kenapa Kamu tersenyum Sayang?apa ada yang salah denganku? " Naya menatap Gabriel
Gabriel hanya tersenyum dan memandangi wajah Naya dengan kedua tangannya serta memberikan kecupan hangat di kening kekasihnya.
"Aku baru menyadari,betapa Solehanya kekasihku ini" ucapnya kepada Naya.
"Iiich, Kamu ngeledek Aku Yach Sayang " Naya mencubit pelan pinggang kekasihnya dengan wajah yang sedikit cemberut,mereka berdua tertawa bahagia.
Mobil kembali melaju dengan kecepatan rendah, Gabriel sengaja mengemudikan mobilnya lambat karena dia ingin lebih lama duduk bersama kekasihnya,begitu juga dengan Naya yang ingin berlama-lama ada di dekat Gabriel,mereka berdua begitu bahagia menikmati kebersamaan mereka.